Bab 10

2.3K 247 16
                                    

Selamat membaca ❤

Dua bulan berlalu

Malam ini Asgar sedang berada di salah satu restoran bersama Dania, pukul sepuluh tadi Dania menghubungi Asgar katanya dia ingin makan jjajangmyeon, sekitar setengah jam berkeliling mencari restoran, akhirnya mereka menemukan restoran  yang masih buka.

Usia kandungan Dania memasuki bulan ke enam sekarang, perutnya juga semakin terlihat. Hubungannya dengan Asgar sedikit ada perubahan, walau masih jutek saat bicara, bagi Asgar tidak masalah yang penting dia selalu berada di dekat Dania dan calon bayinya.

"Kamu yakin menghabiskan itu semua" tanya Asgar, Dania tidak tanggung- tanggung memesan tiga  mangkuk jjajangmyeon.

"Hemm" jawab Dania yang mulutnya masih penuh dengan jjajangmyeon.

"Kamu enggak mau?"
Asgar menggeleng, Asgar berdigig ngeri melihat makanan yang Dania makan.

Jjajangmyeon, adalah makanan khas Korea. Hal yang paling khas dari makanan korea ini adalah saus kedelai hitam yang menjadikan mie yang satu ini menjadi berwarna hitam. Di dalamnya juga ada beberapa jenis sayuran dan potongan daging.

"Mau apa lagi?" Sekarang mereka sudah ada di dalam mobil Asgar.

"Es cream " ujar Dania

"Kita ke sana tuan putri," Kemudian mereka pergi mencari toko es cream.

Setelah membeli es cream mereka langsung menuju pulang karena sudah hampir jam dua pagi.

"Tidurlah nanti aku bangunin," Kata Asgar yang melihat Dania sudah sangat mengantuk.
Tak lama kemudian Dania pun tertidur. Sambil fokus menyetir, Asgar sesekali milirik wanita di sampingnya.
Asgar sangat mencintai Dania dari dulu, tapi sayang wanita yang akan menjadi ibu dari anaknya ini mencintai kakaknya. Dan dia tidak akan pernah memaksa. Kejadian yang membuat Dania mengandung anaknya, sungguh di luar kuasa Asgar. Tapi Asgar sangat senang karena dia akan mempunyai anak dari wanita yang dia cintai. Untuk kedepannya  Asgar serahkan semuanya pada Tuhan.

Sekarang mereka sudah kembali ke apartment Dania.

"Hei bangun kita sudah sampai,"

"Sudah sampai?"

"Iya ayo turun." Sebenarnya Asgar tidak tega membangunkan Dania, tapi dia tidak bisa menggendong Dania dengan perut besar seperti ini.

"Aku pulang dulu ya" saat ini mereka sudah ada di kamar, Dania sudah siap kembali tidur. Karena tadi Dania pergi menggunakan baju tidur, jadi dia tidak repot-repot berganti pakaian lagi.

"Pulang?" Asgar mengangguk.

"Kalau ada apa-apa langsung telepon aku saja." Sebenarnya dia ingin tetap berada di sini menemani Dania, tapi Asgar takut Dania tidak suka melihatnya lama-lama di apartment ini.

"Kenapa enggak nginep saja malam ini di sini. Maksud ku ini maunya anak kamu," ujar Dania gugup. Entah kenapa dia masih ingin berdua dengan Asgar malam ini.
Asgar tersenyum kemudian mendekati Dania yang sudah berbaring di atas ranjangnya.

"Baiklah kalau itu maunya baby, daddy akan nginep di sini." Asgar duduk di samping Dania sambil mengusap perutnya. Dania masih menatap Asgar lekat, darahnya mengalir cepat saat ini.

"Aku tidur di ruang tamu ya," Lalu Asgar memberanikan diri mencium pucuk kepala Dania.

Cupp

Asgar kemudian pergi ke luar kamar dia takut Dania marah, sedangkan Dania masih diam memikirkan hati nya saat ini. Sejak kemunculan Asgar lagi, sedikit demi sedikit hatinya mulai melupakan mantan tunangannya.

Sedangkan Asgar bahagia hubungannya dengan Dania ada kemajuan. Bukan bermaksud menghancurkan pertunangan sang kakak dengan kekasihnya, karena Asgar sendiri tidak tahu bakalan seperti ini.

***********

Dania bangun terlebih dahulu pagi ini, kemudian dia berjalan ke ruang tamu dimana Asgar tidur. Di tatapnya wajah tampan Asgar. Meskipun kembar dengan Adam, wajah mereka berbeda, walau sedikit agak mirip. Dia membayangkan wajah anaknya kelak ketika lahir nanti. Soal jenis kelamin mereka belum tahu jenis kelamin sang bayi.

"Ada apa?" Asgar membuka matanya. Dania kaget.

"Tidak apa-apa" Dania cepat-cepat mengalihkan pandangannya.

Ting tong

Terdengar seseorang memencet bell. Kemudian Dania berdiri dan pergi membuka pintu.

"Masuk kak," ujar Dania saat melihat siapa yang datang.
Saat memasuki ruang tamu Niel langsung melihat sosok yang sudah menghancurkan hidup sepupunya. Tanpa banyak kata Niel langsung memukuli Asgar. Niel memang kenal dengan keluarga Aldama jadi dia tahu siapa Asgar.

"Kak stop, kak Niel stop " Dania mencoba menahan Niel yang terus memikuli Asgar.

"Itu belum seberapa atas apa yang sudah kamu lakukan bajing*n" Nafas Niel memburu. Tidak ada perlawanan dari Asgar, dia baru bangun tidur tiba-tiba di pukuli.

Dania kemudian membawa Asgar duduk lalu mengobati luka Asgar, sungguh dia tidak tega melihat ayah dari bayinya babak belur seperti ini. Walau memang salah Asgar, tapi Dania sadar Asgar memperkosanya di bawah pengaruh alkohol dan obat, jadi ini bukan sepenuhnya salah Asgar. Dania tahu Asgar dari keluarga baik-baik jadi tidak mungkin Asgar merencanakan perbuatannya.

"Sedang apa bajing*n ini ada di sini" Niel melihat bagaimana sepupunya  mengobati luka Asgar.  Ada rasa khawatir pada wajah Dania.

"Aku yang menyuruhnya menginap kemarin malam," jawab Dania yang masih mengobati Asgar.

"Bagaimana bisa?" Niel terheran.

"Kemarin aku ngidam  dan aku meminta Asgar menuruti keinginan  anaknya,"

"Sejak kapan dia dekat dengan kamu,"

"Dua bulan lalu"

"Jadi selama dua bulan ini dia dekat dengan kalian." Dania mengangguk,  dia juga sudah selesai mengobati Asgar. Walau mukanya bonyok, Asgar masih terlihat sangat tampan.

"Maafkan aku ,sungguh perbuatan ku malam itu di luar rencanaku." Asgar akhirnya ikut bicara.

"Apa yang akan kalian  lakukan sekarang, " tanya Niel

"Aku akan menjaga Dania dan bayi kami," jawab Asgar.

"Tanpa status hubungan yang jelas ,"  mereka diam.

"Kalian sudah tinggal bersama  tapi tanpa ikatan " ujar Niel lagi.  Asgar dan Dania tidak berpikiran sampai kesana.

"Kenapa kalian tidak menikah saja demi bayi kalian,"

"Tidak semudah itu. Walaupun aku akan tanggung jawab,  saat ini aku tidak bisa menikahi Dania sampai dia melahirkan." Ujar Asgar.  Dania diam .Menikah dengan Asgar.  Dia tidak  pernah mencintai laki-laki ini, tapi sekarang  dia akui ada rasa pada adik kembar Adam itu. Apakah  dia harus menikah dengan Asgar, lalu bagaimana dengan keluarga besar mereka terutama Adam.

Bersambung

Typo bertebaran

Maaf Mentari Untuk Arkan masih belum bisa update
Masih sibuk

3 April 2021
THB



My Baby Father  (Aldama Family Seri 4)(ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang