PART 1

8.4K 551 111
                                    

Aku berubah pikiran gess jadi aku publish ulang ya cerita yang ini, bedanya ini versi lokal dan alurnya agak beda. thanks ❤

Yang baca story ini berarti lagi stres sama banyak pikiran, story ini buat hepi-hepi aja bikin lawak yee!

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

HAPPY READING 💜

•••

CAST UTAMA!

"Woy! Buruan lari!," teriak seorang gadis pada salah satu temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woy! Buruan lari!," teriak seorang gadis pada salah satu temannya.

"Gue udah gak kuat buat lari lagi, lo duluan aja sama yang lain!" temannya membalas sama kencangnya karena jarak keduanya yang berpaut cukup jauh.

Luna Kamala, gadis itu melihat ke arah belakang di mana kedua temannya yang lain sudah berlari terbirit-birit sedangkan dirinya masih menunggu teman yang satunya yang tengah membungkuk seraya memegang perutnya kesakitan.

"Luna! Buruan lari bego! Nape masih diem di situ?!!" Ayu Amora berteriak pada Luna yang saat ini tengah menatapnya cemas.

"Tapi, gue gak bisa tinggalin lo sendirian!" balas Luna.

"WOI KALIAN! Jangan lari! Dasar Maling!" teriak dari arah belakang membuat Ayu menolehkan kepalanya.

"LUNA BURUAN LARI, BEGO!" teriak Ayu dalam satu sentakan yang membuat Luna terkejut.

Bukan tanpa alasan mereka berlari terbirit-birit seperti barusan dan seorang pria yang mengejar mereka, karena pasalnya Luna beserta teman-temannya yang lain telah mencuri 3 bungkus makanan ringan dan 4 minuman kaleng di Indomei yang ketahuan oleh sang penjaga dari layar komputer CCTV.

Awalnya Luna, Ayu, Ipeh, dan Ratna masuk ke dalam Indomei tersebut dengan penampilan layaknya mahasiswa karena mereka yang ingin membeli bir, namun sepertinya diantara mereka ada yang kerasukan makhluk halus karena tiba-tiba
Ratna berbisik pada ketiganya dan mengatakan bahwa minuman keras saja tidak cukup untuk mereka dan dengan entengnya Ratna berkata uang mereka yang tidak cukup untuk membeli berbagai camilan jadi sekalian saja mereka mengambilnya banyak dan memasukkannya ke dalam tas gadis itu, ketiganya sih senang-senang saja apalagi menongkrong tanpa sebuah camilan pasti rasanya sangat hambar.

Saat mereka sedang berbisik-bisik di stand minuman, si pria paruh itu mengageti mereka dan langsung menuduh mereka telah mencuri berbagai macam makanan dan memasukkannya ke dalam tas.

Mereka awalnya mengelak dan berbohong pada pria itu bahwa mereka tidak mencuri apapun, namun si bodoh Ipeh malah berlari tiba-tiba hingga membuat mereka termangu seketika. Tak ada gunanya juga berbohong karena tuduhan yang dilemparkan si pria itu memang benar adanya. Maka untuk menyelamatkan diri, mereka pun berlari keluar dari Indomei untuk menghindar dari amukan pria itu.

Namun sepertinya takdir masih ingin membuat mereka kelelahan, sebab pria penjaga toko itu malah terus mengejar mereka sampai ke trotoar jalan raya, Indomei yang sepi karena tidak ada pengunjung lain membuat pria itu semakin leluasa untuk bisa menangkap keempat gadis nakal itu.

Luna terpaksa meninggalkan Ayu sendirian sebab Luna masih menyayangi dirinya sendiri, Luna tentu tidak ingin dirinya masuk ke kantor polisi untuk kedua kalinya, sedangkan Ratna dan Ipeh si biang kerok malah lari entah kemana.

Luna berhenti berlari untuk mengambil napas sebab paru-parunya nyaris kehabisan pasokan oksigen.

Luna mengedarkan pandangannya ke penjuru arah melihat jalanan malam yang ramai, sesekali melirik ke arah belakang takut jika pria itu masih mengejarnya.

Luna membuang napas lega saat presensi pria itu sudah tidak ia temukan.

Luna melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 10 malam, gadis itu harus cepat pulang jika tidak ingin ayahnya mengamuk.

Luna mulai melangkahkan kakinya dengan sedikit cepat untuk bisa sampai di halte bus, namun pandangannya tidak melihat ke arah depan tapi fokus pada ponselnya.

Saat sedang fokus-fokusnya menjelajahi media sosial, tiba-tiba Luna tak sengaja tertabrak oleh seseorang dari arah samping.

BRUK!

Ponsel milik Luna jatuh dengan tumpahan kopi panas diatasnya.

So Yummy!

Luna menunduk menatap tak percaya pada ponselnya yang sudah jatuh mengenaskan.

Luna mengepalkan kedua tangannya kesal, rahangnya sudah mengetat dan dadanya naik turun karena amarah yang sudah mengumpul.

Saat Luna hendak melayangkan aksi protesnya tiba-tiba suara orang yang tadi menambraknya mengudara, "Maaf, saya tidak sengaja. Nanti saya ganti dengan handphone yang baru," serunya penuh rasa bersalah.

"Maen ganti-ganti aja! Lo gak tahu seberapa banyak kenangan di dalem hape itu?! Lo mesti ganti rugi 3 kali lipat dan___" Luna tak mampu melanjutkan ucapannya karena melihat sosok dihadapannya yang telah berhasil membiusnya.

"Dan?" lelaki itu menunggu Luna untuk melanjutkan kembali ucapnya sembari mengangkat sebelah alisnya.

Tiba-tiba pikiran licik dan genitnya memengaruhi kerja otaknya.

"Dan jadiin gue sebagai _____Sugar Baby lo!"

_____TBC_____

Cerita ini sengaja aku publish ulang dengan keadaan yang lebih rapi, eaaaak 😂

TES OMBAK DULU, ADA YANG MAU LANJUT GA NIIH?

makasih udah baca semoga suka dan menghibur ❤✨

JANGAN LUPA VOMENT NYA 🔥🔥

terima kasih tidak menjadi silent readers:d

see you!

BAD GIRL IN TROUBLE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang