Bagian dua puluh

28.8K 1.6K 39
                                    

Haloooooo!

Seperti biasa, sebelum membaca untuk vote terlebih dahulu ya cantik:)

Minta tolong, tandai kalo ada typo ya teman-teman.
.
.
.
.
.

Happy reading❤

•••••

Ella mengetuk pintu rumahnya dengan begitu semangat sampai-sampai dirinya melupakan Ellard yang tengah berdiri dibelakangnya. Dia sangat merindukan keluarganya. Hampir dua bulan dia tidak pulang dikarenakan tugas yang begitu menumpuk, jarak rumahnya yang cukup jauh, dan juga belakangan ini dirinya selalu menghemat uangnya lantaran kebutuhan sekolah yang semakin lama semakin besar. Jadi, Ella harus pintar-pintar mengatur uang jajan dari orangtuanya agar tidak semakin menyusahkan mereka.

Pintu rumah Ella akhirnya terbuka, menampakkan wanita yang masih terlihat cantik di usia 39 tahun.

"Ibu." Ujar Ella dengan riang sambil berhamburan ke pelukan Lisa, ibunya.

Lisa tak kalah erat membalas pelukan putrinya yang begitu dia rindukan.

"Kamu kenapa jarang pulang? Nggak kangen apa sama Ibu, Bapak, dan Kelvan?" Tanya Lisa dengan penuh kelembutan di setiap katanya.

"Kangen." Jawab Ella dengan suara sedikit teredam, lantaran dia tengah menenggelamkan dirinya di dalam pelukan hangat ibunya.

Lisa melepaskan pelukannya. Dia menatap putrinya dengan raut tanya dan sesekali melihat laki-laki tampan yang berdiri dibelakang putrinya. Mengerti akan tatapan sang ibu, Ella-pun memperkenalkan Ellard.

"Ibu kenalin ini Ellard, teman Caluella. Eummm, El ini Ibu aku." Ujar Ella.

Lisa tersenyum bahagia, karena selama ini putrinya belum pernah membawa teman SMA-nya. Sedangkan Ellard sedikit tidak terima  ketika Ella memperkenalkannya hanya sebagai teman kepada ibunya.

Lisa mengulurkan tangannya kepala Ellard.
"Saya Lisa, ibu Caluella."

Ellard menyambut tangan ibu gadis-nya dengan baik. Dia juga menyalami ibu Ella.
"Saya Ellard, tante."

"Jangan panggil tante, panggil ibu aja ya biar lebih nyaman." Kata Lisa dengan penuh kelembutan. Sekarang Ellard tahu, darimana datangnya sifat lembut Ella.

"Iya, Ibu." Sahut Ellard pelan.

"Ya sudah, ayo masuk." Lisa mempersilahkan mereka berdua untuk memasuki rumahnya.

Ellard menatap ruang keluarga di rumah Ella dengan kagum. Meskipun tidak sebesar dan semewah rumahnya, tapi Ellard merasakan kehangatan dan kenyamanan di rumah ini.

"Silahkan duduk, nak Ellard." Ucap Lisa yang dibalas senyuman sopan oleh Ellard.

"Sebentar, ibu bikinin minum dulu ya." Lisa berjalan menuju dapur untuk membuat minuman.

"Maaf ya, El." Kata Ella dengan pelan.

Ellard mengangkat sebelah alisnya, dia menatap Ella dengan tatapan bingung karena Ella tiba-tiba meminta maaf padanya.

"Kenapa minta maaf?" Tanya Ellard.

"Kamu pasti nggak nyaman. Rumah aku kecil dan nggak ada ac-nya." Sahut Ella sambil memilin jari-jemarinya dengan kepala tertunduk.

LOVE BUT PRESTIGE [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang