18. Cerita Jihoon (2)

468 96 9
                                    

Masih dari sudut pandang Jihoon, ya.
Happy reading!!! ><











Gue melanjutkan sekolah di kota ini. Gue juga dapat teman baru, namanya Junkyu.

Kocak banget ini anak, kalau ketawa melengking banget. Bikin sakit telinga.

Gue berteman baik sama Junkyu. Kita juga sering berantem, saling julid, pokonya seru juga temenan sama anak ini.

Perlahan gue sadar, gue mulai lupa sama Nara, sama Haruto, pokoknya sama semua yang udah jadi masa lalu gue.

Junkyu asik anaknya, dia selalu cerita semua sama gue, bahkan dia berani cerita tentang masa lalu dia yang katanya pernah pukul anak orang pakai sendal.

Junkyu juga cerita kalau ada sepupunya yang sekolah di kota lama gue. Namanya Doyoung.

Beda sama gue, gue udah gak mau bongkar masa lalu gue. Gue cuma cerita tentang Sua dan Hyunsuk.

"Pokoknya lo jangan sungkan sama gue, Hoon." Kata Junkyu.

Setelah tiga tahun gue mengenyam pendidikan di sini, gue pun pindah lagi ke kota yang lama.

Gue daftar di SMA yang terkenal di kota ini. Gue masuk jurusan IPA. Gue pengen banget jadi dokter.

Gue duduk sendirian di kelas, sampai tiba-tiba ada anak yang muka nya gak asing di mata gue.

"Junkyu?"

"Jihoon?"

Kita pelukan ala cowok. Habis itu duduk sebangku.

"Lo gak bilang lo sekolah di sini," kata gue.

Si Junkyu malah ketawa ngakak banget. Heran, ini anak receh banget.

"Gue aja gak tau lo juga sekolah di sini." Kata Junkyu.

"Jihoon! Jihoon!"

Gue kaget, ada orang yang teriakin nama gue.

"Anjir, Hyunsuk?"

Senang banget gue, akhirnya ketemu Hyunsuk lagi. Beda banget sekarang, dia makin cakep, tapi maaf aja, nih, tetap masih tinggian gue.

Hahaha, maaf, Suk.

Gue pun ngenalin Hyunsuk ke Junkyu, Junkyu nya senang banget punya teman baru lagi.

"Permisi,"

Ini ada anak ganteng banget kayak pangeran. Sopan banget gak kayak Hyunsuk yang datang-datang langsung teriak kayak di hutan.

"Bangku ini kosong, kan?" tanya dia.

Gue ngangguk aja, dia pun duduk di situ.

"Siapa nama lo?" tanya Hyunsuk. Nyolot banget ini anak.

"Yoshi."

Kita pun akhirnya kenalan dan ngobrol.

Satu minggu masa MOS berjalan lancar, sampai suatu saat gue naksir sama anak kelas sebelah. Yiren, tepatnya Wang Yiren.

Cantik banget anaknya, humble pula. Senyumnya aja cantik.

Gue diam-diam suka sama dia, karena gue takut kalau semisal gue nyatain perasaan, nanti kalau ditolak gimana? Malu gue.

Mata kita sering bertemu, dia cuma senyum cantik yang bikin gue salah tingkah.

"Lo naksir Yiren?" tanya Hyunsuk ke gue.

Gue diam, gak mau jawab. Hyunsuk akhirnya terus paksa gue buat jawab pertanyaan dia.

Gue jawab aja kalau gue cuma kagum, malas sebenarnya kalau gue jawab jujur. Nanti si Hyunsuk malah ngeledekin gue.

Music • AsahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang