Luka Itu

2.5K 389 56
                                    

Hai Hai Hai

~

"Ngapain lu ke sini?"

"Disuruh tante Iva nganterin makanan."

"Ya udah taruh aja. Kalo udah lo pergi gua banyak urusan." Shelin menggeleng lucu. Bukannya menuruti perintah Vero, dia malah duduk di kursi depan meja kerja Vero. Dengan menampakkan muka polosnya, Shelin menaruh rantang makanan yang ia bawa di atas meja Vero.

"Kenapa masih di sini? Pergi!"

"No no no! Kata tante, disuruh pulangnya kalo Kakak udah makan. Kata tante, Kakak itu suka lupa makan siang."

"Iya entar gua makan. Sekarang gua lagi banyak kerjaan. Lu pulang aja gih!" kesal Vero. Shelin bebal. Dia menyenderkan punggungnya ke kursi tempat ia duduk.

"Makan dulu Kak! Nanti kalo Kakak udah makan, aku pulang."

Bawel amat sih ni anak!

"Iya entar gua makan. Lu pulang aja. Janji deh, entar gua makan." Shelin mengerucutkan bibirnya sambil menggeleng keras. Dia masih tetap pada posisinya.

"Nggak percaya. Pokoknya aku di sini sampai kakak makan bekal dari tante Iva."

"Ya udah terserah!" pasrah Vero. Vero melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda karena Shelin. "Kak makan ih!"

"Entar."

"Sekarang!"

"Entar Shelin!"

"Sekarang! Shelin nggak mau tau. Shelin hitung sampe tiga, kalo belum makan tau kan apa akibatnya?"

"Ish, bawel lu! Gua bilang entar, ya entar!"

"Satu!"

"Shel, gua masih banyak ker-"

"Dua!"

"Shel ...."

"Ti-"

"IYA IYA! Oke. Gua makan nih sekarang. PUAS?"

"Nah gitu dong." Vero menatap sinis Shelin yang ada di depannya. Bukannya apa-apa ya. Tapi dia tahu apa yang akan diperbuat Shelin jika ia tidak makan sekarang juga. Ya. Vero akan mendapatkan cubitan maha dahsyat dari Shelin.

Jujur, cubitan Shelin itu bukan seperti cubitan cewek kebanyakan. Ini udah another level of pain. Vero juga kadang bingung, Shelin ini pura-pura polos atau polos beneran? Anak polos begini kan biasanya nggak berani sama orang lain.

"Eh ini kue? Wah lumayan gue lagi pengen makan kue." Vero mengangkat senang kue itu. Tapi, tiba-tiba Shelin merebut kue itu dari tangan Vero dan memakannya. "Ih! Lu rese banget sih, gua mau juga!"

"Kakak Vero yang ganteng tapi masih gantengan Bo-gum oppa. Kakak kan alergi kacang, tadi kuenya ada kacangnya. Kayaknya tante Iva ketuker brownies sama kue kacang."

"Kok lu tau gua alergi kacang?" tanya Vero. Shelin menatap polos Vero. Pipinya masih menggembung akibat memakan satu potongan besar kue kacang tadi.

"Kata tante Iva," kata Shelin setelah menelan habis kue kacang tadi. Vero cuma mengangguk dan mulai memakan masakan yang Shelin bawa untuknya.

Vero berhenti mengunyah saat merasakan rasa masakan yang dibawakan Shelin. Rasanya sama persis, seperti ... "Rasanya kayak masakan kak Deana ya Kak?"

Vero menatap mata Shelin. Bagaimana anak ini tahu tentang Deana? "Tante Iva pernah cerita ke aku soal kak Deana. Pacar kakak yang meninggal enam tahun lalu."

Transmigration of Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang