"Kenyang banget gue," Yujin meregangkan tubuhnya, lalu ia bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.
Setelah mencuci tangan, mereka duduk di atas kasur.
"Ra, lo gak ada kaset film setan? Gue lagi pengen nonton horror, nih." Ucap Wonyoung.
"Gak ada, liat muka lo aja udah horror, Won," sahut Nara.
Kemudian terjadi aksi perang bantal antara mereka. Yujin yang tadinya diam pun kini ikut beraksi masuk ke tim Nara. Jadilah kamar Nara berantakan seperti kapal pecah.
Karena lelah, akhirnya mereka tertidur dengan posisi yang tidak bisa dikira. Seperti Yujin yang satu kakinya berada di perut Yuna, dan tangan Yuna berada di wajah Wonyoung.
🎶🎶🎶
Asahi masih saja berkutat dengan komputernya. Sudah pukul 11 malam tapi pemuda itu tak kunjung tidur. Sebab memikirkan Nara lah yang membuatnya tak bisa tidur. Pikirannya ia curahkan ke dalam irama musik yang sedang terputar di komputer. Secarik kertas dan sebuah pensil juga menjadi tempatnya untuk mencurahkan pikiran dan isi hati.
Ini tentang Moon Nara. Pertemuan yang sebenarnya sudah beberapa bulan lalu itu membuatnya semakin yakin kalau gadis berponi itu adalah obat untuk menyembuhkan luka dalam dirinya.
Tepat setelah satu tahun satu bulan, akhirnya pintu hatinya terbuka begitu saja hanya untuk Moon Nara.
Tepat satu bulan setelah penerimaan siswa baru, Asahi sudah jatuh hati pada Nara. Sebenarnya, hari itu bukan pandangan pertama bagi Asahi, namun itu adalah pandangan pertama mata mereka bertemu. Selama ini Asahi memendam sendiri perasaannya pada Nara.
Asahi juga pura-pura tak tahu kalau ternyata sepupunya bersahabat dengan Nara. Asahi sudah tahu semuanya. Asahi sudah menyimpan perasaan ini selama dua bulan.
Sekarang, sudah empat bulan anak kelas 10 mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sudah lama juga ternyata.
Kala itu, Asahi hampir menyerah karena ia tidak mendapatkan informasi tentang Moon Nara. Sampai akhirnya gadis itu masuk ke dalam ekskul band dan membuat Asahi kembali jatuh cinta pada pandangan pertama.
Wajah bulat dengan poni yang lucu menjadi daya tarik tersendiri yang dimiliki Moon Nara. Mereka di luar sana mungkin menganggap gadis itu biasa saja, tapi tidak bagi Asahi, gadis itu sempurna dan sesuai dengan dirinya.
Asahi mengacak rambutnya. Pemuda itu tak bisa berhenti memikirkan semua ini. Matanya terasa berat dan lelah. Namun, ia ingin menghabiskan malam ini dengan membuat musik dikarenakan besok merupakan hari libur.
20 menit telah berlalu, akhirnya Asahi menyerah. Ia menyimpan musik itu dan mematikan komputer. Terlalu malas untuk pindah ke kasur, pemuda itu tertidur di kursi dengan kepala yang ia letakkan di atas meja dekat komputer.
Setelah beberapa menit, sang Mama masuk ke dalam kamar putra satu-satunya yang ia miliki itu. Wanita itu menyelimuti tubuh Asahi dan mengusap pelan kepala putra tercintanya itu.
"Sedalam apapun kamu menyimpan, kamu gak akan dapat kalau kamu gak bicara, nak."
Wanita itu keluar dari kamar Asahi setelah memberikan sedikit nasihat yang mungkin terdengar di dalam mimpi putranya.
Asahi, si anak tengah dan satu-satunya anak laki-laki di keluarga Hamada.
🎶🎶🎶
Jam itu berdering, membangunkan Asahi dari tidurnya. Matanya terbuka dan ia langsung memegangi lehernya yang terasa sedikit sakit. Pasti karena ia tertidur di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Music • Asahi
Fanfiction[DISCONTINUE] "Just like a music, you are my life." - Hamada Asahi. ᴀsᴀʜɪ x ᴏᴄ ©miyuniverse_, 2020 started : 21-9-2020