-13:30-

1.3K 142 18
                                    


Chap2-

Bukti•

Seperti yang Haechan duga, ruang olahraga di penuhi siswa  yang merasa penasaran dengan peristiwa mengerikan yang di alami Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seperti yang Haechan duga, ruang olahraga di penuhi siswa  yang merasa penasaran dengan peristiwa mengerikan yang di alami Hyunjin.

"Haechan!"

Haechan menoleh. Rambut biru yang mencolok, tinggi yang semampai dengan senyum kelinci yang lucu menyambutnya saat tepat ia sampai di depan ruang olahraga.

"Soobin?" beo Haechan.

"Kau juga mau melihatnya? Tetapi di dalam sangat pengap." keluh Soobin. Ia mengambil langkah untuk duduk di kursi taman, tidak jauh dari ruang olahraga.

Haechan menghampiri soobin dan ikut duduk di sampingnya.
"Kau sudah melihatnya?" tanya Haechan kepada Soobin.

Dia mengangguk ringan. "Sangat mengerikan. Tali itu benar-benar terikat di leher Hyunjin yang bergantung di tiang ring basket." Soobin membesarkan matanya, memperjelas seberapa mengerikannya apa yang ia lihat di dalam.

"Apa yang terjadi? Kenapa bisa seperti itu? Apa dia melakukannya dengan sendiri atau-"

"Tidak mungkin ia melakukannya sendiri" potong Soobin cepat.

Haechan terdiam. Mencerna maksud dari soobin.

"Coba kau pikir. Dia membawa tali, lalu menggantungkan tali tersebut ke tiang basket yang tinggi tanpa bantuan pijakan atau penyangga dan mengikatkan ke lehernya sendiri.."
Soobin menatap Haechan, melihat reaksi temannya itu.

"Tunggu, tanpa pijakan? Bagai mana dia bisa menggantung seperti itu jika tanpa pijakan?"

"Tepat sekali! Itu yang ku maksud." Soobin tersenyum puas. Sementara Haechan masih memikirkan penjelasan-penjelasan Soobin.

"Apa mungkin dia bisa terbang?" Kata Haechan asal.

Soobin tergelak dengan perkataan Haechan. "Yang benar saja! Mana mungkin seperti itu."

"Lalu?" Haechan menyenderkan punggungnya di kursi taman. Menatap ruang olahraga yang cukup besar di seberang dengan perasaan yang campur aduk.

Ia masih menunggu jawaban Soobin, tetapi sepertinya Soobin tak punya jawaban pasti. Karena tidak ada jawaban apa pun dari anak itu.

Tak lama dari itu, beberapa polisi keluar dari ruang olahraga sambil membawa tandu berwarna Oren, yang di yakini Haechan sebagai mayat Hyunjin.

"Menurut anak-anak kelas lain. Mereka mendengar kalau mayat Hyunjin sudah berjam-jam yang lalu di biarkan," akhirnya soobin membuka suara kembali. Setelah memperhatikan polisi dan beberapa anak buahnya pergi membawa Mayat Hyunjin menjauh dari pekarangan halaman olahraga.

Haechan menoleh ke arah soobin. Menatap manik gelap dan bulat mata soobin dengan penuh tanda tanya. "Jadi, mayat itu sudah lama berada di sana?" jelas Haechan dengan tidak yakin.

Feign/Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang