38. Tsunderima Shintaro Menjadi Suaminya?

578 96 52
                                    

"Onii-chan, onee-san. Ayo kita main rumah-rumahan! Shin-nii jadi ayah dan Onee-san jadi ibu. Lalu aku jadi anak kalian!" ajak Shimizu dengan riang dan polosnya. Gadis kecil ini tak sadar, ajakannya barusan menimbulkan efek samping pada dua insan tersebut.

"Demi boxer bunga-bunganya Reo-nee, kenapa permainan itu terdengar horror sekali, ya? Lagi-lagi aku merinding."

"Adikku ini apa-apaan sih-nanodayo."

Wajah (Name) dan Midorima memerah secara bersamaan. Namun, Midorima segera menormalkan wajahnya, ia segera melayangkan protes, "Aku mau belajar. Aku tidak mau memainkan permainan bodoh itu. Kau main saja dengan Onee-sanmu itu nanodayo."

"Tapi Shin-nii. Masa Onee-san tidak ada pasangannya dan aku tidak punya Ayah?" Shimizu balik protes.

"Aku tidak peduli. Dan lagi pula zodiaknya pisces, Oha-Asa melarang cancer untuk berdekatan dengan pisces nodayo." Midorima lagi-lagi menolak dengan alasan lain.

"Ih, dasar penggila Aho-asa. Ya sudah, deh. Kalau Onii-chan tidak mau, aku ajak Kazu-nii saja!" Shimizu menyerah memaksa Midorima yang terlalu gila dengan horoskop. Padahal, ramalan Oha-Asa hari ini tidak ada larangan seperti itu.

"Chotto matte, Shimizu." Midorima mencegah adiknya yang hendak menelpon Takao.

Alis si bungsu keluarga Midorima mengernyit. "Kenapa?"

"Takao sedang sibuk nanodayo." Untuk ketiga kalinya Midorima berbohong. Midorima hanya tak mau Takao menjadi pasangan (Name).

Shimizu mencari kontak yang lain. "Kalau begitu aku ajak Miyaji—"

"Aku yang akan menjadi pasangannya," putus Midorima pada akhirnya.

"Yeay!" Shimizu sangat senang sampai berjingkrak. Gadis kecil itu segera ke kamarnya untuk mengambil kardus mainan. Sementara Midorima memandang (Name) tajam dengan posisi tangan dilipat. (Name) tak mau kalah, ia melakukan hal serupa.

"Aku cuma menyenangkan adikku. Entah pura-pura atau asli, aku tidak pernah sudi jadi pasanganmu."

Dan Midorima mengucap kebohongannya yang keempat.

Aslinya ... dia mau.

"Dasar hijau lumut, tsundere, aneh, jelek, menyebalkan! Lagi pula, aku juga tidak mau jadi pasanganmu! Kau itu termasuk jajaran laki-laki paling menyebalkan di hidupku!" (Name) mencak-mencak sebal.

"Eh. Kenapa Mama marah? Papa membuat Mama kesal, ya? Shimizu tiba-tiba sudah ada di antara mereka dengan membawa kardus yang berisi mainan.

Anak itu ternyata sudah bermain peran.

"Iya. Papamu ini menyebalkan sekali Mizu-chan. Rasanya Mama mau cari Papa baru saja. Mama tidak tahan lagi hidup dengannya." (Name) pun menangis bombay dan berjalan ke arah pintu.

Shimizu menjatuhkan kardusnya dan menahan tangan (Name).
"Mama jangan pergi." Netra hijaunya menatap nanar ke arah kakaknya. "Papa harus baik-baik dong dengan Mama! Kalau Mama cari Papa yang baru, nanti aku tidak punya Mama lagi."

"Tch. Memangnya, siapa juga yang mau dengan orang rakus, berisik dan cengeng seperti Mamamu itu, Shimizu?"

Midorima salah besar.
Di luar sana, ada banyak laki-laki yang mengantre jadi pacar (Name).

"Dasar! Lagi pula, siapa juga yang mau dengan orang aneh, tsundere, dan menyebalkan sepertimu?" balas (Name) tak mau kalah.

"Buktinya kau mau jadi istriku nanodayo."

Rewatch - Kuroko no BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang