Bab 4 Keputusan

2.8K 228 29
                                    

Happy Reading

Dania berjalan memasuki caffe yang sudah ia janjikan untuk bertemu Adam. Disana sudah terlihat Adam sedang menunggunya.

"Maaf menunggu lama," kata Dania begitu sampai ke tempat duduk Adam.

"It's oke honey. Tidak masalah. " Kata Adam sambil berdiri dan mempersilahkan Dania duduk.

"Mau pesan apa?" Tanya Adam. Dania menyebutkan menu yang ia akan pesan. Dania masih mengumpulkan keberanian untuk berbicara serius dengan Adam.

"Apa yang ingin kamu bicarakan, honey " Tanya Adam sambil makan. Sekarang mereka sedang  menikmati pesanan mereka.

"Makan dulu baru nanti aku ngomong, " kemudian mereka melanjutkan makannya. Dania masih memandangi wajah tampan kekasihnya, mungkin untuk yang terakhir kalinya.

Dania menarik nafasnya panjang sebelum berbicara pada Adam. Semoga ini keputusan yang terbaik untuk semua.

"Aku... aku ingin membatalkan pertunangan kita," ujar Dania. Dan Adam malah tertawa.

"Honey kamu kalau mau prank aku itu tidak akan berhasil." Ujar Adam

"Aku serius Dam." Kata Dania menatap Adam.
Adam diam.

"Kenapa? Apa aku punya salah?" Dania menggeleng, air mata yang ia tahan sejak tadi, tumpah membasahi pipinya.

"Kenapa kamu ingin membatalkan pertunangan kita. Apa kamu ingin melanjutkan karir kamu. Aku akan nunggu, kita tidak perlu cepat-cepat menikah,"

"Bukan. Aku hanya merasa tidak pantas untukmu."

"Lalu apa arti kebersamaan kita selama ini?" Adam mulai emosi.

"Aku bukan wanita yang cocok untuk kamu, Dam,"
Adam menggeleng kan kepala .

"Bagiku kamu sempurna honey,  aku menerimamu apa adanya ," ujar Adam lalu memegang tangan Dania.

"Kenapa ingin membatalkan pertunangan kita, beri aku alasan yang masuk akal."

"Maaf, aku hanya tidak bisa menjadi pendampingmu."

"Baiklah terserah kamu. Mungkin kamu butuh waktu memikirkan semua ini." Kata Adam lalu dia hendak pergi. Namun Dania menahannya.

"Ini pertemuan terakhir kita, aku akan pergi. Dan ini aku kembalikan cincin ini." Dania lalu meletakan cincin pertunangannya di atas meja.

"Aku yang akan bilang pada keluarga besar kita."

"Maafkan aku. Semoga kamu mendapatkan wanita yang lebih baik dariku," ujar Dania lalu pergi meninggalkan mantan tunangannya yang masih diam membisu. Dania tidak kuat lama- lama berduan bersama Adam. Sungguh sakit melihat laki-laki yang ia cintai hancur.

Dania memutuskan untuk mempertahankan bayinya, dia membatalkan pertunangannya dengan Adam. Dan setelah ini rencananya dia akan pergi ke luar negeri. Tanpa memberitahu siapa-siapa bahwa sekarang dia tengah hamil, termasuk ayah dari bayinya. Dia berjanji akan merawat anaknya sendiri tanpa bantuan orang lain. Dengan tabungan yang ia miliki cukup untuk memulai hidup baru bersama anaknya.

"Maafkan mommy ya sayang, kita hanya akan hidup berdua mulai saat ini. Maafkan mommy memisahkan kamu dengan laki-laki yang telah membuatmu hadir di dunia ini." Kata Dania berbicara pada anak dalam kandungannya.

********************

Setelah kepergian Dania Adam benar-benar marah, merasa harga dirinya di injak-injak. Lalu dia melajukan mobil nya ugal-ugalan menuju kesebuah tempat. Hatinya kacau sekarang, dia butuh sesuatu yang membuatnya rileks.

Di sinilah dia berada,dia tidak pulang ke rumahnya. Entah sudah berapa botol alkohol yang ia tenggak.

"Satu botol lagi," ujarnya pada pelayan.

"Maaf tuan anda sudah terlalu banyak minum," kata pelayan itu. Dia melihat ada enam botol minuman haram itu yang sudah di minum Adam.

"Ehh.. lu tuh cuma pelayan, gua bayar disini." Kata Adam di tengah-tengah kesadarannya. Mau tidak mau pelayan itu memberikan botol alkohol pada Adam lagi.

Lalu dia melihat seorang wanita yang ia kenal. Di sana wanita itu sedang mabuk juga, banyak laki-laki menggoda si wanita itu. Lalu Adam menghampiri mereka.

"Maitha " seru Adam

"Kak Adam" kata Maitha dan langsung memeluk Adam. Walau sedikit mabuk ia masih sadar.

"Kak aku takut" ujar Maitha.

"Jangan ganggu dia," kata Adam pada para lelaki itu.

"Siapa lu. Dia milikku. Aku sudah membayar mahal untuk menikmati keperawanan nya" kata salah satu laki-laki itu.

"Brengsek," umpat Adam.

Bugh...bugh..bugh..

Adam memukul laki-laki itu.

"Maju kalian semua," teriak Adam. Lalu perkelahian pun tidak dapat di tahan lagi. Empat lawan satu. Ketika Adam sedang memukuli mereka, salah satu dari mereka membawa Maitha.

"Kak Adam tolong." Maitha berteriak. Lalu Adam mengejar Maitha.

"Brengsek, "

Bugh...bugh..bugh..

"Ayo kita pergi dari sini." Kata Adam dan membawa pergi Maitha dari tempat itu.

Adam tidak membawa Maitha ke rumahnya, dia membawanya ke rumah pribadi Adam yang ia beli  beberapa bulan lalu. Rencananya dia dan Dania akan tinggal di sana setelah mereka menikah nanti.

"Terimakasih kak Adam," ujar Maitha, sekarang mereka sudah sampai di kamar tamu rumah itu.

"Istirahat lah."

"Kak " kata Maitha lalu mengecup bibir Adam. Dan tanpa dia duga Adam malah menahan tengkuk lehernya, kemudian membalas ciuman mereka. Sekarang bukan hanya ciuman yang mereka lakukan. Akibat sama-sama terpengaruh alkohol, akhirnya mereka melakukan yang seharusnya tidak boleh mereka lakukan.

Mereka melakukannya dalam keadaan masing-masing mabuk. Entah apa yang akan terjadi esok hari setelah mereka bangun. Akhirnya mereka sama-sama tertidur  berdua setelah pergulatan panas mereka. Mereka tidur dengan saling memeluk sampai pagi tanpa memakai busana mereka kembali. Hanya selimut yang menutupi tubuh naked mereka berdua.

Ceklek

Suara pintu di buka dari luar, betapa terkejutnya orang itu saat melihat pemandangan di depan mereka.

"ADAM..." teriak Indah melihat putranya tidur di ranjang dengan wanita.

"Ka Adam," kata Amora. Di sana juga ada Marvel.

"Maitha" ujar mereka bertiga, saat melihat siapa wanita yang tidur dengan Adam.

To be continue

Jangan lupa mampir di Instagram ku ya @eun_tut05 dan follow, Dm kalo mau aku folback

21 Maret 2021

THB

My Baby Father  (Aldama Family Seri 4)(ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang