Bagian empat puluh empat

23.3K 1.4K 269
                                    

Halo!!!!

SEBELUM MEMBACA, VOTE TERLEBIH DAHULU!!!!

Aku saranin pas bagaian tengah play lagu 'the truth untold'
.
.
.
.
.

Happy reading❤

•••••

Siang ini terasa begitu indah bagi Ellard. Dia sedang menyamankan posisi tidurnya dengan paha Ella sebagai bantalannya. Dia fokus bermain game di ponsel pintarnya. Sementara Ella tengah menghafal rumus fisika untuk ulangannya hari senin nanti.

Ella mendengus kesal karena suara game dari ponsel Ellard begitu menganggunya ketika menghafal.

"El, kecilin volume suaranya dong." Pintanya kepada Ellard.

"Kenapa emang?" Tanya Ellard tanpa melihat Ella, dia tetap fokus kepada game-nya.

"Aku nggak bisa menghafal kalo berisik." Jawab Ella.

"Lo hafalannya nanti aja." Ujar Ellard dengan santainya.

"Nggak mau. Kalo malem aku males, enak rebahan aja."

"Rebahannya sambil dipeluk gue. Makanya tambah enak." Goda Ellard menaik-turunkan alisnya yang mendapatkan cubitan di lengan kekarnya.

Ellard sedikit meringis kesakitan. Cubitan gadisnya terasa panas. "Sakit, lemot."

"Kamu sih." Ucap Ella balik menyalahkan Ellard. Dia malu Ellard berbicara seperti itu. Bagaimana jika orang-orang di penthouse mendengarnya? Mereka akan berpikiran yang iya-iya.

"Emang bener kan? Lo tiap malem selalu gue pel—" Ella buru-buru membekap mulut Ellard agar tidak melanjutkan ucapannya.

Ellard bangkit dari tidurnya. Lalu dia menyingkirkan tangan Ella yang sedang membekapnya. Bukannya marah dia malah tertawa melihat wajah Ella yang bersemu merah layaknya tomat.

"Aaaaaaaaaa... Bakpao gue mateng." Ucap Ellard dengan gemas sambil mengunyel-unyel pipi gembul merona Ella.

Ella menabok tangan Ellard di pipinya.

"Nggak ada bakpao. Ini pipi." Ujar Ella sambil menatap Ellard dengan mata yang sedikit melotot berusaha menakuti kekasihnya.

Ellard tidak takut sama sekali melihat wajah menggemaskan itu. Dia justru tengah tertawa melihat wajah menggemaskan gadisnya.

 Dia justru tengah tertawa melihat wajah menggemaskan gadisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ellard menarik Ella ke dalam pelukannya. Dia membubuhkan ciuman bertubi-tubi di puncak kepala Ella.

"Gue gemes sama lo. Gue remukin badan lo ya." Ellard sedikit mengeratkan pelukannya untuk menakut-nakuti Ella.

"AAAAAAA!!!! Nggak mau, nggak mau. Lepas!" Ella menjerit histeris ketika merasakan pelukan Ellard semakin erat.

Ellard semakin tertawa dibuatnya. Dia senang sekali menggoda gadis mungilnya ini.

LOVE BUT PRESTIGE [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang