Bagian tiga puluh dua

24.9K 1.4K 64
                                    

Halo!!!

Sebelum membaca, jangan lupa untuk vote terlebih dahulu!
.
.
.
.
.

Happy reading❤

•••••

Sang Surya menyambut datangnya pagi dengan memantulkan sinarnya, membuat gedung-gedung yang terbuat dari kaca menjadi bersinar. Ellard menyipitkan matanya ketika merasakan sinar matahari yang menembus gorden kamarnya di Italia.

Dia meregangkan badannya sejenak. Lalu dia mengerjabkan kedua matanya, menyesuaikan cahaya yang mulai memasuki indra penglihatannya. Ellard melihat Ella yang masih tertidur begitu pulas.

"Ella." Ucap Ellard sambil mengelus pipi Ella yang tengah berada didalam pelukannya.

Bukannya terbangun, Ella justru malah semakin masuk kedalam pelukan hangatnya. Ellard tersenyum gemas melihat pipi gembul Ella yang sedikit bergerak akibat dari pergerakan kecil Ella tadi.

Ellard menoel pipi gembul itu. "Hey, bangun. Lo nggak lapar?"

Ella mengangkat wajahnya tapi tidak membuka kedua matanya. Kemudian dia mengangguk menjawab pertanyaan Ellard. Dia memang lapar.

Ellard tersenyum. "Ya udah, ayo bangun. Mandi habis itu sarapan." Ucapnya sambil mengelus pipi Ella.

Ella kembali mengangguk, tapi dia tidak beranjak dari tidurnya. Melainkan kembali menenggelamkan wajahnya di dada kekar Ellard. Sedangkan Ellard hanya bisa menghela nafas pasrah. Gadisnya ini, kenapa susah sekali untuk bangun?

"El." Panggil Ella dengan suara seraknya.

"Kenapa?" Sahut Ellard.

"Lapar." Adunya seperti anak kecil.

"Makanya bangun, mandi, terus sarapan, lemot." Ujar Ellard dengan gemas melihat Ella tak kunjung beranjak dari tidurnya.

Ella mengerucutkan bibirnya lantaran Ellard memanggil dirinya lemot. Tapi dia tidak mau memperdebatkan itu lagi. Terserah Ellard akan memanggil dirinya apa. Ella justru membuat pola abstrak di dada Ellard.

"Kalau nggak mandi, boleh?" Tanyanya dengan suara lucunya.

Ellard terperangah mendengar ucapan Ella. "Lo nggak mau mandi?" Tanya Ellard tak percaya.

"He'em."

"Astaga, kenapa?"

"Dingin, El. Nggak usah mandi ya? Nggak-papa kan?" Tawar Ella sambil menatap Ellard dengan wajah penuh permohonan. Tak lupa dia memasang puppy eyes-nya.

Sekuat tenaga Ellard mempertahankan ke-gemasannya. "Bisa pakai air hangat." Sangkal Ellard.

"Nggak mau, El." Bantah Ella, kemudian dia mendudukkan dirinya di atas ranjang itu. "Nggak usah mandi, ya ya ya ya ya?" Mohonnya lagi sambil menggoyang-goyangkan tangan Ellard.

"Ya udah." Kata Ellard menyetujui.

"Yeayyyy!" Ella bertepuk tangan girang. Lalu dia akan bangkit dari duduknya tapi sebelum itu Ellard lebih dulu mencekal tangannya.

"Mau kemana lo?" Tanya Ellard.

"Ke kamar mandi, mau cuci muka." Jawab Ella dengan semangat.

LOVE BUT PRESTIGE [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang