[2]

314 41 0
                                    


__Happy Reading__•

Malam Telah tiba, keluarga Min serta Park Jimin sedang menikmati makan malamnya.
Kenapa ada Park Jimin?
Jadi setelah Jimin mengantarkan Yoonji jalan-jalan, nyonya min menyuruh Jimin makan malam bersama keluarganya.
Jadi Jimin menerima tawaran itu, karena tidak enak pada nyonya min.
Sejak dari tadi belum ada satupun yang bicara.
Hanya hening yang menyelimuti mereka,
Jika saja.....
"Aku sudah selesai"
Ucap Yoonji, dengan beranjak dari tempat duduknya keruang Keluarga.
Yoonji sangat muak berada disana apa lagi ada oppanya.
Ahh rupanya Yoonji masih bermusuhan dengan kakaknya?

Jimin yang melihat itu segera mengkodekan
Yoongi supaya ia mengejar Yoonji dan meminta maaf padanya.
Tapi usaha Jimin hanya sia-sia, Yoongi tetap tidak terusik dengan kode-kode Jimin.
Sungguh menyebalkan bukan?

"Yoongi? Apa hubungan kau dan adik kau tidak baik-baik saja?"
Tanya Min Hara penasaran, Rupanya Min Hara sudah menyadarinya.
"Entahlah"
Jawab singkat Yoongi tanpa menatap mata ibunya.
Min hara dan Min Yeonwo hanya bisa menghela nafas berat mendengar jawaban dari anak pertamanya.

"Aku sudah selesai"
Ucap Jimin.
"Apakah aku boleh keruang Keluarga menemani Yoonji bi? Paman?"
Ucap Jimin lagi.
"Tentu saja boleh"
Jawab hara dan Yeonwo barengan sambil tersenyum manis pada Jimin, Jimin yang mendengar itu sedikit terkekeh, lalu pergi mencari Yoonji.

"Aku rasa Jimin sangat cocok bersama Yoonji"
-Min Hara
"Benar. Apa kita perlu menjodohkan mereka saja?"
Tanya Yeonwo pada istrinya, Yoongi yang baru saja mendengar ucapan kedua orang tuanya, segera memberi jawaban yg menohok.
"Tidak usah! Biar mereka yang saling mencintai satu sama lain, bukan karena perjodohan konyol ini."
Ucap Yoongi dengan meninggalkan kedua orang tuanya yang masih merutuki kebodohannya dalam hati.

Benar juga kata Yoongi, Biar mereka yang saling mencintai.
bukan karena perjodohan konyol.
Hara dan Yeonwo saling tatap tanpa berbicara, Dia sudah salah berbicara.

Disisi lain...
Yoongi berada didalam kamarnya, sambil sesekali memainkan benda pipihnya itu.
Tanpa ia sadari sedari tadi sudah ada sosok Namja didepan pintunya, yang sedang menatapnya.
Siapa lagi kalau bukan Park Jimin?
Jimin belum beranjak dari tempat awalnya, sampai Yoongi menyadari sesuatu dan itu adalah Jimin.
Yang masih berdiri di ambang pintu tanpa bergerak.
"Kenapa kau masih disana? Apa tidak lelah berdiri disana?"
Tanya Yoongi sambil menatap raut wajah Jimin.
"Aku tidak bisa masuk"
Jawab Jimin dengan wajah sendunya.
"Kenapa tidak bisa?"
Tanya Yoongi dengan wajah datarnya.
"Lihatlah"
Tunjuk Jimin dengan mengarahkan jarinya kebawah, Yoongi yang penasaran segera beranjak dan melihat apa yang ditunjuk oleh sahabatnya itu.
Saat Yoongi sudah berada didepan Jimin, segera Yoongi melihat apa yang ditunjuk Jimin.
Dan..... Yoongi tertawa terbahak-bahak dalam diam.
Ngerti kan tertawa dalam diam? Seperti tertawa didalam hati.

Yoongi tak habis pikir, ternyata Jimin sangat polos.
Apa kalian tau apa itu?
Ya itu adalah keset kaki.
Keset tersebut bukan bertulis "welcome" layaknya keset selamat datang pada umumnya, tapi bertuliskan "Go away" dengan gambar kucing mengacungkan jari tengah.

Keset tersebut bukan bertulis "welcome" layaknya keset selamat datang pada umumnya, tapi bertuliskan "Go away" dengan gambar kucing mengacungkan jari tengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yoongi benar-benar Savage ya.hahaha
Jimin masih dengan raut wajah polosnya, Yoongi yang melihat itu segera menarik tangan Jimin untuk membawanya kedalam.
"Mau bicara apa?"
Tanya Yoongi To the points , dan jangan lupakan wajah datarnya.
"Basa basi dulu lah"
Jawab Jimin, ia tak habis pikir, kenapa Yoongi selalu tau tujuan orang menemuinya.
"Tak perlu. Katakan saja"
Hanya empat kata.

"Baiklah. Apa kau tidak ingin meminta maaf pada adikmu?"
Langsung pada intinya.
Raut wajah Yoongi semakin datar mendengar ucapan Jimin, sebenarnya Yoongi sangat ingin menemui adiknya, tapi tidak sekarang, karena moodnya sangat buruk.
Lagian bukan dia yang salah sepenuhnya, pikirnya.
Yoonji saja yang terlalu manja padanya.
"Lebih baik kau keluar saja Jim"
Jimin tampak bernafas berat, jadi dia diusir?
Oh sungguh malang hidupnya.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi Yoonji sudah berada dibalik pintu itu, dia sudah mendengar semua ucapan kakaknya.
Sebegitukah Yoongi tidak mau terlebih dahulu meminta maaf pada adiknya?
Yoonji berlari kearah kamarnya dan memasukkan beberapa baju untuk besok dia juga berpamitan pada kedua orang tuanya.
Orang tuanya sangat panik Yoonji berpamitan padanya.
"Mau kemana sayang?"
Panik hara
"Aku mau menginap 2 hari saja dirumah Jimin oppa Eomma"
Jawab Yoonji
Barulah hara dan Yeonwo lega mendengarnya.
Kedua orang tuanya sudah mengizinkan putrinya menginap hanya 2 hari saja dirumah Jimin.

Tanpa pikir panjang Yoonji keluar dari rumah itu dan segera memasuki mobil Jimin.
Yoonji harus menunggu Jimin jika dia ingin menginap.
Tak butuh waktu lama Jimin segera memasuki mobilnya dan betapa terkejutnya dia saat tau ada Yoonji didalam mobilnya, yang sedang menatapnya intens.
"A-apa yang kau lakukan?"
Tanya Jimin pada Yoonji.
"Aku ingin menginap 2 hari saja dirumah mu oppa"
Jawab Yoonji dengan wajah sendunya.
Jimin tampak mengimbangi permintaan Yoonji.
"Baiklah"
Jawab singkat Jimin, dan betapa senangnya Yoonji mendapatkan izin dari Jimin.

Jimin mulai menjalankan mesin mobilnya, keluar dari kalangan mansion Min.
Diperjalanan hanya ada keheningan.
Jika saja..
"Oppa"
"Nee?"
"Oppa membawaku kemana?"
Yoonji merasa ini bukan jalan kemansion keluarga Park.
"Aku membawamu kemansion milikku"
Ucap Jimin santai tanpa melihat kedua mata Yoonji, kenapa Yoonji tidak tau jika Jimin mempunyai mansion pribadi?

"Ternyata oppa sudah berani merahasiakan semua ini huh!"
Ujar Yoonji sambil menatap tajam Jimin, Jimin yang melihat itu hanya bisa terkekeh geli melihat tingkah Yoonji kesayangannya.
"Bukan begitu"
"Lalu?"
"Belum waktunya kau tau sayang"
Yoonji nampak memutar kedua bola matanya malas.
"Lalu aku tidur dimana?"
"Nanti juga kau tau"
Yoonji menghela nafas berat.

Tak butuh waktu lama, akhirnya Jimin dan Yoonji sampai ditempat tujuannya.
Jimin segera memasuki kalangan mansionnya dan keluar dari mobil itu bersama Yoonji.
Yoonji sedari tadi hanya bergumam kata Wah , Jimin hanya menggelengkan kepalanya.
"Ayo masuk"
"Nee"

"Wah ini benar-benar mansionmu?"
Jimin hanya mengangguk dan segera menarik tangan Yoonji untuk mengikutinya.
"Kau ingin tidur sendiri atau denganku?"
Tanya Jimin, Yoonji masih berfikir.

"Ini mansion baru, aku pun belum bertahun-tahun disini, jadi ini pertama kalinya aku memasuki mansion ini. Jika aku melihat hantu disini bagaimana?"
Batin Yoonji

"Kalau bersama oppa Jimin..... Sepertinya lebih aman"
Batin Yoonji lagi

"Baiklah aku ingin tidur bersamamu saja"
Ucap Yoonji, Jimin yang mendengar itu tersenyum senang.
Akhirnya bertahun-tahun lamanya, dan baru kali ini Yoonji mau tidur bersamanya.
Itulah impian Jimin, Tidur bersama Yoonji kesayangannya.
"Baiklah ayo tidur"
Ajak Jimin dengan menarik tangan Yoonji senang.

Saat sampai didalam kamar Jimin.
Yoonji berkata
"Aku tidak mau tidur satu ranjang denganmu, Oppa tidur di sofa nee?"
Ucap Yoonji yang berhasil membuat raut wajah Jimin menciut.
"Kenapa?"
"Aku tidak mau saja, kau laki-laki. Bisa saja kau menyentuhku"
Jawab Yoonji kelewat jujur.
"Aku bukan laki-laki seperti itu Ji. Bertahun-tahun oppa ingin tidur bersamamu, tapi kau tak mau"
Ucap Jimin dengan wajah sendunya, Yoonji yang melihat itu merasa iba pada oppanya.

"Baiklah. Yoonji mau satu ranjang denganmu, tapi jangan macam-macam"
Ancam Yoonji pada Jimin, wajah Jimin yang tadinya sendu menjadi ceria lagi.
"Baiklah. Kita tidur"
Ucap Jimin semangat.
Yoonji mengangguk mantap dan segera merebahkan badannya bersama Jimin diatas ranjang empuk milik seorang Park Jimin.
Sampai keduanya terlelap dalam tidurnya.

Tbc,

Jangan lupa divote ya guys💜

[✓]𝚈𝚘𝚞! •𝙼𝚢𝚐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang