Kebiasaan emang ni bocah, update tengah malam terus!
~
"Mah, gimana dong ini?"
"Ih mama juga nggak tahu. Kan kita nggak tahu Vero bakal secepat ini."
"Apa Vero udah tahu kalo aku Deana?"
"Nggak mungkin Sayang, Vero aja keliatan percaya gitu kalo kamu Shelin." Shelin, oh tidak, maksudnya Deana, panik. Ujung kukunya sedari tadi ia gigiti sendiri saking paniknya.
Ya, ini Deana. Gadis yang enam tahun lalu dinyatakan meninggal, tapi tidak dengan jiwanya. Jiwanya berpindah ke raga Shelin, gadis yatim piatu dari sebuah panti asuhan di pedesaan.
Dulu saat Deana kembali membuka mata setelah setahun lebih koma, ia tidak bisa mengingat apa pun. Ia hanya tahu namanya Shelin. Selain itu sudah, ia tak mengingat apa pun lagi.
Jelang beberapa tahun kemudian, ingatannya kembali pulih dan dia memutuskan ke Jakarta, untuk menemui Vero, pujaan hatinya.
Tapi ia berpikir, mana mungkin mereka semua percaya jika dirinya Deana, dirinya saja baru 5 tahun kemudian muncul kembali. Dan di sini lah kisahnya dimulai.
Ia mulai mendekati Zanna terlebih dahulu. Sekitar 3 bulan, Zanna baru percaya jika jiwa yang berada di dalam tubuh Shelin itu adalah jiwa Deana.
Kemudian Zanna membawanya ke Iva, dan menceritakan semuanya. Tentu awalnya pun, Iva tidak percaya apa yang ia dengar. Sampai 6 bulan kemudian, Iva percaya jika itu Deana. Tiga bulan terakhir Deana gunakan untuk mengaku pada ayahnya, dan seluruh anggota keluarga Vero kecuali Vero. Ia ingin membuat kejutan untuk Vero.
Pertemuan pertamanya dengan Vero saat makan siang waktu itu, adalah pertemuan pertama setelah 6 tahun lamanya. Deana ingin menangis waktu itu. Vero masih sama dengan yang dulu.
Deana sangat tertekan saat acting menjadi gadis polos, lugu, dan lucu. Itu tentu saja bukan dirinya. Tapi entah bagaimana, ia jadi terbiasa dengan tingkahnya yang sekarang. Apa ini sifat bawaan dari raga Shelin, entah lah Deana pun tak tahu.
Ingat malam dimana Vero memeluknya saat dirinya berusaha membangunkan Vero untuk makan malam? Sebenarnya Deana tidak mau melepaskan pelukan Vero saat itu. Tapi kembali lagi, dia tak mau ketahuan secepat itu.
Dan Deana kembali dikejutkan dengan ciuman pertama yang Vero berikan padanya, saat dirinya membawakan bekal makan siang ke kantor Vero. Sampai kemarin, Vero mengajaknya menikah. Semua itu di luar dugaannya dan Iva.
"Terus?"
"Terus apa lagi Sayang? Mama juga bingung ini!" jawab Iva. Deana menghela napas. Ia tak menyangka dalam kurun waktu 2 bulan, Vero sudah mengajak Shelin menikah.
Rencananya Deana ingin mengaku kepada Vero dalam kurun waktu 6 bulan. Karena, ia menyangka, Vero tidak akan move on darinya begitu saja.
"PUSING ...." Deana meremas rambutnya sendiri memikirkan masalah ini. Deana melamun, mencoba mencari penyelesaian untuk masalahnya ini.
"Assalamualaikum! Mah!" teriak Vero dari luar. Vero mengerutkan dahinya saat tak ada sautan dari dalam. Dia kembali mengetuk pintu itu tiga kali. "Mah!"
Vero membuka pintu itu pelan. Saat terbuka ia melihat mamanya dan Shelin sedang terdiam melamun. "Mah! Shel! Kalian kenapa sih? Aku salam nggak dijawab!"
Iva menoleh ke sumber suara yang berhasil menyadarkannya dari lamunan. Ia melihat Vero berdiri di pintu ruang kerjanya dengan pakaian santai.
"Kamu ngapain jam segini ke sini? Nggak kerja?" tanya Iva yang matanya menatap Vero dari atas sampai bawah. Vero menghela napas dan berjalan lalu duduk di samping Shelin.
![](https://img.wattpad.com/cover/262248725-288-k742900.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration of Bad Boy
FantasiAnjir, gue dimana sih? "Nama saya Vero?" "Iya nama kamu Vero, Nak. Alvero Mahanta," Lah anjir, seinget gua nama gua Alvero Lucano dah! Kapan ganti namanya gua? Gue sebenernya dimana sih! Jangan bilang? Jiwa gue transmigrasi ke nih orang? Karena kece...