Bab 16 Hampir Saja

2.3K 258 41
                                    

Selamat membaca

Adam dan Maitha sudah kembali ke Indonesia sebulan yang lalu. Selama sebulan ini juga Adam lebih banyak diam. Tepatnya setelah pertemuan mereka dengan Asgar dan Dania.
Adam akan bicara seperlunya saja. Entah apa yang ada di pikiran laki-laki yang tinggal beberapa bulan lagi genap berusia dua puluh delapan tahun itu.

"Malam ini aku akan pulang telat, ga usah masak," ujar Adam dingin seperti biasanya. Saat ini mereka sedang sarapan pagi, dia akan pergi kerja dan Maitha akan pergi ke kampus.

"Baik kak. Boleh aku kerumah mommy hari ini," Maitha takut Adam tidak mengizinkan ia pergi ke rumah orang tuanya.

"Pergilah. Aku berangkat dulu." Kemudian Adam beranjak pergi ke kantornya. Maitha menghela nafas, suaminya kembali berubah dingin, padahal dia pikir Adam akan berubah setelah beberapa waktu lalu sedikit perhatian.

'Yang sabar ya sayang, semoga suatu hari nanti Papa akan sayang sama kita' batin Maitha sambil mengelus perutnya yang mulai terlihat. Anaknya benar-benar pengertian, hanya sesekali dia merasakan mual dan muntah di pagi hari.

***********

"Sayang kamu kenapa melamun" Tanya Latifah, sekarang Maitha sudah ada di kamar rumah orang tuanya. Tadi sepulang dari kuliah dia langsung pergi ke kediaman San Roman.

"Enggak mom, aku sedikit lelah saja," jawab Maitha sambil mengelus perutnya.

"Kamu sedang isi lagi?" Maitha mengangguk.

"Alhamdulillah selamat ya sayang," Latifah langsung memeluk putri bungsunya.

"Tapi jangan bilang siapa-siapa, karena nanti aku akan membuat kejutan buat kak Adam,"

"Kamu tenang saja,"

"Aku pulang dulu ya, sebentar lagi kak Adam pulang," Maitha bersiap-siap untuk kembali ke apartment mereka.

"Kalau ada masalah cerita sama kita,"

"Itu pasti mom. Ya udah aku pulang dulu ya," Maitha kemudian memeluk ibunya. Dia memang masih mengendarai mobilnya sendiri untuk pergi ke kampus dan tempat lainnya.

Pukul sebelas malam Adam belum kembali juga, Maitha sangat khawatir terhadap suaminya dia juga tidak bisa tidur.

Tak lama kemudian Adam pulang dengan pakaian lusuh berantakan.

"Kak sudah pulang," kata Maitha, dia mencium bau Alkohol sangat menyengat.

"Kakak mabuk?" Maitha mendekati suaminya.

"Dania kenapa kamu tega," Adam kemudian membawa istrinya ke atas tempat tidur mereka.

"Lepasin kak. Aku ga mau," Maitha mencoba melepaskan diri dari Adam, suaminya sekarang sedang mabuk. Dia hanya tidak ingin bayinya kenapa-kenapa.
Tapi tenaga Adam lebih kuat. Di tambah sekarang dia sedang mabuk. Adam terus meracau nama Dania, Maitha sudah tidak tahan lagi, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa selain menangis.

Malam ini dia di perkosa suaminya sendiri, sakit tak berdarah, itulah yang ia rasakan sekarang, Adam menggauli dirinya tapi yang ada dalam pikiranya perempuan lain. Sampai kapanpun mungkin Adam tidak akan bisa mencintai nya.
Setelah puas Adam baru melepaskan Maitha. Dia tidak peduli Maitha yang menangis kesakitan, akal sehatnya benar-benar sudah tidak di pakai lagi.

Melihat Adam yang sudah tidur, dengan sisa tenaga yang ia miliki. Maitha kembali memakai pakaian nya. Lalu menghubungi seseorang. Bayangkan ini jam dua dini hari. Semoga ada orang yang bisa dia hubungi.

"Hallo kak Marvel, tolong aku kak, aku ada di apartment" untung Marvel mengangkat panggilan nya.

"Maitha kamu kenapa?" Marvel terdengar panik.

"Sakit kak. Cepetan ke sini."

"Mama mohon bertahanlah demi mama nak," Maitha sudah tidak tahan lagi akhirnya kehilangan kesadarannya.

"Maitha.. hallo... Maitha. "

Selang beberapa menit datang petugas apartment, setelah tidak mendapatkan jawaban dari Maitha, Marvel menghubungi petugas apartment, dia meminta mereka melihat keadaan adiknya. Sebelum menghubungi Marvel, Maitha membuka pintu apartmentnya, takut terjadi sesuatu pada dirinya jadi memudahkan kakaknya masuk.

Para petugas itu langsung membawa Maitha ke rumah sakit. Mereka juga menghubungi Marvel, meminta dia segera datang kesana.

Tiga puluh menit Marvel dan Amora tiba di rumah sakit. Amora dari tadi menghubungi kakaknya tapi tidak ada jawaban dari Adam.

"Bagaimana keadaan adik saya dokter?" Tanya Marvel panik. Dokter baru saja menangani Maitha.

"Untung kalian cepat membawanya kerumah sakit. Dan segera mendapatkan penanganan medis. Dan Alhamdulillah janinnya juga kuat, dia bisa bertahan."

"Jadi adik saya sedang hamil," dokter mengangguk.

"Memang apa yang terjadi dengannya," tanya Amora penasaran.

"Sepertinya dia di paksa melakukan hubungan badan, hampir saja dia kehilangan bayinya kalau tidak segera di tangani" Ujar Dokter.

Amora menutup mulutnya tak percaya, siapa yang melakukan ini pada adik iparnya. Disana kakaknya.

"Boleh kami melihatnya dok,"

"Silahkan dia sudah sadar,"

Lalu Marvel dan Amora masuk ke ruangan Maitha.

"Maitha " Marvel langsung memeluk adik perempuannya. Maitha menangis menumpahkan segala kesedihannya selama ini.

"Siapa yang melakukan semua ini pada mu, dimana kak Adam?"

"Sayang nanti saja di tanyanya, biarkan Maitha istirahat dulu." Marvel mengerti apa yang di rasakan istrinya.

"Maaf..." Amora tidak dapat membayangkan kalau dia berada di posisi Maitha.

"Kamu tidur lagi. Besok baru cerita, kakak akan menunggu kamu di sini," Maitha mengangguk dia memang sangat lelah.

"Sayang ayo kita juga harus tidur." Maitha sudah di pindahkan ke ruang VIV. Tadi Marvel langsung menyuruh petugas apartment Maitha harus mendapatkan perawatan yang terbaik.

*************

Adam membuka matanya, dia kembali mengingat apa yang terjadi semalam. Kemudian melihat sekeliling kamarnya. Dia tidak menemukan istrinya di kamar. Mungkin Maitha sudah bangun.
Selesai membersihkan dirinya dia mencari Maitha ke dapur, tapi tidak mendapati istrinya. Dia melihat ponsel Maitha tergeletak di sofa ruang keluarga, tapi tidak menemukan pemilik nya.

"Maitha... Maitha kamu dimana." Teriak Adam. Kemudian terdengar seseorang memencet bell.
Begitu Adam membuka pintu, terlihat ayahnya menatap dirinya tajam.

Bugh..bugh...

Hadi langsung memukuli putranya.

"Dasar brengsek, apa yang sudah kamu lakukan terhadap istri kamu hah," Hadi kembali memukul wajah anaknya. Tadi pagi dia mendapatkan kabar menantunya masuk rumah sakit, dia dan Indah langsung pergi melihat keadaan menantunya itu. Betapa murkanya dia ketika tahu bahwa putra pertamanya yang menyebabkan Maitha masuk rumah sakit. Dan semakin murka saat Maitha menceritakan semuanya termasuk dulu saat Adam bilang tidak ingin punya anak.

"Dimana otak kamu Adam Aldama. Kamu benar-benar laki-laki paling brengsek di dunia," pukulan demi pukulan Hadi layangkan pada putranya. Sebenarnya Adam belum mengerti kenapa ayahnya memukulinya sekarang.

"Memang dimana Maitha, kenapa babah memukuli ku,"

"Dimana Maitha?" Teriak Hadi.

"Apa yang sudah kamu lakukan semalam padanya?" Adam ingat semalam dia mabuk dan memaksa Maitha melayaninya.

"Semalam kamu telah memperkosa istri kamu kalau kamu lupa. Dia hampir saja keguguran akibat perbuatanmu. Kalian hampir saja kehilangan anak kalian untuk yang kedua kalinya." Ujar Hadi. Tak terasa airmatanya membasahi pipinya, dia tidak menyangka putranya tega melakukan perbuatan keji terhadap istrinya sendiri.

"Apa....."

Bersambung

Typo bertebaran

8 April 2021

THB

My Baby Father  (Aldama Family Seri 4)(ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang