SM 4

8K 718 47
                                    

Mau tidak mau, Sega meminta pertolongan Orion untuk mencari keberadaan Eveline. Walau Eveline adalah model terkenal, namun nyatanya keberadaan perempuan itu seakan lenyap di telan bumi. Aneh, Sega merasakan kekhawatiran. Kali ini dia tidak akan melepaskan Eveline.

Terlebih, perempuan itu hamil.

Sega tidak perlu menanyakan siapa Ayah dari bayi yang dikandung Eveline, jelas-jelas itu dirinya. Malam itu mereka melakukan tanpa pengaman apapun dan tidak hanya sekali. Malam itu gairahnya menggebu-gebu. Apa karena dia berpikir itu adalah pertemuan terakhir mereka?

Saat Sega berkecamuk dengan pikirannya sendiri. Orion menerobos masuk ruangannya dan meletakkan berkas di meja Sega.

"Itu laporan dari anak buah ku..."

Sega tersadar dan Orion sudah duduk di kursi, memandangnya dengan sebelah alis terangkat.

"Dua hari lalu, setelah dia pergi dari rumah sakit. Seorang lelaki masuk ke apartemen Eveline. Dia Kevin. Lelaki yang dua tahun lalu membawa Eveline di dunia model. Kevin memberikan perilaku spesial pada Eveline dibandingkan model lainnya." Orion menjelaskan dengan malas-malas namun juga serius. "Dia lelaki psikopat. Suka meniduri para modelnya. Kemungkinan besar bayi itu bukan milikmu..."

Kalimat Orion membuat Sega terhenyak. Orion memperbaiki duduknya untuk lebih condong ke arah Sega. "Kevin memberikan perlakuan istimewa pada Eveline, riwayat Kevin juga buruk. Tidak mungkin selama dua tahun Kevin diam saja, kan?"

Sega tahu apa yang dikatakan Orion bisa jadi benar. Namun entah kenapa tidak ada keraguan dalam dirinya bahwa bayi itu miliknya, bukan milik lelaki bernama Kevin. Eveline bukan perempuan seperti itu.

"Mereka akan melakukan jumpa pers besok. Mengumumkan rencana pernikahan mereka. Berkas perceraian mu juga sudah diberikan dua hari lalu. Lelaki bernama Kevin itu yang mewakili Eveline..." jelas Orion lagi. Wajah Orion gusar. Dia bergerak berdiri berkecakpinggang. "Kenapa permasalahan mu begitu rumit? Kau Dokter, Seg! Saat kau memutuskan bercerai seharusnya kau tidak menidurinya!"

"Itu diluar rencanaku..."

"Diluar rencana sekalipun, seharusnya akal sehatmu berbunyi nyaring untuk memakai pengaman! Apa di hotel itu tidak disediakan pengaman?"

Sega langsung menatap Orion dengan beringas. Tatapan yang jarang sekali dia tunjukkan, membuat Orion seketika terdiam.

"Oke. Maafkan aku. Lupakan kata-kataku barusan..." Orion duduk kembali. Dia memandang Sega yang kebingungan. "Apa yang akan kau lakukan sekarang?"

"Bayi itu milikku, Rio! Aku harus mendapatnya..."

Mencedak kesal, Orion memandang Sega. "Kalau kau tidak mencintainya, sudah bercerai saja. Kevin mencintai Eveline. Dan mereka juga sudah sepakat untuk menikah. Lupakan saja!" Tangan Orion bergerak-gerak di udara.

"Kau mengetahui kehamilan Olivia, lalu keesokan harinya kalian menikah. Kau jelas tidak melepaskan Olivia beserta bayimu, kan? Itu berlaku juga dengan diriku..."

Kalah telak. Orion langsung terdiam. Waktu itu dia jelas tidak mau anaknya lahir tanpa kasih sayang seorang Ayah seperti dirinya.

"Kau dan aku berbeda, Seg! Aku mencintai Olivia, sedang dirimu? Tidak, kan?" Orion berkata sambil mengejek. Dia tidak mau kalah dari Sega. Enak saja!

Tiba-tiba Sega menekuk wajahnya. Membuat Orion merasa bersalah. "Kami menikah selama setahun. Aku tidak tahu apa aku sudah mencintainya selama itu. Hanya saja, saat bersamanya aku merasa bisa menjadi diriku sendiri..."

"Jadi... Apa yang akan kau lakukan?"

Sega mengangkat wajah, menatap Orion. "Aku akan membatalkan perceraian kami. Lalu memastikan Eveline tidak menikah dengan Kevin..."

Scandal Marriage #4 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang