Hari demi hari menjadi ujian terberat untuk Sega menahan api cemburunya. Bagaimana tidak? Setiap kali dia kembali ke rumah di siang hari. Dia selalu disuguhi pemandangan pemotretan antara Eveline dengan seorang model lelaki. Mereka melakukan proses syuting iklan yang benar-benar membakar hati Sega.
Berkali-kali dia menatap tajam pada model lelaki itu, namun sepertinya lelaki itu mengacuhkan peringatan darinya. Sudah dua hari syuting berlangsung, tinggal sehari saja, Sega sudah tidak bisa menahan diri.
"Cukup! Hentikan proses syutingnya!" Sega berdiri menjulang mencuri perhatian semua para kru.
Sang sutradara iklan mendekati, "Maaf Pak Sega. Saya tahu sulit bagi Anda melihat Eve beradu akting dengan lelaki lain tapi—"
"Anda tahu itu?! Dan Anda masih saja meneruskan hal itu?!"
Eveline merasa sesuatu yang buruk akan terjadi, dia buru-buru mendekati Sega, berdiri diantara sang Sutradara dan suaminya. "Ga! Sudah... Tinggal hari ini aja, kan? Kamu sudah janji padaku..." Eveline mengingatkan Sega.
"Aku janji akan menahan diriku, mencoba untuk percaya padamu."
"Aku percaya padamu, sayang. Tapi tidak dengan lelaki itu!" tuding Sega pada sang Model lelaki, lelaki itu tampak kebingungan kemudian berdeham tidak nyaman. "Dia seperti menikmati menyentuhmu! Menyentuh perutmu! Aku tidak bisa menahan diriku lebih lama lagi! Hentikan syutingnya! Batalkan semuanya! Aku akan ganti rugi!"
Mata Eveline membelalak. Dia menoleh seketika pada sang Sutradara yang menghela napas seraya menggeleng tidak habis pikir dengan sikap cemburu suami dari modelnya ini.
"Batalkan!" teriak Sega.
"Tidak!" sang Sutradara mendekat. "Aku ada ide, Eve. Dan aku berharap suamimu mau melakukan ide ini..."
Sega maupun Eveline saling tatapan dalam diam.
***
"OKE! CUT! Chemistry kalian luar biasa. Aku akan ambil video ini."
Mendadak Sega menghela napas panjang, dia menarik-narik kaosnya karena merasa gerah dan sejujurnya dia gemetar. Eveline menahan senyum di sisi Sega, memeluk lengan suaminya dengan mesra.
"Bagaimana Pak Dokter? Sehari menjadi seorang model iklan?"
Sorot tajam mata Sega tidak membuat Eveline terintimidasi. Malahan Eveline sudah tidak bisa menahan diri lagi untuk tertawa melihat wajah Sega yang begitu tegang.
"Lebih menyenangkan yang mana? Menjadi Dokter Spesialis anak atau beradu akting dengan istri sendiri?"
"Kamu mengejekku, ya?"
Meledak sudah tawa Eveline, dia memeluk lebih erat lengan Sega. Bagaimana Sega bisa marah pada Eveline walau istrinya itu mengejek dirinya. Dalam hati Sega membenarkan ejekan Eveline. Sulit sekali beradu akting dengan istrinya, namun... ada satu hal yang membuat rasa gemetarnya menghilang adalah, dengan memikirkan Eveline seorang. Istrinya, ibu dari anak-anaknya. Dan sekitarnya mendadak menghilang.
Sega memeluk Eveline, mencium kening istrinya dengan sayang.
Tanpa mereka sadari, orang-orang di sekitar mereka memperhatikan. Ada yang mengeluh betapa romantisnya mereka, ada yang terperangah sekaligus terpesona oleh Sega. Sang Sutradara bahkan tersenyum melihat bagaimana interaksi Sega dan Eveline.
***
Setelah melewati hari sebagai model iklan dadakan. Kini Sega menjadi percaya diri. Beberapa hari tersisa dalam minggu ini dihabiskannya menjadi model sebuah majalah bersama Eveline. Sega bahkan meminta izin pada Yuda dan disambut gelak tawa dari sahabatnya itu. Sega jelas mengacuhkannya karena dia melakukan ini untuk Eveline. Ide dari sutradara lumayan juga. Toh, wajahnya tidak kalah tampan dari model iklan yang kemarin bersama Eveline.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal Marriage #4 [TAMAT]
RomanceKisah Sega Prabudingrat, series 4. Dokter Tampan Spesialis Pediatri yang menyimpan rahasia tentang pernikahannya sampai skandal sang Istri membuatnya memperjelas status Pernikahan mereka. Sega di didik dengan keras, menghormati perempuan dan kebuday...