Suara intercom apartemennya berbunyi, terdengar si penekan tak sabar.
Jungkook yang sejak tadi menunggu di ruang tamu segera bangkit dan membuka pintu.
Hoseok dan Jisoo.
Jisoo masuk tanpa dipersilahkan, bahkan dia tidak repot-repot berbasa-basi dengan si Jeon. Matanya menggeledah sekitar, sejak suaminya Hoseok memberitahu kalau Lisa ternyata adalah gadisnya Jungkook yang butuh bantuannya segera, Jisoo seolah tak peduli apapun lagi.
Karena Lisa juga merupakan tanggung jawabnya, dia adalah pasien Jisoo yang mengalami trauma paling berat.
"Di mana Lisa?"
"Di kamar ku."
Jisoo berbelok ke kiri, tanpa mengetuk ia membuka pintu putih yang tak terkunci itu. Lisa duduk di atas ranjang Jungkook, menenggelamkan wajahnya yang menangis di antara kedua kaki sambil memeluk dirinya sendiri.
"Lisa?"
Kepala gadis itu terangkat, "Unnie.."
Jisoo membuang napasnya lega, karena Lisa langsung mengenalinya. Dia segera menghampiri Lisa dan memeluk gadis itu.
Lima tahun lalu, Lisa mengalami depresi hebat. Dalam beberapa kasus seperti Lisa, bahkan ada yang sampai mengalami kehilangan ingatan sebagian karena efek luar biasa traumanya. Tak jarang saat kambuh, Lisa bisa tak mengenali orang yang ada di sekitarnya.
"U-unnie, aku takut.. dia mendatangiku, dia kembali.. ba-bagaimana.. bagaimana ini?"
Jisoo mengangguk, dia sendiri pun mencoba tenang agar Lisa bisa ikut merasakan aura positif yang sama. Jisoo meraih sebelah tangan Lisa, memeriksa denyut nadi gadis itu, lalu pada keningnya yang kini terasa lebih hangat.
"Kau akan baik-baik saja, kau berada di tempat yang aman." Jisoo meyakinkannya. "Dia tidak akan berani kemari, ada aku, ada suamiku, ada Jungkook, kami semua akan melindungimu Lisa..."
Tapi Lisa tetap saja menangis, Jungkook yang melihat itu dari celah pintu hanya bisa tercenung. Hoseok menepuk pundaknya, mengajaknya kembali menunggu di sofa.
"Kau harus berani Lisa, dia tidak akan mendekat kalau kau berani melawannya."
"Aku takut Unnie, aku-"
"Aku mengerti, tapi kau harus ingat berapa banyak orang yang menyayangimu. Kau harus menjadikan kasih sayang mereka sebagai kekuatanmu.."
Lisa memikirkannya, ingatannya melayang pada sosok sahabatnya Jennie. Meski dia sembrono, Jennie selalu ada bersama Lisa, dia tidak pernah membiarkan Lisa sendirian. Gadis itu selalu melindungi dan menyayanginya.
Lalu dokter Jisoo, wanita berkepribadian lembut yang selalu mendengarkan segala keluh kesah Lisa, yang selalu menjadi tempat pertama ketika Lisa meminta bantuannya.
Juga pada Rose, yang membuatnya bangkit dan yang juga mengembalikan kepercayaan diri Lisa.
Bisakah Lisa kalah dan mengecewakan mereka?
Kemudian bayangan Jungkook hadir di benaknya, matanya terangkat ke sekeliling kamar pemuda itu, dan pandangannya jatuh saat melihat potret pemuda itu di dinding. Wajahnya yang tersenyum, tingkah konyolnya, dan semua cintanya.
Lisa tidak boleh lemah lagi..
Dia memejamkan kedua matanya dan mengangguk, "hanya dengan melihat fotonya saja, aku bisa langsung tenang."
KAMU SEDANG MEMBACA
15 hari (LIZKOOK)[Complete]√
FanfictionLisa yang memiliki trauma masalalu, dihadapkan pada seseorang dari masalalu yang tidak pernah sama sekali ia pikirkan. menuntutnya untuk sebuah pertanggung jawaban yang konyol, yang membuat gadis berusia dua puluh dua tahun itu harus bertahan dalam...