Aku mau nerjangin sedikit 'ombak' untuk salah satu kapal.
Bakal karam ga ya.
"Aku sangat menghargai perasaanmu, tapi aku tidak akan pernah membalasnya."
-Akashi Seijuro (Boku).
✨⭐✨
Di teras rumah, terlihat dua insan yang sama-sama sedang membaca. Bedanya terletak pada posisi dan jenis bacaan mereka; Si perempuan rebahan sambil membaca komik, sedangkan yang laki-laki duduk dan jenis bacaannya light-novel.
Mayuzumi meletakkan light-novelnya. Pemuda itu mengangkat kepala (Name) agar tidur di atas pangkuannya. (Name) mendongak, mengulas senyum atas afeksi yang diberikan, lalu membaca lagi.
Ini tidak ada hubungannya dengan karya tulis Mayuzumi. Tindakan itu adalah murni berasal dari nalurinya. Mayuzumi pun mengusap lembut kepala gadis di pangkuannya.
"Kau punya banyak teman di Tokyo, F29?"
(Name) mengiyakan. Malah, teman dekatnya kebanyakan dari Tokyo. (Name) baru tersadar tadi Mayuzumi menyebut kode namanya di akhir kalimat, ia pun segera menanyakannya.
"H-hei. Dari mana kau tahu kode namaku, Chihiro-kun? Kau mendengar radio itu ya?" selidik (Name).
Mayuzumi menjawab dengan deheman. "Hm."
(Name) tertawa, tak menyangka kalau pesannya tersampaikan. Dan yang lebih hebat lagi, penerima yang ditujunya 'peka'.
"Tidak kusangka! Padahal kemungkinannya sangat kecil."Mayuzumi juga tak menyangka, mereka mendengar stasiun radio yang sama dan saling mengirim pesan satu sama lain. Bedanya (Name) tak peka kalau 'YourHero' itu dirinya.
Hero = Hiro, Mayuzumi Chi'Hiro'.
"(Name)." Nada bicara Mayuzumi saat memanggil memang biasa saja. Tapi, tersirat banyak kecemasan disana. "Jangan bergaul dengan sembarang lelaki."
Tak hanya cemburu. Mayuzumi sangat khawatir (Name) tanpa pengawasannya akan kenapa-napa. Melepas (Name) ke Tokyo sendirian saja sudah membuatnya cemas, apalagi kalau gadis itu terlalu banyak bergaul dengan lawan jenis.
"Kau khawatir padaku, Hiro-kun?"
Usapan lembut di kepala berubah jadi jitakan. Tak terlalu keras, tapi sukses mengagetkan (Name). "Bodoh. Tentu saja. Memangnya, siapa yang bertanggungjawab atas dirimu?"
(Name) terkekeh. Ia tahu, Mayuzumi sangat mengkhawatirkannya. Jika tidak, pemuda itu tak mungkin mengirimi pesan tiap satu jam sekali.
"Jangan khawatir. Aku bergaul dengan orang-orang baik, kok."
Mayuzumi kehabisan kata-kata, berdebat dengan perempuan apalagi perempuan seperti (Name) bukanlah keahliannya. Mau tidak mau, ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau (Name) di sana akan baik-baik saja.
Mereka pun melanjutkan bacaan masing-masing.
Selang beberapa saat kemudian, (Name) menamatkan bacaannya, ia melempar komik itu dan berteriak heboh.
"Arrghh!!!"
Geram dengan ending komiknya, (Name) memukul-mukul dada bidang Mayuzumi.
"Mengapa mereka tidak jadian Hiro-kun? Padahal mereka kan bukan adik kakak kandung! Aku tidak terima endingnya gantung begini!!! Kapalku harus berlayar!!!"
Mayuzumi sengaja merekomendasi salahsatu komik bertema cinta terhalang zona adik-kakak. Ia ingin tahu, bagaimana sudut pandang (Name) tentang itu.
Dan kebetulan premis di komik itu mirip dengan mereka; Rui dirawat oleh orangtua Takeda, dan mereka memutuskan jadi saudara angkat. Lalu, Takeda jatuh cinta pada Rui, tapi sialnya, mereka sudah terikat dengan status 'adik-kakak'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewatch - Kuroko no Basket
Fiksi Penggemar❝ Hidupku tak semulus track lari yang biasa kupijak.❞ 🏀🏀🏀 Akashi Seijuro hanyalah karakter dua dimensi yang tidak mungkin bisa diraih. (Name) tahu itu. Namun, bukankah kita tidak bisa memilih pada siapa kita akan jatuh cinta? Sebuah tragedi mem...