Bab 14 Jujur

2.3K 224 16
                                    

Selamat membaca

Hari ini Ansara genap berusia tiga bulan. Bayi itu terlihat sangat sehat.
Hubungan Asgar dan Dania juga semakin dekat. Dania juga sudah yakin akan perasaannya pada Asgar.

"Kamu siap?" Tanya Dania pada Asgar. Dia menggenggam tangan ayah Ansara itu erat.

"Iya, ini memang akan terjadi, siap tidak siap harus siap." Asgar mulai mencari nomor telepon ibunya. Saat ini dia akan bicara jujur pada ibunya sebelum pulang ke tanah air.

"Assalamualaikum, Asgar kapan kamu pulang, sudah tiga bulan lebih kamu belum pulang," panggilan video call terhubung. Asgar tersenyum melihat wajah ibunya.

"Waalaikum salam, mommy sehat." Tanya Asgar

"Alhamdulillah kami sehat, kamu apa kabar?"

"Alhamdulillah aku juga sehat. Babah mana?" Tanya Asgar karena tidak melihat sang ayah.

"Syukurlah, ini ada " Kemudian Indah memberikan ponselnya pada Hadi.

"Hallo, Assalamualaikum ," ucap Hadi sambil menatap putra ketiganya

"Waalaikum salam. Ada yang ingin aku bicarakan pada kalian," ujar Asgar sedikit takut.

"Bicara apa?" Tanya Hadi penasaran, dia melihat ada yang Asgar sembunyikan.

"Insya Allah aku akan pulang bulan depan tapi tidak sendiri."

"Maksud kamu, kamu sudah mendapatkan calon, begitu?" Tebak Indah, dia senang akhirnya putranya mau move on dari Dania.

"Lebih dari itu," jawab Asgar

"Aku akan datang bersama mereka," Asgar menunjukkan kamera ke arah Dania dengan Ansara yang tidur di pangkuannya.

"Dania,,,," Indah dan Hadi tampak kaget melihat mantan tunangan Adam sedang bersama Asgar. Yang lebih mengagetkan sosok anak kecil di pangkuan Dania.

"Aku akan pulang bersama Dania dan putri kami," Akhirnya kata itu terucap dari mulut Asgar.

"Maksud kamu apa?" Indah mulai menangis.

"Aku dan Dania sudah punya anak," ujar Asgar lirih.

"Jelaskan apa yang terjadi, " ujar Hadi tegas.

"Kalian ingat malam pertunangan kak Adam dan Dania. Malam itu aku pergi ke club. Di sana  aku minum, tadinya hanya ingin menghilangkan beban pikiranku saja. Tapi ada orang yang memberi minuman ku obat perangsang. Saat itu yang ada di pikiran ku hanya Dania, lalu aku pergi ke apartment nya. Dan malam itu juga aku menodai Dania yang sudah menjadi tunangan kakakku."

"Astagfirullah Asgar..." Indah dan Hadi jelas merasa shock.

"Dua bulan kemudian Dania di nyatakan hamil, anakku. Sejak kejadian malam itu aku memang menyuruh orang mengikuti Dania, jadi aku tahu apa yang terjadi padanya." Asgar masih tidak berani memandang wajah kecewa orang tuanya.

"Itu sebabnya Dania memutuskan pertunangan nya dengan Adam," kata Hadi. Laki-laki itu juga sedikit kecewa pada Asgar.

"Iya dia memilih mempertahankan bayi itu, lalu pergi ke luar negeri. Aku tahu Dania akan pergi jadi aku mengikuti dia sampai ke sini " Sekarang Hadi mengerti kenapa Dania memutuskan pertunangannya dengan Adam dan kepergian Asgar ke Korea. Sekarang dia tidak bisa berbuat apa-apa semuanya sudah terjadi.

"Di sini kami mulai dekat,  dan kami berjanji akan merawat putri kami bersama,"

"Kami ingin menikah demi putri kami, soal perasaan dari dulu aku memang mencintai Dania. Dan sekarang Dania sendiri sudah membuka hatinya untukku. " Asgar menatap kedua orang tuanya di layar ponsel, Indah masih menangis.

My Baby Father  (Aldama Family Seri 4)(ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang