Chenle menatap langit-langit studio menari di gedung SM dengan sorot mata sayu. Ia mengantuk tetapi rasa semangatnya untuk berlatih menari dan memantapkan koreografi terus menerus memaksa tubuhnya untuk bergerak.
Sesekali bibirnya menggumamkan melodi lagu yang baru saja dirilis tracknya beberapa jam yang lalu. Terdengar merdu dan indah bak suara malaikat dan terkadang ia menyanyikan liriknya juga.
Para member saat ini tengah kemana ia juga tidak tahu tapi kebanyakan ada jadwal individu atau berlatih di unit baru dibawah naungan NCT U dan jadilah ia sendirian untuk melatih koreografi lagu Déjà Vù yang akan dibawakan oleh 7 Dream dan melatih vokal dengan menyanyikan lagu From Home dari unit NCT U.
Chenle tidak menyadari jika pintu studio yang tadinya tertutup rapat kini terbuka perlahan tanpa menimbulkan suara bising.
Langkah kaki ringan perlahan mendekat ke arah si pemuda bermarga Zhong itu dan berhenti tepat di belakangnya.
"Kenapa kesini, Mark-hyung?"
Chenle bersuara tiba-tiba dan membuat yang bersangkutan berjengit lalu terkikih. "Kukira kamu tidak sadar aku berdiri di belakang sini?"
Mark mendudukkan diri di samping Chenle dan meraih tubuh itu untuk duduk dipangkuannya.
"Hyung... Aku berkeringat... Menjauhlah" Chenle menolak skinship yang dimulai oleh Mark tapi hanya di anggap angin lalu karena sesungguhnya pria yang gemar sekali mengganti warna rambutnya itu tengah mengendusi sepanjang rahang sampai tulang selangka Chenle yang sedikit terbuka akibat kemeja kotak-kotak berwarna merah yang tidak dikancingkan dengan sempurna.
"Lele-ya, kamu lapar?" Mark menghujani wajah Chenle dengan kecupan ringan dan si manis masih betah memejamkan matanya. Mau protes pun percuma karena Mark termasuk spesies yang keras kepala dan akan sulit menghentikan perlakuannya.
Chenle menggeleng. Ia memang tidak lapar tapi mengantuk dan dirasa suatu hal yang begitu dibutuhkannya saat ini adalah tidur di ranjang rumahnya yang empuk.
"Hei, mau pulang? Sepertinya kamu kelelahan, Lele-ya"
Tidak ada pergerakan yang berarti tetapi Mark semakin mengeratkan pelukannya dan membuat si manis Zhong terusik. "Diamlah, hyung"
Mark tertawa pelan mendengar rengekan menggemaskan itu. Ia mencuri kecupan kecil di bibir dan sepasang mata Chenle yang masih tertutup.
"Hei" panggilnya lembut yang mau tidak mau Chenle mengangkat kelopak matanya dan menampilkan iris hitam jernih yang nampak memerah sayu.