BK

14.6K 1.7K 67
                                    

Anda suka perbaku hantaman?

Kalau saya sih yes!

~

"Ver, lo sejak kapan berani sama Daren?" Kini Vero dan Fahar sedang berada di perpustakaan. Memang Vero itu bad boy, tapi dia langganan membaca di perpustakaan. Jangan salahkan dia kalo dia pintar.

"Hmm! Sejak ... tadi!" Vero menjawab tapi matanya masih membaca buku yang dipegangnya. "Dan satu lagi! Lu sejak kapan suka ke perpus? Padahal Lu anti banget dulu ama yang rame-rame"

Memang perpustakaan SMA mereka ramai sekali. Bahkan ada yang bisa tidak kebagian tempat duduk. "Sejak ... tadi!"

Fahar memutar malas bola matanya. Sedari tadi Vero ditanya dan jawabannya sangat tidak bermutu. "Lu sejak tadi, sejak tadi mulu! Lu mau cosplay jadi botak mnctv?"

Vero membekap mulut Fahar. "Udah diem! Berisik tau nggak!" Fahar memberontak dari bekapan Vero.

Tiba-tiba ada yang menghampiri mereka berdua dengan tergesa-gesa. "Ver ... Ver! Itu ... itu!" ucap cowok itu dengan terengah-engah. Vero melepaskan bekapan tangannya dari mulut Fahar dan menutup bukunya.

"Kenapa?" Vero menatap penasaran kepada cowok yang ada di hadapannya ini. "It-Itu! Vir ... Vira!"

"Dimana?" Vero langsung bertanya to the point. Dia tau jika Vira sedang dalam masalah. "Di halaman belakang!"

Vero langsung berlari meninggalkan Fahar. Dia berlari cepat menuju halaman belakang sekolahnya. Dia tidak mempedulikan tatapan dari beberapa siswa dan siswi. Dia hanya memikirkan Vira sekarang.

Mata Vero terbelalak. Dia melihat Vira sedang bersimpuh di hadapan Daren. "Kenapa Lo nggak terima tawaran jadi pacar gue? Oh Lo cuma mau jadi jalangnya si cupu aja ya!"

Bangsat!

Vero berjalan ke arah Daren dengan cepat. Vero menendang punggung Daren hingga Daren tersungkur ke tanah. Vira ketakutan. Dia bangkit lalu bersembunyi di balik badan Vero.

"Anjing! Siapa yang berani nendang gue hah?" Daren berbalik. Dia terkejut saat melihat Vero di belakangnya. Jadi yang menendangnya barusan itu, Vero? Dia tidak percaya.

"Dia? Dia yang nendang gue?" Daren masih tak percaya. Bahkan di sekolah ini, tidak ada satu pun murid yang berani kepadanya. Jika ada yang berani kepadanya, dia akan membuat mereka menderita.

"Lu apain Vira? Hah?" Vero bertanya dengan nada tinggi. Mungkin ini pertama kalinya, raga cowok tersebut berani menyentak Daren. "Nggak gue apa-apain! Cuma gue ajak pacaran aja!"

"Dan caranya kek tadi? Pantes aja kagak laku-laku Lu!" Vero kini melipat tangannya di depan dada. Untuk apa takut dengan bajingan yang ada di depannya ini? Toh dia juga udah nyakitin Vira.

"Vira itu punya gue! Dan jangan harap, lo Cupu, bisa dapetin dia!" ucap Daren menggebu-gebu. Dia emosi sekali melihat Vira yang berlindung di balik badan Vero.

"Coba aja! Lagian itu pun kalo lu dapet izin dari saudara kembarnya!" Ucapan Vero berhasil membuat semua orang yang ada di sana kaget. Mereka tidak tahu jika Vira punya kembaran. Sedangkan Vira menatap Vero dari belakang.

"Emang siapa kembarannya? Gue datengin!" Sebenarnya Daren tak kalah kaget, tapi dia hanya menyembunyikan rasa kagetnya itu dengan berlagak sok berani.

Vero tersenyum miring. Ia lalu menyeret Vira dan merangkulnya. "Dengerin kalian semua yang ada di sini! Gue, ALVERO MAHANTA, kembaran dari ALVIRA MAHANTA! Gue nggak akan segan-segan ngabisin kalian yang coba nyakitin Adek gue!"

Transmigration of Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang