06✿ problem

770 101 12
                                    

Ketika pagi datang layaknya rajam yang membelenggu, diantara tubuh sakit dan jiwa menata hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika pagi datang layaknya rajam yang membelenggu, diantara tubuh sakit dan jiwa menata hati. hari ini sang manis sedang tak baik-baik saja, tubuhnya serasa mati rasa.

kepala terus berdengung membuatnya berteriak dibawah bantal. Disaat seperti ini yang dia inginkan ada tangan yang terlulur mengusapnya dengan lembut. 

Tubuhnya menggeliat kesana-kemari, manarik brutal pucuk rambutnya membuat beberapa anak rambut lepas dari tempatnya. menyisakan pemandangan yang menyedihkan. 

"stsss, bundaaa...kepala dejun sakit" serunya mencoba memanggil sang ibu dengan lirih

Dejun adalah nama panggilan yang diberikan sang ibu waktu kecil, nama panggilan yang ia rindukan saat ini. 

"stsss, bundaaa tolong" serunya lagi, kali ini ia mencoba lebih keras. berharap sang ibu dapat mendengarnya. 

Menata kekuatan membawa raganya bangkit dari tempat peraduan. Tubuhnya terhuyung meraba setiap pinggir meja untuk menuju pintu kamarnya. 

Bughh..

Tersungkur sudah tubuh sang manis di dinginnya lantai kamar, hidung bangirnya mengalir cairan merah kental berbau anyir, dengan bibir pucat pasi.

Matanya meraba pemandangan yang asing baginya, atap putih dengan jendela besar di samping kirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya meraba pemandangan yang asing baginya, atap putih dengan jendela besar di samping kirinya. Selang infus tertancap di tangan sang manis. Sekali lagi matanya mencari jawaban, tak ada siapa-siapa disini.

Terakhir yang ia ingat bahwa ia sempat pingsan, lalu siapa yang membawanya ke rumah sakit. Apa mungkin keluarganya.

Krekk

Pintu putih terbuka menampilkan namja yang terlihat khawatir, menghampiri Xiaojun menggenggam erat tangan yang masih tertancap cairan infus itu.

“Apa ada yang sakit Xiaojun?” ucapnya khawatir

“Hyung, Kenapa bisa disini?” ucapnya parau tak terlalu keras namun masih bisa terdengar jelas

“aku yang membawamu kesini”

𝕻 𝖆 𝖎 𝖓༽ °ᴴᵉⁿˣⁱᵃᵒ° (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang