Chap17-
•Awal Masalah
⚠️Harsh words
⚠️Sensitive Konten
.
.Flashback satu tahun dua bulan sebelum nya.
Cuaca seperti biasannya di Seoul, cerah. Bus terakhir baru saja meninggalkan pekarangan sekolah tepat pada jam 07:50.
"Mark Lee!"
Mark, sang pemilik nama yang baru saja memasuki area gedung sekolah terpaksa berhenti dari jalannya karena mendengar suara yang sangat familiar memanggilnya.
Seorang perempuan berambut hitam panjang dengan gaya jalannya yang terkesan di hentak-hentakkan membuat alis Mark menekuk heran.
"Kenapa? Sepuluh menit lagi bel. Ada pr yang belum aku kerjakan." Mark berbicara setelah perempuan itu berhenti tepat di depan Mark dengan berkacak pinggang.
"Kenapa? Kau masih bertanya?!" Perempuan itu hampir berteriak saking kesalnya.
"Jangan berbasa-basi, Kim Yeri. Aku benar-benar harus ke kelas sekarang." Mark menatap Yeri dengan jengah.
Yeri yang mendengar itu hanya bisa menghembuskan nafas jengah. "Kan sudah aku katakan kemarin. Temui aku di ruang OSIS untuk membantuku mengisi formulir turnamen basket antar sekolah, karena kau ketua basket yang baru. Dan kau! Kau tidak datang brengsek. Aku menunggumu dua dua jam lamannya!"
Mark yang mendengar itu membelalak kan matanya terkejut.
"Maaf! Maaf kan aku, Yeri." Sejenak Mark memeriksa jam pada jam tangannya, lalu kembali menatap Yeri.
"Aku lupa sebenarnya. Astaga lima menit lagi masuk, aku harus ke kelas. Maaf sekali lagi." Setelah kata-kata terakhirnya itu, Mark berlari menaiki tangga menuju kelasnya.Yeri tercengang menatap kepergian Mark. "Sialan, Mark Lee." Gumam Yeri, dengan senyum yang kentara di bibirnya.
"Ekm, jadi dia laki-laki yang kau ceritakan, noona?" Suara ringan yang muncul tiba-tiba itu membuat Yeri berjengit kaget. "Aaa! Tidakk! Bukan dia!"
"HAHAHAHA, tidak usah mengelak begitu." Laki-laki jangkung yang lebih muda dari nya berjalan mensejajarkan tubuhnya dengan perempuan itu. "Sepertinya dia orang baik." Ucapnya sambil menatap tangga yang di lalui Mark beberapa menit yang lalu.
"Soobin, jangan begitu." Yeri berjalan menaiki tangga menuju kelasnya. Berhenti sesaat lalu berbalik menghadap soobin yang masih diam di ujung tangga. "Dan kau cepat masuk kelas, tiga menit lagi bel." Setelah mengatakan itu, dia benar-benar menghilang di tikungan tangga lantai 2.
Soobin berbalik lalu berjalan ke kelasnya.
-
"Soobin, ayo! Ini sudah jam olahraga." Han Jisung, teman sebangku soobin bersiap ingin mengganti pakaiannya dengan pakaian olahraga. Sedangkan yang di ajak hanya diam dengan kepala yang terbaring di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feign/Lee Haechan
FanfictionHaechan tidak menutup mata, tidak pula menutup telinga. Dia hanya menutup mulut. Mengubur segala fakta dan hidup seperti apa adanya. _____ #thriller#semiformal#blood Triger warning:Post traumatic -blood.depression.pain.personality disorder.mental il...