19: It's all about revenge

700 72 7
                                    

18+ for murder scene.

Happy Reading.
.
.
.

Dini hari, matahari bahkan belum muncul tapi Minho sudah bangun, berdiri di depan pintu menghadap Chan yang masih tertidur lelap dan mengalami mimpi buruk. Dia menangkap beberapa kali wajah Chan berkedut dan nafasnya tiba-tiba memburu sebelum kembali tenang dan kemudian itu berulang lagi dibarengi dengan air mata, Minho ingin menghampiri, ingin membangunkan nya dari mimpi buruk tapi dia tidak bisa berlama-lama berdiri dan menatap Chan. Jadi alih-alih membangunkan dia Minho hanya mendekat untuk mendarat kan ciuman di dahinya, menaikan selimut ke leher lalu berbisik "it's okay dear, everything just nightmare, you're fine in my arm." Minho sekali lagi mengecup dahi Chan, berharap kata-katanya bisa menjadi pengalihan fantasi mengerikan yang otak Chan putar "I love you."

Dia kemudian keluar dari ruangan, menutup pintu di belakang dengan satu tangan sementara tangan lain merendahkan tudung jaket ke wajahnya.
.
.
.

Sorakan heboh orang-orang pada pergulatan dua orang di dalam arena ring yang tidak terlalu mewah atau terlihat seperti dibuat dengan harga mahal, meneriaki dengan hinaan atau kata-kata tidak jelas karena betapa ramainya suasana, sebagian mendukung salah petarung satu tapi sebagian hanya menghargai hiburan keras di hadapan mereka.

Pria berbadan kekar dengan tato badut di tangan dan ular di dada mengangkat lawanya bagaikan bulu lalu membantingnya kebawah, melancarkan serangan fatal yang membuatnya mendapat sorakan dan otomatis uang dari penantang. Minho menyeringai, mengetahui jika salah satu dari pelaku itu hanyalah petarung jalanan biasa yang bekerja sendiri, tanpa manager untuk mengelola dan meninggalkan namanya, tipe petarung yang hanya memikirkan kesenangan hari ini daripada memikirkan apa yang akan terjadi ke depannya.

Minho ingat orang ini, dia adalah orang yang bersama Jhon dan Donny menagih uang kepada wanita itu. Pria itu menerima segulung uang dari pria berjas hitam dengan wajah masam karena kekalahan sebelum akhirnya kembali menunjukkan otot-otot nya pada penonton, Minho mendengus jijik pada pemandangan itu, tapi dia juga menyadari tidak banyak yang menyoraki namanya yang menandakan jika pria itu tidak terlalu sering bermain di area ini.

"Dreck Watson, 42 tahun, pernah di penjara karena kasus pemerkosaan dan perampokan pada usia 20, tidak bersekolah karena hampir semua sekolah di daerahnya maupun yang di luar kota menolak menerimanya, astaga hebat sekali-oh! Dia pengangguran, status bercerai, dan sering terlihat bertarung di tempat gulat bawah tanah, kau tau? Ya begitulah."

Minho tersenyum miring, mengingat dengan jelas penjelasan Hyunjin padanya dan juga nama yang sama yang Chan katakan padanya dengan ciri-ciri sama persis, tubuh tinggi kekar dan seperti biasa tato badut yang mengunakan tinta murahan. Mereka bahkan tidak mampu mentato tubuh dengan sesuatu yang lebih berkelas tapi besar kepala berpikir mereka tidak dalam bahaya dengan berurusan dengannya. Dia mengikuti Dreck yang berjalan menjauhi kerumunan dan masuk ke kamar mandi pria di tempat itu, Minho menunduk ketika dia masuk ke dalam, berpura-pura mencuci tangan di sebelah Dreck yang hendak memakai kaos tipis yang memeluk tubuhnya dengan baik, dari sudut matanya Minho bisa melihat ada bekas cakaran di pundak dan tangan pria itu "tha's looks painful, dude." Minho berceletuk, nadanya ramah dan bersahabat, terkesan bercanda.

Dreck menatapnya sekilas sebelum dengan wajah sombong berkata "This is what you get when you break through the vagina dude." Minho berpura-pura tertawa dan menyukai candaan itu meski dalam hati dia benar-benar ingin memotong lidah orang itu, dan Minho tau cakaran itu bukan dari wanita, sangat tau karena Chan selalu tanpa sadar mencakar nya saat mereka bercinta atau ketika Minho terlalu kasar padanya "No, no man, I'm gay." Minho berucap, semakin membuat Dreck tenggelam dalam percakapan porno.

🌷[16] Revenge|[MinChan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang