Happy Reading.
.
.
.Minho menatap Bangga para pekerja yang tengah menatap sebuah bangunan kumuh di depannya, bangunan yang tak lama lagi akan menjadi tempat indah dimana orang-orang bisa makan hidangan lezat.
Cabang restoran ke-2 akan segera di buka, meski butuh waktu sekitar 2 atau 3 minggu hingga akhirnya bisa benar-benar beroprasi.
"Hai babe!" Minho menoleh ke samping, tersenyum lembut dan merentangkan tanganya menyambut kehadiran sang pasangan. Bangchan menghambur ke pelukan Minho, satu hingga dua kecupan ia terima.
Bangchan menoleh pada bangunan yang tengah di tata tersebut. Seluruh bangunan sudah di cat, meja-meja dan kursi-kursi mulai di tata, lampu dan beberapa perabotan serta hiasan lain juga sama.
"Cabang ke-2, bagaimana dengan yang pertama?"
Minho menggedikan bahunya tak acuh "Ku suruh Changbin mengurusnya, kau tau dia sudah mulai dekat dengan seseorang!" Tanganya merangkul ke pundak Bangchan.
"Ayo bertemu Seungmin!" Minho mengerutkan alisnya, berpikir mengapa pasangannya ini ingin bertemu Seungmin secara tiba-tiba. Bangchan terkekeh "Jangan cemburu dulu! Aku ingin memeriksa ini!" Ia menyodorkan sebuah kotak kecil berbentuk persegi panjang pada Minho kemudian melenggang pergi.
Minho membuka kotak tersebut dengan penuh rasa penasaran dan mengeluarkan isinya.
Sebuah alat Tess kehamilan.
Dua garis.
Minho menahan nafasnya, mengepalkan tangan, bergerak tak beraturan lali mendonggak bahagian "Yes!" Soraknya dan tanpa pikir panjang menyusul Chan ke dalam mobil.
"ARE YOU PREGNAN? Berapa usianya? kapan? Girls or boy?!" Tanya Minho setelah masuk dan duduk di jok pengemudi mobil.
"I don't know babe, aku memeriksanya pagi ini dan mendapat dua garis! Itu sebabnya aku mengajakmu bertemu Seungmin!" Bangchan menggenggam tangan Minho yang masih nampak bahagia.
"So~ kau tidak marah padaku kan?"
Minho mendengus lucu "About the Pill? Off course not baby! Tapi jika kau mengkonsumsinya lagi tanpa perijinan dari ku maka aku akan mengikat mu di ranjang selama 1 bulan penuh!" Ancam Minho dengan nada rendah.
Ingat anniversary pernikahan pertama mereka, dimana Minho dan Bangchan melakukan kegiatan rutin hingga akhirnya kedua anak-anak mereka pulang? 1 Minggu kemudian Minho mendapati ada sebuah botol Pill KB kosong di laci Bangchan.
Sungguh saat itu rasanya Minho sangat marah ia bahkan mengurung Bangchan di kamar, tidak membiarkan pasangannya keluar barang selangkah pun dari sana selama 3 hari. Bukan hanya mengurung dan menyetubuhi, Minho juga mendiaminya.
Bangchan mengangguk patuh. Tidak bisa membayangkan dirinya di ikat di ranjang selama satu bulan, Minho tentunya tidak akan hanya mengikatnya. Pasangannya itu akan berbuat hal-hal aneh, atau memasukan benda-benda aneh ke lubangnya.
Meski tak Bangchan pungkiri Jika ia menyukainya jika itu bersama Minho.
"Kau membuat kerja kerasku sia-sia." Celetuk Minho mengingat rasa kesalnya di hari itu "Babe, i'm sorry! ini sudah 5 bulan sejak kejadian itu! Kau juga sudah mendiami ku selama 3 hari dan menghukum ku 3 hari juga. Jangan ungkit lagi! Jangan marah lagi" Rengek Bangchan lalu menyenderkan kepalanya di pundak Minho.
Minho tersenyum gemas, Bangchan selalu bersikap sangat manja ketika mengandung, hal itu pernah terjadi saat Chan mengandung Minchan dan Hochan atau yang sekarang mereka panggil Nathan dan Andrew.
Karena ini Amerika, nama Korea mereka akan terdengar aneh di telinga orang-orang Amerika.
"Baby lepaskan tangan ku, aku ingin menelphone Seungmin!" Bangchan mengangguk lalu melepaskan tangan Minho dengan sedikit tak rela. Di depan mereka kini ada sebuah kemacetan panjang. Minho menekan kontak Seungmin.
"Seungmin-ah kau di rumah sakit kan?"
Bangchan membuka jendela mobil, berharap mendapat udara segar.
"Aku dan Bangchan akan kesana! Tunggulah!" Minho mematikan sambungan ponselnya lalu melirik Bangchan yang memandang keluar jendela.
"Nice lips pretty!" Goda seseorang pria dengan motor, pria itu mencolek dagu Bangchan lalu pergi melewati sela-sela mobil.
Minho menarik kerah Bangchan agar masuk kedalam mobil lalu menutup jendela mobil bagian Bangchan. Berdecik kesal, matanya tak lepas dari sosok pria yang baru saja menyentuh dagu pasangannya.
"Kau baik-baik saja?"
Bangchan yang terkejut memegangi dagunya "y-yeah, hanya terkejut. Amerika lebih gila dari yang ku duga." Kedua tangan mereka kembali bertaut.
Kali ini Minho yang menggenggam tangan Bangchan erat, ia masih cemburu, sampai kapan pun sosok pria itu tidak akan ia lupakan.
Bangchan mencondongkan tubuhnya pada Minho untuk memberikan sebuah kecupan singkat di bibir pasangannya.
"Babe, di depan sudah tidak macet."
Minho mengangguk dan mulai melajukan mobilnya.
.
.
.Di rumah sakit, Seungmin tengah memerhatikan layar komputernya yang terpampang photo tak jelas dan tak berwarna.
"Hmm,"
Minho dan Bangchan menatap Seungmin dengan penuh harap dan rasa penasaran. Chan telah di periksa beberapa menit yang lalu oleh Seungmin.
"Usia kandungan 2 bulan d-"
"Baby girl or boy?!" Sela Minho. Seungmin mendecih kesal, ia paling tidak suka di sela "jangan menyela ku sialan!!"
"Ck! cepatlah Girls or Boy?!"
"Akan ku bunuh kau Lee!" Sinis Seungmin. Ia kembali menatap komputernya sementara Minho dengan penuh rasa tidak sabar terus berucap.
"Baby girls! Baby girls! Baby girls!"
"Babe, bagaimana jika laki-laki lagi? Apa kau tidak akan menyayanginya?" Tanya Bangchan, tentu ia hanya main-main.
Minho terdiam, berpura-pura berpikir "tentu aku akan menyayanginya, baby. Jika laki-laki maka ia akan menjadi penyemangat ku untuk terus menghamili mu hingga mendapat anak perempuan!" Minho tersenyum menggoda.
Bangchan menutup wajahnya yang memerah dengan kedua telapak tangan. "Sialan..."
"Sayang sekali tuan Lee, kesuburan rahim itu berkurang setelah kelahiran si kembar. Mendapati Chan tengah mengandung sekarang itu sudah menjadi sebuah keajaiban." Jelas Seungmin.
"Untuk kali ini berhati-hatilah! Karena ini kehamilan ke-2 dan lebih beresiko dengan rahim yang lemah...." Seungmin menaruh beberapa botol obat dimeja. "Minumlah banyak vitamin, makan banyak buah dan sayur terutama ikan untuk menambah darah!"
Bangchan mengelus perutnya dengan agak sedih dan khawatir, "Dia akan baik-baik saja kan?" Seungmin mengerikan bahunya "Untuk berjaga-jaga sebaiknya jangan melakukan sexs hingga usia kandungannya 7 bulan, jaga juga mood dan kesehatan mu, jangan terlalu lelah!"
Mendengar ucapan Seungmin, Minho mengecup kening Bangchan "Kita akan melindungi nya baby, jangan khawatir!" Tanganya ikut mengelus perut Bangchan.
Seungmin tersenyum tipis melihat keromantisan keduanya. Seungmin tidak iri, ia justru sedikit jijik tapi juga senang.
"Minho kemari sebentar!" Seungmin memberi kode agar Minho mendekatkan telinganya. Minho berdiri dan mendekatkan telinganya, Seungmin berbisik sesuatu.
"BABY GIRLS COMING SOON!" Minho bersodak senang, memeluk Bangchan dengan erat.
Sepertinya akan ada anggota baru di keluarga kecil mereka.
TBC
Seperti biasanya aku gak akan membiarkan sang karakter utama hidup bahagia ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
🌷[16] Revenge|[MinChan]
FanfictionMinho dan Bangchan sudah memiliki kehidupan kecil yang sempurna bersama kedua putra mereka, dan calon anggota baru mereka yang masih berada dalam tubuh Bangchan. Tapi apakah hidup mereka aku terus berjalan indah? Tentu tidak. Akankah Psycho Lee kemb...