Bagian enam puluh lima

29.1K 1.3K 167
                                    

Halo!

Sebelum membaca, silahkan vote terlebih dahulu!
.
.
.
.
.

Happy reading ❤

•••••

Ella menyandarkan kepalanya di dada kekar Ellard. Dia menatap lurus ke depan sana dengan pemikirannya yang melalang buana.

 Dia menatap lurus ke depan sana dengan pemikirannya yang melalang buana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berdua tengah berada di pinggir pantai. Melihat keindahan alam yang sangat memukau di sore hari.

Ellard sesekali mengecup pelipis gadisnya. Dia tahu, bahwa Ella sedang memikirkan sesuatu hal yang begitu berat. Hampir lima hari ini, gadis mungilnya terlihat tidak bersemangat dan ceria seperti sedia kala.

Memang, setiap hari Ella masih menampakkan senyum manisnya dan segala tingkah polosnya yang selalu terlihat menggemaskan. Tapi, Ellard tahu betul bagaimana sifat dan sikap Ella-nya. Dia tahu Ella menyembunyikan kesedihannya seorang diri.

"El." Suara lembut Ella berhasil membuat Ellard tersadar dari lamunannya.

"Kenapa?" Tanyanya.

Ella mendongakkan wajahnya untuk bisa melihat wajah tampan Ellard.

"Kamu beneran besok perginya?" Ella balik bertanya dengan tatapan sendunya.

Ellard menghela napas berat. "Iya, maafin gue." Jawabnya sambil mengelus pipi gembul gadisnya.

Ella memeluk Ellard dengan erat, yang dibalas tak kalah eratnya oleh lelaki itu.

"Nggak-papa. Kamu nggak usah pikirin aku. Aku baik-baik aja kok, El. Kamu belajar aja yang rajin. Biar cepat lulus, terus nanti bisa pulang dan ketemu lagi sama aku." Ujar Ella memberi petuah kepada Ellard seraya menampilkan senyuman manisnya.

Ellard tersenyum tipis. Dia tahu, gadisnya ini tengah berbohong. Lewat tatapan mata bulat Ella, dia bisa melihat kesedihan dan keraguan yang terpancar dari sana.

Ellard merapikan rambut gadisnya yang sedikit kusut akibat di terpa angin pantai. "Gue usahain cepat pulang." Kata Ellard dengan suara lembutnya.

Mereka kembali menikmati indahnya sunset dengan tenang. Ella tengah melamun memikirkan tentang kehidupannya tanpa Ellard nanti. Dirinya mulai bergantung pada Ellard, dia sadar akan hal itu. Sebenarnya sulit baginya untuk melepas kepergian Ellard. Tapi di sisi lain, dia tidak ingin menjadi penghalang untuk masa depan Ellard. Oleh karena itu, meskipun sulit akan Ella usahakan.

Selang beberapa menit kemudian, langit mulai menggelap. Mereka beranjak dari sana. Ellard dan Ella sedang berada di dalam mobil yang melaju tanpa arah tujuan.

LOVE BUT PRESTIGE [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang