Happy reading...Rapat kerajaan telah usai, raja sedang berjalan kekediamanya dan tampa sengaja mendengar gosip yang mengatakan bahwa ratunya mengambil ahli dapur istana yang notabennya sudah dipegang oleh selir Yoon sook-ui. bukan hanya itu ia juga mendengar bahwa ratu juga ikut memasak untuk dirinya dan ibu ratu...
Lee ryu sedikit kesal, namun dia sadar bahwa itu memang tugasnya. gadis itu sudah mulai mengambil langkah pertamanya untuk membalas dendam.. ia mengambil hak yang seharusnya ia miliki di istana ini.
Raja sudah sampai dikediamannya. Pria itu menyantap makan siang yang dimasak oleh selir sook-ui untuknya. meski begitu pria itu juga merasa penasaran bagaimana rasa makanan yang di masak oleh ratunya. soalnya dia juga mendengar bahwa ratunya memasak dengan sangat lezat di banding masakan selir sook-ui.
"apa aku minta kepada ratu untuk memasak untukku juga?? " katanya pada dirinya sendiri..
"tapi apa dia mau?? ah lupakan.. dia tak akan mau melakukan itu untukku.. " Lee hwak melanjutkan makan siangnya hingga tak ada yang tersisa di setiap wadah makanannya.
-
-Jiran tengah duduk di sebuah gazebo yang berada dikediamannya sembari meminum secangkir teh dan memakan kue buatannya. tapi sebelum itu, gadis itu terlebih dahulu membagikan kue miliknya kepada dayang-dayangnya. dia tak ingin menikmati kue yang susah payah ia buat sendiri hanya untuk dirinya.. bagi seorang yang hoby memasak, dia akan merasa bahagia apabila masakannya di rasakan dan dipuji orang lain. bagi mereka itu adalah kenikmatan tersendiri..
"sendirian saja.. " kata pangeran yang membuat Jiran keget seketika.
"astaga.. " gadis itu memegang dadanya. "kau mengagetkanku, hampir jantungku copot.. " Jiran menatap Lee hwak kesal. tapi pria itu malah tertawa terbahak-bahak menatap ekspresi Jiran sekarang. Tak terima di tertawakan, Jiran malah meninju lengan Lee hwak yang membuat pria itu yang tadinya tertawa menjadi merintih kesakitan. pukulan dari Jiran cukup membuatnya merasakan nyeri sampai ke tulang-tulangya.
"ada apa kau kemari??" tanya Jiran sembari menyeruput tehnya.
"bukannya aku selalu kemari??" jawab Lee hwak merebahkan badangnya di gazebo tersebut.
"iya aku tau, tapi pasti ada hal yang penting sehingga kau kemari kan?? "
"tidak juga" balas Lee hwak menatap langit biru.
"ish kau menyebalkan.."
"aku menyebalkan bagaimana coba??kau aneh.." katanya menatap Jiran, kemudian menatap langit kembali. cuaca sedang cerah-cerahnya hari ini.
Jiran tersenyum ikut menatap langit. banyak hal yang terbayang dibenak gadis itu. masa-masa dimana ia masih berada di jaman modern terlintas di pikirannya. apa yang terjadi pada tubuhnya saat ini??apakah dia bisa kembali kedunianya atau dia harus tetap berada di tempat ini??
Ingin menangis, tapi takdir sudah berkata lain untuknya. dia hanya bisa menjalani nasibnya saat ini. mengungkap kedok selir Sook-ui sembari membalaskan dendam Yoon ara pada adik tirinya yang merebut segalanya dari gadis malang itu..
dibalik kegiatan antara Jiran dan pangeran Lee hwak, seseorang dari balik tembok tengah memperhatikan mereka dengan pandangan menahan amarah. ada rasa benci di hatinya.. baru pertama kali ia melangkahkan kakinya di tempat ini, dia sudah di suguhkan pemandangan kurang menyenangkan antara ratunya dan adiknya.
"kenapa kau tidak mengatakan hal yang sejujurnya pada dia??" Lee hwak memandang Jiran.
"soal?? " wanita itu mengangkat kedua alisnya tak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Slip : I'm A Queen [ END ]
Fantasy"Jangan menyentuhku" tepis Jiran pada tangan pria yang ia benci. "sekali lagi kau mencoba untuk menyentuhku, akan kupastikan salah satu tanganmu tak akan ada padamu lagi" ancamnya. pria itu tersenyum kecil.. sejak kapan ratunya berani mengatakan ha...