Bab 6

1K 283 89
                                    

Siapa nih kira-kira yang bakalan bucin????

Banyak yang tanya juga, Aneska jadi nikahnya sama siapa?

Hm... sama siapa ya...

Doain dong, aku bisa luangin waktu. Aku mau edit ceritanya Zhafir dan aneska. Terus posting lagi di google playbook

hehehe

sekarang pakai ebook aja lah. yang murah meriah.

------------------




Berharap tanpa tujuan adalah sesuatu yang sia-sia.

Sampai kembali di rumah sakit ini, Hawa langsung melangkahkan kedua kakinya menuju bagian pendaftaran untuk menanyakan pemilik dari ID card ini. Kebetulan sekali pagi ini suasana di rumah sakit sangat sepi, sehingga Hawa bisa lebih santai berbicara dengan petugas di bagian pendaftaran ini.

"Pagi, Mbak. Boleh tanya sesuatu, apa benar dokter ini bekerja di sini?" tanya Hawa sambil menyerahkan ID card tersebut.

Saat menerimanya, salah satu petugas perempuan hanya terdiam, membalas tatapan bingung Hawa dengan ekspresi penuh penilaian.

"Mbak ..." tegur Hawa karena merasa tidak ada jawaban dari petugas tersebut.

"Dokter Adskhan," gumamnya pelan.

Melihat temannya kebingungan, perempuan di sebelahnya ikut mencari tahu kondisi yang terjadi saat ini. Namun ketika dia melihat ID card tersebut, sebuah ucapan meluncur begitu saja dari mulutnya.

"Ini ID card yang kemarin dibilang hilang, kan?"

"Hilang?" respon Hawa ke arah petugas yang satu. "Hilang gimana, Mbak?"

"Ah, gini, Mbak. Kemarin ada kabar ID card nya dokter Adskhan hilang, sampai dia dilarang untuk ikut operasi karena ID cardnya tidak ada."

"Sampai segitunya kah, Mbak?" tanya Hawa merasa bersalah.

Petugas tersebut mengangguk. "Iya, Mbak. Di rumah sakit ini ketentuannya seperti itu, Mbak. Karena harus jelas siapa saja dokter yang ikut dalam proses operasi. Melalui ID card itulah tandanya dia sedang bertugas atau tidak. Dan ID dokternya juga ada di sana."

Merasa menyesal dan panik, Hawa mulai berpikir bagaimana caranya dia bisa memohon maaf secara langsung kepada dokter tersebut. Sejujurnya dia benar-benar merasa menyesal karena tidak langsung mengembalikan jaket itu kepada pemiliknya.

"Apa dokter Adskhannya ada sekarang?"

"Sebentar ya, Mbak. Kami cek dulu."

Menunggu sejenak, sedikit banyak Hawa mendengar bisik-bisik antara dua petugas perempuan itu mengenai kejadian ini. Banyak pertanyaan yang meluncur dari mulut keduanya. Sampai-sampai keduanya memunculkan gosip baru jika Hawa ada hubungan khusus dengan dokter Adskhan. Tapi masalahnya Hawa saja tidak mengenal siapa itu dokter Adskhan?

"Maaf, Mbak. Untuk dokter Adskhannya baru ada praktek nanti sore jam 5 sampai jam 10 malam."

"Jadi sekarang enggak ada dia?"

Kedua petugas itu saling melirik kemudian menjawabnya dengan ragu. "Jadwalnya sih memang sore, tapi biasanya dia suka ada di ruangannya."

"Kalau begitu, di mana ruangannya? Saya mau bertemu dengan dia langsung."

Mempertimbangkan dengan baik, akhirnya Hawa mendapatkan informasi letak ruangan dokter Adskhan dalam rumah sakit ini.

"Terima kasih, Mbak."

ADAM PILIHAN HAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang