Aku update tiap malem cuy! Ada yang antusias ngga seh sama enih cerita? 'aku bertanya-tanya wahai readers ku tercintah!'
Happy Reading 💜
•••
"Berani kamu ngomong kasar sama saya? Jangan coba-coba matikan teleponnya! Di mana kamu sekarang? Saya ke sana!"
Luna yang hendak mematikan telepon pun urung setelah mendengar suara tegas pria itu.
Kenapa mesti salah sambung begini? Di saat Luna ingin menghindari pria itu mengapa malah tak sengaja meneleponnya?
"Luna? Kamu dengar saya?"
Luna terperanjat, "Iya, ih! Aku lagi di halte deket mal."
"Lagi ngapain kamu di sana?"
Luna memutar bola matanya malas, "Jadi ke sini nggak, sih? Kalo nggak, aku bakal naik bis!"
Tanpa mengetahui, di seberang sana Wira mengulum senyum mendengar Luna yang tak lagi menggunakan gaya bahasanya yang kasar.
"Saya ke sana."
Selanjutnya Wira menutup panggilan itu membuat Luna berdecak.
"Haduh! Apes! Apes! Sejak kapan gue namain kontak si Ipeh pake nama tuh laki?" Luna menyugar rambut panjangnya.
"Niatnya pengen maen malah nggak jadi. Ah! Sial!" Luna memejamkan matanya.
TIN!!
Luna terlonjak di tempatnya kala mendengar suara klakson nyaring itu.
Ajigile! Cepet amat sampenya! Tuh laki naik mobil atau naik burok?
"Masuk!"
Luna mendelik dan beranjak, gadis itu dengan terpaksa masuk ke dalam mobil Wira.
"Habis dari mana kamu?" Bukannya melajukan mobilnya, Wira malah kembali menginterogasi Luna.
"Kan tadi udah di jawab!"
"Jawab sambil tatap saya, Luna!"
Luna melirik takut-takut pada Wira yang kini menatapnya lekat, namun belum 10 detik Luna menatap Wira, gadis itu sudah memalingkan wajahnya.
"Kamu selingkuh, ya!"
Luna membelalak dan menoleh kasar pada Wira, "Enggak!"
"Terus kenapa nggak mau lihat saya? Takut ketahuan, hm?"
"Enggak, ih!"
Lelah melihat respon Luna yang terus menghindari tatapannya, Wira lantas melepas seat belt nya dan menarik dagu Luna sedikit kasar kemudian menyambar bibir ranum itu.
Luna kontan melotot dan mendorong dada Wira.
"Kamu! Apa-apaan, sih!?"
"Saya kesal kamu nggak mau tatap saya. Jadi, mau jujur atau nggak? Habis dari mana kamu?"
Luna mendengus kasar, "Cari kerja!"
Kening Wira mengernyit, "Kerja? Uang dari saya masih kurang sampai kamu cari kerja?"
Luna menghela napas kasar kemudian menundukkan kepalanya membuat Wira merasa heran.
"Ada apa? Kamu bilang kita harus saling jujur, tapi kamu sendiri apa? Banyak yang kamu sembunyikan dari saya," tutur Wira dengan nada yang sedikit tersakiti.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL IN TROUBLE [SELESAI]
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM BACA] ______________________________________________ Luna Kamala siswi centil yang berharap kehidupannya lebih baik setelah bertemu dengan sosok pria kaya raya bernama Wira Astara. ______________________________________________ REPO...