Bagian dua belas

28.8K 1.7K 7
                                    

Halo!

Masih part flashback ya.
.
.
.
.
.

Happy reading❤

•••••

"Eungh ..."

Lenguhan itu berasal dari seorang laki-laki yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit. Lelaki itu adalah Ellard. Beberapa jam yang lalu, Ellard menjalani operasi pada perutnya yang tertusuk. Luka tusuk pada perutnya tidak terlalu dalam. Meskipun begitu, tetap saja yang namanya luka tusuk akan mendapatkan jahitan untuk menutupi lukanya dan Ellard mendapatkan hal itu.

Ellard masih mengumpulkan kesadarannya. Dia mengingat kejadian tadi. Dimana ada sekitar dua puluh orang menyerangnya tanpa aba-aba ketika dirinya hendak pulang ke mansion yang jaraknya lumayan jauh dari basecamp gangsternya.

Penyerangan itu terjadi saat Ellard sedang diperjalanan menuju rumahnya. Ellard yang tidak ada persiapan apapun hanya mampu melumpuhkan sebagian dari mereka. Sampai akhirnya, salah satu dari mereka berhasil menusuk perutnya.

Ellard yang merasa tidak akan menang melawan mereka langsung mengendarai kembali motornya untuk menghindari orang-orang itu. Oh ayolah, sekuat apapun Ellard jika melawan dua puluh orang yang bersenjata sekaligus, tidak akan bisa. Terlebih lagi dirinya masih anak SMP tingkat akhir.

Ellard berhasil menghindar dari mereka dengan bersembunyi didalam gang buntu yang sangat gelap. Setelah dirasa keadaan aman, dia pun keluar dari gang itu untuk kembali mengendarai motornya, tapi sialnya luka tusuk pada perutnya terasa sangat amat sakit dan mengeluarkan darah yang lumayan banyak.

Ellard bersandar pada dinding di sana, dirinya sial sekali malam ini. Dia lupa membawa ponselnya. Sampai akhirnya, ada seorang gadis bernama Caluella yang menolongnya.

Lamunan Ellard buyar ketika merasakan usapan di kepalanya.
"Kamu udah sadar?" Tanya Jen sambil mengusap kepala Ellard.

"Iya mom." Jawab Ellard dengan suara seraknya. Mendengar suara serak anaknya, Jen pun dengan sigap mengambil air putih di atas meja.

"Minum dulu." Jen menyodorkan air putih itu kepada Ellard.

Ellard pun langsung meminumnya.

"Thanks mom." Ucap Ellard sambil tersenyum.

"Iya sayang. Kamu jangan sakit-sakit lagi ya. Mom sedih liat kamu sakit gini." Kata Jen sambil mengelus kepala Ellard dengan penuh kasih sayang. Dia sangat menyayangi putranya ini.

Ellard hanya bisa tersenyum menanggapi ucapan mommy-nya. Ellard sangat bersyukur memiliki ibu yang sangat menyayangi dirinya dengan begitu tulus.

"Gimana bisa kamu ketusuk? Bukannya Daddy udah ajarin berbagai macam bela diri, cara gunain pisau, bahkan cara ngebunuh orang pun udah Daddy ajarin." Ucapan itu berasal dari seorang Nicholas. Daddy Ellard. Nicholas tidak habis pikir dengan anaknya ini. Padahal Ellard sudah menguasai berbagai macam bela diri yang diajarkannya. Tapi lihatlah, Ellard masih bisa terluka.

"Menurut Daddy, El bisa bunuh dua puluh orang sekaligus? Mereka membawa senjata tajam Dad. Badan mereka juga lebih besar dari El. Sedangkan El enggak bawa apa-apa. Tapi El bisa tuh melumpuhkan sebagian dari mereka dengan tangan kosong." Balas Ellard sengit dengan songongnya.

LOVE BUT PRESTIGE [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang