PART 2

4.5K 438 64
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

HAPPY READING 💜

•••

"Dan jadiin gue sebagai_____Sugar Baby lo!"

"Maaf saya gak paham maksud ucapan kamu barusan," pria itu mengernyitkan keningnya bingung.

"Jadiin gue pacar lo!"

Kening pria di depannya malah semakin berkerut karena mendengar penuturan Luna.

Luna menghembuskan napas pelan kemudian melipat tangannya didepan dada, matanya menilik penampilan pria dihadapannya dari bawah sampai atas.

"Penampilan lo oke juga, diliat dari kemeja yang lo pake itu pasti branded, dan gue tebak lo pasti kaya juga!" nilainya tak tahu malu.

Pria itu menekuk alisnya tak suka dengan apa yang Luna katakan, "Saya rasa kita belum pernah bertemu sebelumnya. Dan seharusnya kamu menjaga sikap didepan pria yang baru saja kamu temui!" hardik pria itu merasa tersinggung dengan ucapan Luna yang seenaknya.

Luna mendengus, "Lo dosen ya? Kok saya-kamu an gitu sih?" Luna tak mengubris ucapan pria itu, bahkan tampak santai tak peduli dengan raut si pria yang menatap ketidaksukaannya secara terang-terangan.

"Oh iya, nama lo siapa? Kerja di mana?" Luna mengulurkan sebelah tangannya.

Pria itu menatap tak minat pada uluran tangan Luna, baru kenal sudah tanya pekerjaan! Emang situ siapa?!

"Pak jawab dong!" sentak Jennie dengan rengekannya membuat pria itu bergidik. 

Luna tiba-tiba menunduk menatap ponselnya yang tergeletak di bawah sana dengan nahasnya, "Gue maafin soal ini tapi, dengan syarat lo jadiin gue sebagai pacar lo!" Luna kemudian menginjak ponselnya hingga hancur membuat pria di depannya menukik alis.

Pria itu menatap Luna tak habis pikir, bisa-bisa gadis itu berbicara tidak tahu malu dan apa tadi katanya? Sugar Baby? Pacar? Atau apalah itu!Gadis itu sadar tidak sih dengan ucapannya?

"Jadi, siapa namanya, Pak?" Luna kembali mengulurkan tangannya.

"Wira Astara," sahut pria sembari menyambut uluran tangan Luna sedikit malas.

"Itu nama saya." lanjutnya.

"Nama gue Luna. Luna Kamala."

Luna menatap jam tangan yang melekat pada pergelangan tangan pria itu. Bukan, bukan salah fokus pada arloji ternama itu melainkan ia menyadari jika waktu sudah melewati pukul sebelas malam dan artinya bis yang akan Luna naiki sudah pergi setengah jam yang lalu.

Kini bagaimana Luna bisa pulang? Dan itu merupakan bis terakhir untuk hari ini sedangkan uangnya tidak cukup untuk menaiki taksi. Ya, Luna bukan dari kalangan anak muda kaya raya.

"Oke deh kalo gitu! Sekarang gue pergi dulu. Sampai besok Pak Wira!" Luna melambaikan tangannya sembari hendak berlari meninggalkan Wira, namun belum sempat gadis itu melangkahkan kakinya suara Wira kembali mengudara.

"Kamu mau pergi kemana?" tanya Wira yang sedikit penasaran.

"Gue harus pulang soalnya udah malem banget nih!"

BAD GIRL IN TROUBLE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang