Senyum lembut terpancar dari wajah bahagia Sega. Dia membayangkan nanti, jika bayi mereka sudah lahir. Pemandangan seperti inilah yang akan menyambutnya.
Ya Tuhan! Begitu indah pemandangan di hadapannya. Si gembul Nata tampak nyaman dalam pelukan Eveline. Gerakan Eveline membuat Sega siapa. Dia bahkan terdiam mengamati, mulai berpikir kehadirannya mungkin mengusik mereka berdua. Karena itu, Sega perlahan berbalik. Melangkah pelan mungkin keluar. Belum sampai dia melewati pintu, Eveline memanggilnya.
"Ga? Itu kamu, kan?"
Sega seakan tertangkap basah, dia berbalik tersenyum cengengesan. "Ya. Aku membangunkanmu?"
Eveline menggeleng. Anak rambutnya yang berantakan begitu mempesona Sega. Lalu senyum lembut Eveline membuatnya mengerjap.
"Kamu baru datang, kan? Bagaimana kalau mandi bersama?"
Mata Sega membulat sempurna. Mandi bersama? Bersama Eveline?
Sega sampai menelan ludah membayangkan bagaimana dirinya dan Eveline. Kenangan malam itu memenuhi kepalanya. Tubuhnya tiba-tiba panas, perutnya terasa aneh dan tubuh bagian bawahnya berdenyut-denyut.
"Aku...," ucap Sega terbata, sekali lagi dia menelan ludah. "Baiklah..."
Eveline tersenyum senang lalu menunduk. Dia menepuk perut Nata, membangunkan bocah itu. "Nata, Nata sayang.... Bangun, ya? Sudah sore. Mandi sama Om Sega, ya?"
Bulu mata Nata bergerak-gerak. Bocah itu membuka mata lalu menggeliat imut, membuat Eveline tersenyum memandang Sega. "Kamu mandiin Nata, ya? Tadi aku sempat memasak diajari Laras. Aku siapkan makan malam, setelah mandi kita makan malam bersama..."
Kebingungan terlihat di wajah Sega. Eveline yang sudah berdiri di sisi lain tempat tidur tertegun. Kakinya mendekati Sega.
"Kamu kenapa?"
"Maksudnya mandi bareng Nata?" tanya Sega kikuk, dijawab anggukan Eveline.
"Iya. Kenapa? Udah, kamu mandiin Nata. Pakaian Nata nanti aku ambilkan..." Eveline mulai melangkah keluar kamar meninggalkan Sega yang menatap bengong pada Nata yang sudah duduk memandang dirinya.
"Om!"
Sega menghela napas nelangsa, melangkah malas-malas menggendong Nata yang sepertinya masih mengantuk, buktinya Nata langsung meletakkan kepala di bahu Sega.
"Kenapa mandi sama kamu jadinya..., Papa Mamamu kemana? Kenapa kamu bisa disini, hem?"
💢💢💢
Tadi, Laras menyempatkan mengambil pakaian untuk Nata. Laras hanya berjaga-jaga jika nanti dia terlambat menjemput Nata. Sedangkan Bara, baru pulang nanti malam. Tapi nyatanya, Laras harus membantu di Toko sampai malam.
Eveline bersyukur karena Laras menyiapkan semuanya. Dia jadi berutang budi pada Laras yang sudah membantunya belajar memasak. Eveline melirik ke arah kamar dengan pintu sedikit terbuka. Dia sudah selesai menghangatkan makanan dan berpikir untuk menengok Sega dan Nata. Kalau dipikir-pikir, mereka cukup lama di kamar mandi.
Saat Eveline memasuki kamar, dia mendengar tawa cekikikan Nata dari arah kamar mandi. Tubuh Eveline tertahan diluar kamar mandi, menimbang-nimbang dia masuk atau tidak tapi, jika terlalu sore bisa-bisa Nata masuk angin.
"Nata! Sega!"
Lagi-lagi tawa cekikian Nata membuat Eveline menahan senyum sendiri memasuki kamar mandi. Dia melihat Nata begitu suka ria berselimut busa di dalam bathtub dengan Sega duduk berjongkok mengenakan jubah mandi putih tampak kewelahan mengurus Nata yang asyik bermain busa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal Marriage #4 [TAMAT]
RomanceKisah Sega Prabudingrat, series 4. Dokter Tampan Spesialis Pediatri yang menyimpan rahasia tentang pernikahannya sampai skandal sang Istri membuatnya memperjelas status Pernikahan mereka. Sega di didik dengan keras, menghormati perempuan dan kebuday...