adiksi | all x chenle [ ✅️ ]

nectar

modified canon; kun x chenle

©shinaoi

.

.

.

.

[ there's no reason, always CHENLE ]

Bukan satu dua hari Kun mengenal seorang Zhong Chenle. Mereka sudah bersama sejak predebut bahkan Kun terlebih dahulu terdaftar sebagai Rookies di SM sementara saat itu Chenle berstatus hidden trainee yang masuk line up untuk debut bersama NCT DREAM.

Impresi pertama Kun ketika melihat Chenle adalah anak itu begitu mungil dan sangat ceria. Penuh dengan bakat, ramah juga senang menebar senyum manis yang membuat orang-orang gemas.

Ia juga menjadi salah satu orang yang sangat dekat dengan Chenle saat itu selain Jisung. Kun membantu Chenle untuk beradaptasi di Korea dan memberikan beberapa pelajaran singkat tentang bahasa itu.

Kini anak kecil yang manis itu telah berubah menjadi remaja yang indah dan dikagumi banyak orang juga member di grupnya.

Melalui pengelihatan yang ia gunakan setidaknya ada beberapa orang yang menaruh perhatian lebih pada malaikat kecilnya itu.

Menatapnya penuh dengan sorot memuja juga mengagungkan. Penuh afeksi dan sarat akan perasaan sedalam lautan.

"Chenle" serunya mencoba mengambil perhatian si manis Zhong yang masih sibuk dengan ponsel di genggaman.

Ini sudah yang ke berapa kali Kun menginap di rumah Chenle yang ada di Korea tak jauh dari asrama DREAM.

Kali ini bukan Chenle yang memintanya untuk menginap melainkan mama Zhong yang melakukannya.

Karena suatu hal wanita cantik yang telah melahirkan anak berbakat nan istimewa seperti Chenle itu harus pergi kembali ke tempat kelahirannya.

"Chenle, makanlah dulu. Terakhir kali kamu makan siang tadi kan?"

Kun masih belum mendapatkan atensi dari yang lebih muda. Sebenarnya ia sudah kebal diabaikan seperti ini mengingat member WayV tidak ada yang benar-benar menurut padanya justru ia menjadi bahan bulian di sana.

Jujur saja ia sedang tidak ingin berdebat sekarang. Pemotretan juga rekaman yang dilakukan siang tadi sungguh menguras tenaga. Bahkan ia tidak bisa bersuara keras sekarang.

Menghela napas panjang, Kun pun mengambil cawan kecil berisi madu lalu mendekat ke arah Chenle yang masih bertahan duduk tegap di sofa ruang tengahnya.

"Baobei?" Panggil Kun lembut yang justru membuat sudut bibir Chenle berkedut.

"Bilang apa barusan?" Sepasang alis itu terlihat menukik dan mengisyaratkan suasana hati si manis Zhong mendadak memburuk.