02. Salon

1.9K 132 19
                                    

Happy Reading.
.
.
.

Setelah dari tempat rumah sakit lebih tepatnya tempat Seungmin. Minho memberhentikan mobilnya di depan sebuah tempat penitipan anak, Bangchan hendak melepas sabuk pengamannya "Tunggu disini, biar aku yang jemput mereka!" Titah Minho yang tentu dituruti oleh Bangchan.

Ini adalah kali pertama mereka menitipkan anak, biasanya Bangchan akan menjaga Nathan dan Andrew di rumah, tapi karena tadi pagi ia ingin memberitahu Minho tentang kehamilannya, dan Anak-anak tidak mungkin di tinggal dalam mobil, jadilah Bangchan memberanikan diri untuk menitipkan Nathan dan Andrew.

Minho semula sedikit kesal, ia tidak suka putranya di asuh oleh tangan orang asing tapi mengingat Chan sedang mengandung jadi Minho hanya bisa tersenyum.

Minho mengecup bibir Bangchan sekilas sebelum akhirnya ia menutup pintu mobil dan pergi masuk ke tempat tersebut. Bangchan mengusap perutnya dengan sebuah senyuman tipis diwajahnya, anggota keluarganya akan bertambah.

Gadis manis, cantik dan baik Bangchan berharap calon janin dalam tubuhnya ini lebih mirip dengan dirinya. Jujur saja Bangchan sedikit iri karena putra kembarnya lebih mirip Minho, Chan juga ingin satu yang seperti dirinya.

"Kau sudah ada di dalam sana 2 selama bulan, kenapa kau baru membuatku mual 2 Minggu yang lalu hm?" Tanya Bangchan sembari mengelus perutnya "Kau tidak ingin membuat ku sakit ya? Hehehe" kekehnya.

Mengobrol pada perutnya sudah menjadi kebiasaan Chan setiap kali mengandung lebih tepatnya sejak mengandung Nathan (Minchan) dan Andrew (Hochan).

"Jadi kau yang membuatku selalu ingin coklat tengah malam ehehehe. Kau suka coklat ya?" Bangchan kembali terkekeh, ia tidak sabar merasakan tendangan dari janinnya tapi usia 2 bulan masih terlalu muda, ia masih harus sangat bersabar.

"Oh! See that's your papa and brother, say hello."

Nathan dan Andrew berlari cepat menuju mobil, teriakan dan tawa riang menjadi penghangat suasana "Hello baby~" Bangchan memutar sedikit tubuhnya ke belakang untuk mencium kening putranya satu persatu.

"Mommy! Mommy hug!" Minchan merentangkan kedua tanganya seakan meminta Chan untuk mengendong dan mendudukanya di pangkuan. "AAAAA! Not nyoh!" Hochan memukul kakaknya pelan mungkin karena ia juga ingin di gendong oleh Bangchan.

Terjadi pertengkaran kecil di Antara keduanya "hey stop it please," Bangchan berusaha melerai, ia melirik pada Minho untuk meminta bantuan namun ia lihat justru Minho malah merekam pertengkaran tersebut.

"Babe!" Minho tersenyum jahil dan mematikan kamera ponselnya tersebut kemudian merogoh saku celananya, mengeluarkan dua buah permen yang langsung mengambil atensi Nathan dan Andrew.

Kedua kembar itu langsung berebut, mengambil permen dari tangan Minho lalu memakainya tanpa melepas bungkusnya. "O-o No baby, give me that!" Bangchan mengambil paksa permen tersebut dari mulut Nathan dan membuatnya menangis.

Bangchan membuka bungkus permen tersebut, lalu memberikannya pada Nathan yang langsung menghentikan tangisannya "mommy!" Andrew menyodorkan permennya pada Bangchan, meminta supaya sang ibu membukakan bungkus permen tersebut untuknya.

Bangchan terkekeh, ia membuka bungkus permen tersebut lalu mengusak rambut Andrew "Smart baby!" Pujinya lalu kembali menegakan duduknya.

Minho yang sedari memperhatikannya pun mulai menjalankan mobil "Hey babe? Bisakah kau menurunkan ku di depan? Aku ingin potong rambut." Tanya Bangchan, ia memerhatikan rambutnya dari pantulan kaca spion mobil.

Minho mengerutkan alisnya "Rambut mu baik-baik saja! Tidak usah di potong! Panjangkan saja!" Bangchan menghela nafas "Nope! Aku akan terlihat aneh dengan rambut gondrong! Kau turunkan saja aku di depan dan pulanglah, aku sudah menyiapkan makanan kau tinggal hangatkan."

🌷[16] Revenge|[MinChan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang