modified canon; mark x chenle
©shinaoi
cw // explicit kissing scenes
.
.
.
Syuting telah dihentikan semenjak beberapa menit yang lalu. Beberapa kru juga manajer sibuk menyiapkan set baru untuk syuting lanjutan sementara sebagian member Dream diberikan waktu bebas.
Ada yang memotret, memakan bahan makanan yang tersaji, memainkan game dan sebagainya.
Tetapi ada satu hal yang nampaknya lebih menarik untuk ditelisik lebih jauh.
Di Café yang SM sewa untuk keperluan syuting konten 7 Dream itu memiliki sebuah tempat penyimpanan biki kopi berkualitas dan sialnya, kini Chenle terjebak di dalam tempat itu bersama dengan si kapten grup, Mark Lee.
"t-tunggu... M-Mark..."
Chenle mendesis kala si pemuda yang kerap kali ia bayikan justru menghimpitnya di ruang penyimpanan biji kopi.
Lelaki yang lebih tua menyeringai. Sorot matanya yang tajam seolah mengunci pada belah bibir berwarna kemerahan milik Chenle yang kering.
"Diam sebentar Chenle-ya" bisiknya di atas bibir si helai keabuan.
Selang sepersekian detik sebelum Chenle mengeluarkan teriakan keras dan membawa seluruh member DREAM ke gudang ini, Mark pun membungkamnya.
Awalnya hanya sentuhan antar bibir yang polos. Namun, ketika Chenle memberikan tanda-tanda menjauhkan diri Mark pun tidak tinggal diam.
Lengannya yang kokoh menarik pinggul Chenle dan merapatkan diri keduanya hingga tidak ada pembatas kecuali helaian fabrik yang dikenakan.
Seolah lupa diri, Mark melumat bibir Chenle yang begitu lembut dan manis.
Ah, Mark menduga jika si manis Zhong itu baru saja menenggak Lele Ade yang ada di menu 7 Dream Café yang mereka jalankan.
"Mmmh—"
Lidahnya ikut bermain dan menggoda milik si manis. Chenle merasakan sesak pada dada. Jemari tangannya yang bebas ia bawa ke helaian berwarna biru milik Mark dan merematnya kuat sebagai gestur untuk meminta dihentikannya permainan.
Disela kecapan basah dan lumatan nikmat itu Mark mengulas senyum miring. Sebelum benar-benar menjauhkan diri ia mengigit gemas bibir bawah Chenle dan menghasilkan bekas sobekan samar dan bengkak yang kentara.
"Wow.. what a nice view."
Kekehan yang Mark keluarkan membuat Chenle meradang. Ia menyentuh bibirnya yang sedikit perih juga basah.
"Ck. Kau ini bisa lihat situasi tidak sih, hyung?!"
Ah, lihat apa yang kau perbuat Mark. Pria cantikmu mengamuk.
"Hehe, maaf. Hanya saja bibirmu terlalu kering"
Minim rasa penyesalan apalagi berdosa, lelaki kelahiran Kanada itu justru menggaruk pipinya seraya tersenyum polos.
"Ya kalau begitu harusnya kau bawakan aku lipbalm dong, hyung! Bagaimana sih?" Chenle merengut kesal.
Mendengar gerutuan si manis sukses membuat Mark menautkan alis.
"Kenapa harus pakai lipbalm jika liurku saja bisa membuat bibirmu lembap?
Chenle mendelik kala kalimat tanpa filter itu terucap dari si pemilik gelar King Head 3.
"AISH—YAH! MARK-HYUNG!"
.
.
.
[ a d i k s i ]
a/n: bener-bener shortfic ya? hehe oiya btw karna bentar lagi ramadhan ao bakal unpub book ao termasuk book ini hehe. jadi... eum... ya... gitu hehe...
ao juga mohon maaf ya jika ada ketikan dan kesalahan lain yang membuat kalian tersinggung😭🙏🏽
terima kasih sudah membaca!
apa yg kamu lihat, markie? 😏
KAMU SEDANG MEMBACA
adiksi | all x chenle [ ✅️ ]
Fiksi Penggemaradiksi /adik·si/ kecanduan atau ketergantungan secara fisik dan mental terhadap suatu zat. 💌 modified canon, bxb, different chapter with various dominant✨ completed. ©shinaoi, oct 2021.