Tengah malam buta disaat sang rembulan mulai gencarnya menusuk relung yang hampa. Tangannya dengan lihai memantik abu rokok yang sudah mulai memanjang, menyesap dengan Lamat aroma yang memabukkan. Bau nikotin melayang terbawa angin malam di balkon rumahnya.
"Kau tak ingin tidur?" jemari manis mengusap lembut pundak sang suami yang mulai tersadar dari lamunannya.
"Belum mengantuk" jawabnya acuh
"Apa kita bisa kembali ke korea sayang?"
Tak ada jawaban, hanya kepulan asap berhembus dari mulutnya. Menarik napas dalam, matanya mulai menatap semesta nya yang sudah menunggu jawaban.
"Sampai kapan kau akan menghalangiku untuk memberi tahunya?" tanyanya memajukan wajahnya pada sang istri.
"Apa kau tidak bisa menyembunyikan nya untuk selamanya?"
"Jangan bertindak bodoh, bagaimana mungkin aku bisa terus menyembunyikan ini. Kau tahu apa yang di ucapkan kolega pentingku tentang anakmu itu. Mereka merendahkan ku karena mempunyai anak yang cacat. Awalnya aku menerima nya tapi lihat dia tak sempurna lagi, cih membuatku malu saja"
Mata tak bisa menyembunyikan sebuah kekecewaan yang terpancar.
"Tolong jangan menghinanya, saat ini dia sedang berjuang sendiri. Apa kita bisa kembali ke korea dan menjenguknya? Ku mohon"
"kau sendiri saja aku sibuk"
Winwin tak bisa membendung air matanya, ia sudah terhanyut oleh sifat sang suami yang membenci Xiaojun sampai-sampai ia lupa Xiaojun adalah tanggung jawabnya saat ini.
Langit malam tak bersahabat saat ini, kilatan asa terpampang nyata menghasilkan goresan kepedihan.
Langitku dan langitmu memang sama, tapi cerita malamku tak sama dengan cerita malammu.
Malam ini tidurnya tak tenang, kepalanya kembali berdengung dengan hebat. Membuatnya meronta dalam dekapan antara kaki meringkuk dan tangan menjambak rambut.
Mulut mungilnya bergumam tak menentu, mencoba mencari celah dari dengung yang memekakan. Bahkan suaranya sudah tak sanggup untuk keluar.
Di lain sisi Mark yang tertidur di sofa mulai sadar dengan lenguhan yang ia dengar, menegakkan pandangannya melihat Xiaojun yang sudah penuh peluh dalam keadaan meringkuk tak berdaya.
Dengan tergesa tangannya memencet tombol darurat dan dengan cepat merengkuh tubuh renta di hadapannya.
"Tenang, tolong tenang aku disini" ucapnya mengusap Surai hitam milik Xiaojun dengan perlahan, berharap dapat meredakan rasa sakit yang mendera.
"hyung sakit, hiks" serunya lemah
"Ne, kau kuat aku ada disini tolong jangan menangis" mengusap liquid bening yang membasahi pipi sang manis.
Tak lama dokter datang dengan beberapa perawat dibelakangnya, menyingkirkan tubuh Mark yang masih mendekap Xiaojun.
"Biarkan ayah memeriksanya Mark" ucap tegas Jaehyun, menyingkirkan tubuh sang anak dan mulai memeriksa sang manis.
Satu suntikan berhasil Xiaojun dapat, setidaknya sekarang ia mulai tenang dan mulai kembali pada tidurnya yang sempat terganggu.
"Apa dia baik-baik saja ayah?"
"kau tenang saja, besok kita akan melakukan operasi nya. Ayah keluar dulu, jika dia beraksi kembali beritahu ayah secepatnya". Menepuk pundak sang anak, melangkahkan kakinya keluar dari ruangan.
Meninggalkan Mark yang masih gelisah dengan keadaan sang manis. Menatap mata yang sudah menguncup dengan damai, sisa air matanya masih membekas diantara kelopak matanya.
"Tolong jangan menangis Xiaojun, sebenarnya jika kau menangis aku juga ingin menangis. Aku tak sanggup melihatmu menangis, aku rindu senyum indahmu"
Tangannya dengan perlahan menarik jemari Xiaojun untuk masuk kedalam dekapan telapak tangannya.
Cup
Satu kecupan ia daratkan di telapak tangan sang manis. Mengusap dengan lembut menghiraukan debaran jantungnya yang sudah tak karuan.
Mungkin aku tak bisa merebut hatimu, tapi aku bisa merebut kepercayaan mu untukku. Asal kau tahu, aku menginginkan lebih dari kata teman ataupun sahabat. Mungkin kata boyfriend yang aku inginkan, hentahlah yang terpenting saat ini aku tak ingin melepaskan mu.
Ada yang kangen Aku gak? Pasti gak ada😂
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕻 𝖆 𝖎 𝖓༽ °ᴴᵉⁿˣⁱᵃᵒ° (End)
Romance[Complete] ✿ [Kepada raga yang tak bisa direngkuh. Temui aku, walau sebatas mimpi, Kan ku ceritakan betapa perihnya luka yang kau torehkan] ° ° ° ___________________✿__________________ bxb Boy x Boy Angst ___________________✿___________________