11. Just as Friends

590 123 17
                                    

Prang!!!

"Eh, kenapa, tuh?" Yujin langsung berlari menuju dapur kemudian diikuti oleh Wonyoung dan juga Yuna.

"Ya ampun, Ra, kok bisa pecah?" Wonyoung berjongkok membantu Nara membersihkan pecahan gelas.

"Gak tau, Won. Gue gak nyentuh gelasnya, baru aja tadi mau cuci tangan," ujar Nara.

"Disapu aja, nanti tangan kalian luka," usul Yuna.

Nara kemudian mengambil sapu dan membersihkan sisa pecahan gelas tersebut.

"Coba telepon Bunda lo, Ra." Kata Yujin.

"Hp gue di kamar," Akhirnya mereka berlari menuju kamar.

Nara mencari kontak sang Bunda, tangannya sedikit gemetar karena takut terjadi sesuatu dengan orangtuanya. Setelah tersambung, Nara mengaktifkan loud speaker agar yang lain ikut mendengar.

"Ada apa, nak?"

"Bunda sama Ayah gak apa-apa, kan?"

"Kami gak apa-apa, kok. Emangnya kenapa, nak?"

"Itu, tadi gelas pecah padahal gak Nara senggol, jadi Nara takut Bunda sama Ayah kenapa-kenapa."

"Kami gak apa-apa, kok, beneran. Besok malam kami udah di rumah, kamu sama temanmu udah makan?"

"Udah, Bun. Kalian beneran gak apa-apa?"

"Iya, gak percaya sama Bunda? Nanti Bunda kirim foto."

"Alhamdulillah kalau kalian gak apa-apa,"

"Ya udah, Bunda mau ke Ayah dulu, kamu baik-baik ya di rumah."

"Iya, Bunda."

Setelah sambungan terputus, mereka saling tatap. Raut bingung terpatri di wajah mereka masing-masing.

Ting!

Bunda
online

|• send a picture
|• tuh, kami gak apa-apa

Nara mengerjapkan matanya berkali-kali. Yujin tiba-tiba merasakan hawa yang berbeda di sini. Gadis itu mengusap tengkuknya.

"Ra, lo tau apa yang gue pikirin, kan?" Nara mengangguk mengiyakan pertanyaan Yujin.

Kemudian, terdengar suara derit pintu terbuka. Mereka semua tertegun, sontak mereka menoleh ke arah pintu.

"AAAAAAAAAA!!!"

🎶🎶🎶

"Pesanan nomor 12," Asahi langsung berjalan menuju kasir, mengambil pesanannya lalu membayar.

Setelah itu, pemuda tersebut berjalan keluar. Langkahnya terhenti ketika tak sengaja berpapasan dengan Ryujin.

Saling melempar senyum, kemudian kedua insan tersebut kembali pada kegiatannya masing-masing. Sedetik setelahnya, Ryujin dengan cepat menahan lengan Asahi. Gadis itu sedikit menarik lengan Asahi, membuat pemuda itu sedikit terjungkal.

"Bisa ngobrol sebentar?" tanya Ryujin, Asahi pun mengangguk tanpa ragu.

Kedua insan itu pun duduk di salah satu tempat di pojok dekat jendela. Asahi menyeruput minumannya, kemudian kembali menatap Ryujin.

Ryujin tersenyum tipis, "gimana kabar lo?"

"To the point aja, Jin." Tegas Asahi.

Pemuda itu ingin cepat-cepat pulang karena kepalanya sedikit pusing, pun ia tak mau menyia-nyiakan waktu berharganya, ia harus tidur panjang hari ini.

Music • AsahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang