Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
PLISS JANGAN JADI SILENT READERS!!
HAPPY READING 💜
•••
Sejak Luna yang menanyakan perihal pernikahan Wira dan juga jawaban pria itu yang tidak memiliki niatan untuk membalas pertanyaan Luna membuat Luna menjadi enggan untuk bertanya kembali mengenai kehidupan pria itu.
Luna sih tidak terlalu peduli sebab hal penting menurutnya hanya uang dan selalu uang, Luna tidak akan menanyakan masalah itu lagi.
DRRRTTT DRRRTTT
Suara ponsel Luna bergetar tanda ada pesan masuk.
Luna yang tengah belajar di atas ranjang langsung meraih ponselnya yang berada disamping. Iya, kalian gak salah kalo Luna lagi belajar, orang Luna lagi nyontek catatan milik Ratna. Ratna hasil nyontek juga dari temennya. Tau dah, yang penting nilai kagak jebol, udah cukup bagian bawah doang yang jebol.
Pak Wira
Saya di depan.Luna langsung membalas pesan tersebut setelah tahu jika pria itulah yang mengirimnya pesan.
Luna Kamala
Di depan mana? Di depan Maha Kuasa?Luna membalas pesan Wira sembari cekikikan, gadis itu kembali mencatat tugasnya tak memedulikan Wira yang sedang menunggu.
Pak Wira
Sembarangan kamu! Saya di depan rumah kamu."Oh, depan rumah," gumam Luna sembari melirik pesan Wira, namun setelahnya manik Luna membelalak dan langsung melompat menuruni ranjang dengan tergesa.
"Gawat kalo sampe bokap gue tau dia dateng, bisa-bisa disembelih gue!" ujar Luna seraya keluar dari kamarnya dan berjalan cepat ke pintu depan.
CEKLEK
Luna membuka pintu dan tertampanglah wajah Wira beserta senyumannya.
Luna melirik ke kanan dan kirinya dengan gelisah takut jika sang ayah memergokinya.
"Kamu kenapa?" tanya Wira sembari menyatukan keduanya alisnya, merasa heran dengan tingkah gadis di depannya.
"Kenapa dateng ke sini, sih? Kalo Bapakku tau kamu dateng bisa bahaya!" gerutu Luna sedikit kesal, Luna menghela napas panjang setelah mengetahui jika ayahnya tidak ada di rumah.
"Emangnya Bapak kamu kanibal?" tanya Wira polos sembari masuk ke dalam rumah mengikuti Luna yang berada di depannya. Mereka duduk di sofa saling berhadapan.
Luna menatap Wira tajam, "Sembarangan! Gak gitu juga!" sewotnya.
"Oh iya, ngapain kamu dateng ke sini? Kangen ya?" tanya Luna setelah teringat mengapa pria ini mengunjunginya.
"Saya akan ke luar kota lusa selama 1 minggu, jadi kita libur dulu," ucap Wira.
Luna cemberut, "Terus duitku gimana?"
"Saya bakal tetap kasih kok," balas Wira dengan senyumannya.
Luna sontak menarik sudut bibirnya dan menampilkan senyuman manis, dia tidak salah memilih mangsa ternyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL IN TROUBLE [SELESAI]
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM BACA] ______________________________________________ Luna Kamala siswi centil yang berharap kehidupannya lebih baik setelah bertemu dengan sosok pria kaya raya bernama Wira Astara. ______________________________________________ REPO...