Panas terik sinar mentari membuat siapa saja mengeluh. Peluh yang keluar dari tubuh mereka mengalir dengan derasnya bagaikan rintik hujan.
Jaehyuk yang baru saja mengganti seragamnya dengan kaos olahraga itu lantas berujar,
"Panas banget, anjir!""Iya, kayak ngeliat doi sama yang lain kan, Jae?" goda Yedam.
Hal itu mengundang tawa teman sekelas. Jaehyuk yang diledeki itu hanya mengerucutkan bibirnya. Sebal dengan perkataan Yedam.
"Makanya jangan lo gantungin mulu kayak yang itu, tuh." Tambah Asahi sembari ia melirikkan matanya ke arah Mashiho.
"Apa?!" ucap Mashiho galak.
"Yang mantanan diem aja, nih."
"Padahal masih saling suka. Eh, gak tau, deh."
"Tapi sayang yang cowok udah ngelirik yang lain."
"YHAAAAAAA!!"
"Bacot banget lo pada," tegur Ryujin.
"Eh ada yang kesel, nih."
Selagi Yedam dan Jaehyuk meledek Ryujin, Mashiho membawa Asahi keluar kelas. Ia paham dengan situasi sahabat karibnya itu meski wajahnya selalu menampakkan air muka yang datar.
"Udah jangan terlalu dipikirin," ujar Mashiho.
"Pikirin apa?" tanya Asahi.
"Gue tau lo pasti kesel sama ledekan itu, terlebih lagi itu mengarah ke lo dan Ryujin." Jelas Mashiho.
"Terus?"
"Bodo lah, Malih! Susah gue ngomong sama lo!"
"Ap—"
"ASAHEEEE KATANYA RYUJIN MASIH SAYANG!"
"YOON BACOT JAEHYUK MINTA GUE GEPREK!"
Asahi mengelus dadanya. Sungguh sabar dirinya menghadapi teman-temannya yang seperti—
Sudahlah, Asahi tidak mau menambah dosa dengan menyebut temannya dengan nama binatang.
Asahi masuk kembali ke dalam kelas, ia mengambil pakaian olahraga. "Gue mau ganti baju, ikut gak?"
"Makanya di-double dong biar gak ribet." Sahut Jaehyuk.
"Berisik lo."
"Biarin aja Jaehyuk jangan ditemenin, dia temennya anakonda," kata Mashiho.
"Tau tai gak?" tanya Jaehyuk.
"Tau, bau kayak lo." Jawab Yedam.
Jaehyuk lantas mengejar Mashiho dan Yedam yang sudah lari duluan. Pokoknya harus ia kasih pelajaran.
"Asahi,"
Pemuda itu menoleh, ada Ryujin di sana.
"Kenapa?"
"Itu, yang tadi gak usah digubris." Kata Ryujin.
Asahi bingung, yang tadi yang mana maksudnya? Ia berpikir sebentar sebelum akhirnya mengangguk menanggapi Ryujin.
🎶🎶🎶
"Dam!"
Yedam menghentikan langkahnya. Pemuda itu menoleh ke belakang dan mendapati Asahi di sana.
"Gimana sama Yuna?" tanya Asahi.
Yedam hanya tersenyum getir, "kayaknya gagal."
Asahi mengusap pundak sahabatnya itu, merasa prihatin.
Pemuda itu akhirnya membawa Yedam ke tepi lapangan sambil berteduh di bawah pohon.
"Dia akhir-akhir ini emosian, kenapa ya?" tanya Yedam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Music • Asahi
Fanfiction[DISCONTINUE] "Just like a music, you are my life." - Hamada Asahi. ᴀsᴀʜɪ x ᴏᴄ ©miyuniverse_, 2020 started : 21-9-2020