Rembulan berganti dengan silaunya sang Surya, yang saling bersahutan mencela gorden kamar seseorang yang masih menggeliat diatas kasurnya.
Sang ibu yang melihat anaknya masih bergelum dengan selimut tebalnya, dengan cepat menarik selimut tersebut dengan kesal. Sudah lebih 15 menit ia mencoba membangunkan anak sulungnya itu.
"Hendery, sekali lagi kamu tidak bangun Mae akan memanggil ayahmu" ancamnya
"Hemm, Mae 5 menit lagi, ok"
"Tidak, cepat bangun dan ke rumah sakit untuk menemani Xiaojun"
"Ada Mark disana, Mae tenang saja"
"Kau jangan bodoh, kau tunangannya seharusnya kau yang menemaninya Bukan malah Mark"
"Oh ayolah Mae, aku tak menyukainya kau tahu itu kan?, Siapa juga yang mau menikah dengan pria tuli seperti dia" ucapnya menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
"HENDERY" bentaknya, suaranya menggema seisi ruangan dengan tangan mengepal menahan amarah yang hentah sejak kapan ia bendung.
Yang di tuju hanya membelalak terkejut dan berjingkat duduk dari tidurnya, untuk pertama kalinya sang ibu berteriak dihadapannya seperti ini.
"Jangan pernah kau berkata seperti itu di hadapanku, apa kau lupa siapa yang menyebabkan Xiaojun kehilangan pendengarannya? Apa mau ku beritahu untuk kesekian kali lagi?" sambungnya, menekan intonasi seakan penuh dengan kemurkaan.
"KATAKAN... Katakan Mae, katakan. Seolah-olah semua itu salahku, Seolah-olah aku yang harus menanggung semuanya. Ayo katakan, KATAKAN.."
Ucapnya tak kalah nyaring, amarahnya tak kalah memuncak. Bahkan raganya sudah berdiri tegak saat ini.
"Kau BODOH, Kau yang menyebabkan lelaki manis itu kehilangan pendengarannya, kau yang menyebabkan dia menjadi tersiksa sampai detik ini"
"Hahaha.. YAA memang aku, dan Mae juga ambil besar dalam masalah ini. Jika saja Mae tidak menyuruhku untuk menjemputmu tengah malam padahal kau tahu aku dalam keadaan mabuk semua ini tidak akan terjadi"
"Sudah cukup, ku bilang cuk-"
"Dan lihat sekarang, kalian menjodohkan ku karna berharap aku menebus kesalahan ku bukan?"
"Ku bilang CUKUP"
"Asal Mae tahu, aku tak mencintainya. Tapi aku mencintai Saudaranya bukan XIAOJUN si tuli itu"
BRAKKK
"Jika sekali lagi kau berkata seperti itu, lebih baik kau pergi dari rumah ini"
Hentah sejak kapan Johnny mendengar pertengkaran sang anak dan istrinya dari balik pintu, yang jelas saat ini amarahnya tak terbendung lagi.
"Kalian memang tak pernah mengerti hidup ku"
Ucapnya meninggalkan kedua orang tua nya, menyambar kunci mobil yang ia simpan di atas nakas meja kamarya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕻 𝖆 𝖎 𝖓༽ °ᴴᵉⁿˣⁱᵃᵒ° (End)
Romance[Complete] ✿ [Kepada raga yang tak bisa direngkuh. Temui aku, walau sebatas mimpi, Kan ku ceritakan betapa perihnya luka yang kau torehkan] ° ° ° ___________________✿__________________ bxb Boy x Boy Angst ___________________✿___________________