Bagian enam belas

30K 1.6K 14
                                    

Halo!!!!

Jangan lupa. Vote sebelum membaca🤗

Beri aku sedikit apresiasi dan sedikit semangat:)

Terima kasih untuk yang sudah vote dan komen❤
.
.
.
.
.

Happy reading❤

•••••

Panas siang hari yang begitu terik membuat orang-orang memilih untuk berdiam diri dirumah. Tapi tidak dengan Ella, ia kini tengah berada didalam angkot menuju apartemen Ellard. Tadi, Ellard menelponnya untuk segera ke apartemennya. Entah apa yang Ellard inginkan. Ella tidak tahu, pasalnya Ellard tidak menyebutkan alasannya. Ellard hanya memerintah Ella untuk segera sampai di sana. Ya, begitulah Ellard. Menyuruh Ella sesuka hatinya.

Sesampainya didepan gedung apartemen, Ella langsung menuju lift dan menekan angka 15 tempat apartemen Ellard berada. Pintu lift terbuka. Ella pun berjalan keluar dari lift. Setelah sampai didepan pintu apartemen Ellard, Ia menekan angka sandi apartemen.

Pintu terbuka. Apartemen Ellard terlihat bersih, tidak ada yang berantakan. Biasanya Ellard menyuruhnya ke apartemen hanya untuk membersihkannya atau untuk memasakkan makanan. Ella bingung, jadi untuk apa Ellard menyuruhnya datang?

"Ella."

Lamunan gadis itu buyar ketika Ellard memanggilnya.

"Ngapain lo berdiri di depan pintu?" Ucap Ellard.

Ella menatap wajah Ellard didepannya. "Eummmm, nggak-papa El."

"Ya udah, masuk!"

"Iya, El."

Mereka berdua berjalan memasuki apartemen. Sesampainya didalam, Ella melihat berbagai macam makanan dan minuman. Seperti, ikan gurame bakar, nasi, ayam goreng, pizza, burger, minuman bersoda, boba, dan smoothies strawberry. Ella heran melihat begitu banyak makanan didepannya. 'Apa Ellard mau ngadain pesta?.' Pikir Ella.

"Duduk!" Ucap Ellard.

Melihat Ellard yang duduk lesehan dibawah, Ella juga duduk berlesehan di samping Ellard.

"Gue mau makan." Ucap Ellard sambil memainkan game di ponselnya.

"Ya udah makan. Ini kan banyak makanan El." Ucap Ella dengan wajah bingungnya.

Ellard berdecak mendengar ucapan Ella.

"Gue tau kali. Gue mau makan gurame sama nasi. Lo pisahin durinya!." Perintah Ellard.

"Iya, El." Jawab Ella sambil mengambil sepiring nasi dan ikan diatas meja. Setelahnya, dia memisahkan duri-duri ikan gurame. Sekarang dia mengerti, kenapa Ellard menyuruhnya ke apartemennya. Untuk apalagi, kalau bukan untuk disuruh-suruh.

Setelah beberapa menit, Ella selesai memisahkan duri ikan dengan dagingnya.

"Udah El." Lapor Ella.

"Suapin." Kata Ellard.

"Hah?"

"Suapin, budek!" Ujar Ellard yang masih fokus pada gamenya.

LOVE BUT PRESTIGE [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang