-16:30-

566 82 0
                                    

Chap8-

•killer or savior

•killer or savior

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Sistem error]

.
.

Ceklek!

Haechan membuka pintu berwarna coklat itu perlahan.

"Hallo~"

Tidak ada jawaban sama sekali dari arah dalam ruangan, artinya baru dia seorang yang sampai di basecamp mereka.

"Mereka lama sekali!" sungutnya sambil berjalan ke arah sofa lalu mendudukkan diri di sana.

Ruangan itu tidak terlalu luas. Hanya ruangan tiga petak, kira-kira berukuran 6X7. Di dalamnya terdapat sofa, meja, alat-alat bermain, beberapa buku, tempat tidur, play station, dan pemutar musik. Ruangan pertama adalah ruangan kumpul, satu ruangan lagi di arah belakang adalah kamar, dan tersisa kamar mandi.

Ini bisa di katakan sebagai rumah kedua mereka. Tempat mereka berbagi kebahagiaan dan kesedihan.

Haechan membuka handphonenya, lalu membaca lagi pesan yang ia terima kemarin siang di Rooftop. "Siapa?" Gumamnya bertanya.

"Apanya yang 'siapa'?"

Haechan tersentak dengan suara berat dari belakangnya. Kepalanya menoleh ke samping, dan yang ia dapatkan adalah Jeno yang sedang memeluk bantal dengan keadaan setengah sadar.

"Kau tidur di sini? Sudah berapa lama kau di sini, huh?" Tanya Haechan. Ia menggeser duduknya karena Jeno yang tiba-tiba kembali berbaring di sebelahnya.

"Em, dua jam yang lalu mungkin. Ah, aku tidak tahu!" jawab sekenanya.

"Kau bilang akan membawakan Pizza, mana?"

"Aish, tunggu saja. Jika ada kurir pizza nya, kau tinggal ambil." jawab Jeno yang masih memejamkan mata sambil memeluk bantalnya di samping Haechan.

Haechan terdiam sesaat.

"Kenapa diam?" Tanya Jeno. Ternyata ia masih sadar.

"Ah, tidak apa-apa." Jawabnya dengan senyum canggung.

Suara pintu di ketuk tiga kali, mengalihkan perhatian dua orang yang sedang duduk berdempetan di sofa. Tidak lama, pintu di buka.

"Halo! hai Haechan Hyung!"

"Jeno Hyung!"

Dua orang yang lebih muda masuk ke dalam basecamp, mereka berdua langsung membaringkan tubuhnya di atas karpet sambil menetralkan nafas mereka yang cepat.

"Kalian kenapa?" Tanya Haechan.

"Hah, hah, aku mengejar Chenle.." jawab Jisung.

"Kalian lomba lari?" Tanya Jeno.

Feign/Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang