08✿ i'm ok

779 98 7
                                    

Genap sudah empat hari tubuh renta itu tergolek lemas di bankar rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Genap sudah empat hari tubuh renta itu tergolek lemas di bankar rumah sakit. Dua hari lagi dokter akan melakukan operasi kecil untuk mengangkat cairan yang ada di otak Xiaojun.

Edema serebri terjadi karena benturan yang dialami Xiaojun tiga tahun silam. Bukan kali ini saja Xiaojun mengalami sakit kepala yang teramat, sang manis sudah merasakannya selama enam bulan terakhir. Ginjalnya juga masih stadium awal, hanya perlu pengobatan rutin.

Setiap ia mengeluh pada orang tuanya, mereka hanya akan menganggap hal yang sepele.

Bicara tentang orang tua Xiaojun, mereka masih bersenang-senang di negeri sakura. Jangankan untuk mengunjungi, menelpon saja tidak.

"Udah malem, tidur dan jangan mikir yang aneh-aneh" ucap Mark, menarik selimut menyelimuti tubuh sang manis.

"Hyung" ucapnya lirih

"Kenapa? Apa ada yang sakit?"

Menggelengkan kepalanya

"Apa mereka akan pulang hyung?" bulir bening berlinang pada netra sayu nya.

"Apa kau merindukan mereka? Mau ku telfonkan dan bicara dengan mereka?" mengerti jika Xiaojun merindukan keluarganya

"Apa boleh hyung?"

"Tentu, tunggu sebentar" mengambil benda persegi yang tersimpan pada pada sakunya.

Jemarinya menekan nomor yang tiga hari lalu ia simpan, ingat ketika Xiaojun pertama kali masuk rumah sakit?, Mark sudah mengabari keluarga Xiaojun siang, sore, malam untuk memberi tahu keadaan sang manis.

Tapi bagaikan angin lalu, ibu sang manis hanya akan menjawab "kami sibuk, tunggu sampai kami pulang" dan selalu seperti itu.

Cukup lama benda persegi itu tak terjawab, menampilkan tulisan berdering.

"Selamat malam nyonya, ada yang ingin berbicara dengan anda" serunya tanpa basa-basi.

Menyerahkan pada sang manis yang mulai bergetar.

"Bunda" serunya lirih

"Ne" sahut sang ibu dari sebrang

"Apa bunda akan pulang dan menjengukku?"

"Bukankah sudah ada Hendery yang menemanimu, Pekerjaan ayah masih banyak Xiaojun. Tolong mengerti pekerjaan ayahmu"

"Ne, aku mengerti" serunya lirih, sangat lirih hingga terkesan hanya gumaman tanpa makna.

𝕻 𝖆 𝖎 𝖓༽ °ᴴᵉⁿˣⁱᵃᵒ° (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang