PART 18

1.3K 202 19
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

JANGAN JADI SIDERS YA!

HAPPY READING 💜

•••

Bima berjalan tak bersemangat menuju unit apartemennya. Kepalanya menoleh pada sebuah pintu yang menjadi unit apartemen Luna. Ya, mereka satu gedung, namun sepertinya Wira sama sekali tak berniat memindahkan Luna setelah kejadian beberapa hari lalu.

Bima terus berjalan hingga sampai di depan unitnya, lelaki itu menekan sandi dan masuk ke dalam setelah pintu terbuka.

Hari ini cukup menguras tenaganya setelah acara class meeting di sekolahnya, padahal baru hari pertama, namun sudah semelelahkan ini.

Bima berjalan menuju kamarnya untuk segera membersihkan tubuhnya yang sangat lengket setelah seharian beraktivitas.

Tak membutuhkan waktu lama untuk Bima mandi, lelaki itu keluar dari kamar mandi dengan keadaan lebih segar dan juga rambutnya yang basah setelah berkeramas.

Lelaki dengan setelan kasual itu berjalan menuju ranjangnya yang berwarna abu.

Bima menyugar rambut hitamnya beberapa kali untuk sekedar mengeringkan rambutnya. Lelaki itu menatap ke arah cermin yang berada tepat di depannya.

Cermin tersebut yang menampilkan dirinya membuat Bima terdiam untuk beberapa saat.

Rambut hitam yang di potong rapi, mata tajam, hidung mancung bak perosotan, rahang tegas, serta leher yang putih dan jakun yang menonjol membuat siapapun pasti akan terbius dengan pesona Bima. Tapi, kenapa tidak dengan Luna? Kenapa gadis itu justru memilih ayahnya?

Ow, apa jangan-jangan Bima yang terlalu percaya diri hingga mengabaikan pesona ayahnya yang jauh lebih tampan darinya?

GREP!

Saat tengah senang-senangnya menatap pantulan diri di depan cermin tiba-tiba lampu padam membuat Bima celingukan. Bima tidak takut, hanya sedikit terkejut saja.

Lelaki itu lantas meraba ponselnya yang tadi ia lembar asal ke arah ranjang.

Setelah menemukan ponselnya Bima lantas menyalakan flash untuk menerangi hari-harinya yang gelap.

Bima naik ke atas ranjang hendak untuk tidur, namun saat lelaki itu akan menarik selimut pikirannya tiba-tiba tertuju pada Luna yang mungkin berada di apartemen seorang diri.

Kontan Bima langsung beranjak dan turun dari ranjang.

Dengan setelan kaos abu serta celana pendek selutut Bima keluar dari unitnya untuk mendatangi unit Luna.

Jantung Bima nyaris lompat melihat keadaan lorong yang sangat gelap.

Gosh! Pikirannya mulai kemana-mana.

Bima mempercepat langkahnya setelah keluar dari apartemen.

TOK TOK TOK!!

Bima dengan segera mengetuk unit apartemen Luna.

Sial! Kenapa Bima tak mengetaui sandi apartemen Luna?

Di pikir-pikir untuk apa juga Luna memberitahu sandi apartemennya pada Bima?

Bima bukannya penakut, hanya saja melihat kondisi lorong yang gelap dan sepi membuat kaki Bima lemas dan bergetar.

TOK TOK TOK!

Pintu yang belum kunjung terbuka semakin membuat Bima parno. Kenapa Luna lama membuka pintu?

"LUNA! INI GUE! TOLONG BUKA PINTUNYA!"

BAD GIRL IN TROUBLE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang