[9]

170 22 0
                                    

[Streaming dulu toh diatas, biar semangat bacanya]

•__Happy Reading__•

-

"Taesi pulang"
Ucap Taesi, lalu beranjak menuju kamarnya.
Hari ini Moodnya tidak baik, itu semua karena Jungkook.
"Iss Jungkook nyebelin banget!"
Gerutu Taesi, yang berjalan kearah balkon.
Taesi duduk termenung sambil melihat pemandangan dari atas balkonnya.
Dia tidak habis pikir, kenapa Jungkook tidak menjemputnya disekolah.

Jadi Jungkook Janji dengan Taesi kemarin, bahwa ia akan menjemput kekasih tersayang nya itu, tapi saat
Waktunya sudah pulang,  jungkook tidak ada menjemputnya.
Bahkan Taesi menunggu Jungkook hampir  30menit.
Saat tidak ada tanda-tanda Jungkook menjemputnya, akhirnya Taesi menelpon supir pribadinya dan pulang dengan raut wajah kesalnya.

"Aaaaaaaaaaa! Kenapa kau menyebalkan sekali koook!"
Teriak Taesi sampai terdengar dibawah.
Taehyung yang baru saja sampai akhirnya berlari keatas mencari Taesi.

Tok tok tok

Bunyi ketukan pintu sudah terdengar, itu artinya Taehyung sudah ada dibalik pintu kamar Taesi.
Taesi tidak mendengar ketukan pintu, karena dia berada sangat jauh dengan pintu.
Apalagi dia berada di balkon.

Taehyung yang tidak mendapat respon apapun dari adiknya langsung saja dia masuk, ternyata pintunya tidak terkunci.
Saat Taehyung masuk, manik matanya menatap Taesi dibalik pintu kaca balkonnya yang sedang terduduk menangis.
Dengan segera dia menghampiri adiknya dan memeluknya.
"Kenapa kau menangis um?"
Tanya Taehyung sambil mengelus Surai adiknya pelan.
"J-jungkook ....hiks..Oppa"
-Taesi
"Ada apa dengan Jungkook?"
-Taehyung
"D-dia..hiks mengingkari janjinyaaaa"
Tangis Taesi semakin pecah.
"Janji apa?"
Taehyung masih bingung,  janji apa yang jungkook dan Taesi buat.
"D-dia berjanji akan menjemputku....hiks T-tapi dia tidak ada menjemputku tadiii"
Akhirnya Taehyung bisa bernafas lega, Taehyung kira Jungkook dan Taesi putus atau semacamnya.
"Ahh begitu. Tadi mobil Jungkook tiba-tiba tidak bisa jalan, saat ia pulang. Jadi Jungkook terpaksa mencari bengkel kesana kemari dengan temannya. Dia juga berpesan padaku, dia bilang 'katakan pada cintaku, bahwa aku tidak bisa menjemputnya. Mobilku ada masalah'
Dia berpesan begitu padaku, jadi sekarang kau tak perlu menangis lagi nee?"
Jelas Taehyung panjang lebar, dan itu sukses membuat Taesi berhenti menangis.

"Dia juga berpesan padaku, bahwa dia akan kemari menemuimu"
Tambah Taehyung, yang diangguki oleh Taesi.

"Akhirnya anak cengeng ini berhenti menangis"
Batin Taehyung.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dimansion keluarga Min, Yoonji sedang bermain game dengan Jimin.
Jimin ada disitu?
Ya. Jimin hampir setiap hari berkunjung, bahkan tak ada lelah.
Mereka berdua asik bermain game didepan layar besar.

"Yak! Ahhh aku kalah!"
Keluh Yoonji saat dia dinyatakan kalah, Jimin mengeluarkan senyum bangganya ketika dialah yang menang.
Yoonji mengerucutkan bibirnya gemas.
"Jangan seperti itu, aku bisa saja mencium bibirmu"
Goda Jimin, Yoonji tersipu malu mendengar godaan dari Jimin.

"Haha ada yang tersipu"
-Jimin
"Apaan sih"
-Yoonji
"Mengelak lagi"
Tebak Jimin sambil mencubit pipi Yoonji gemas.
"Oppa, jangan lakukan itu"

"Nee"

"Besok sekolahku ada kunjungan disekolah Oppa, Entah apa tapi tidak semua terpilih. seonsaengnim memilihku dan beberapa temanku untuk ikut mengunjungi sekolah SHS."
Jelas Yoonji,
"Lalu?"
Tanya Jimin.
"Sudahlah tidak penting menjelaskannya padamu, kau tetap saja tidak mengerti maksud ucapanku"
Kesal Yoonji pada Jimin,
Jimin terkekeh pelan lalu berkata..
"Jika kau menampakkan wajah kesalmu, kau jadi semakin cantik saja"
Goda Jimin, tapi kali ini Yoonji tidak tersipu, dia malah semakin kesal.

Yoonji melipat tangannya didada lalu memasang wajah kesalnya, kekehan Jimin semakin menjadi.
"Utututu, kau jangan seperti itu"
Bujuk Jimin, yang pura-pura tidak didengar  oleh Yoonji.

"Ya Tuhan aku geli"
Sindir Yoongi yang sedari tadi menonton debatan kecil adiknya dan Jimin dari arah dapur.
Jimin dan Yoonji melihat kebelakang, mencari sumber suara itu.
Dan akhirnya mereka menemukan pelaku sindiran itu.
"Hyung kau jangan berkata seperti itu"
-Jimin
"Ini mulutku"
Hanya dua kata saja,  Jimin sudah bungkam.
"Yoongi oppa sejak kapan disitu?
Tanya Yoonji.
"Saat drama menggelikan dimulai"
Jawab Yoongi lalu berjalan menuju kamarnya.

"Menurutku dia sangat aneh, apanya yang menggelikan?"
Gumam Yoonji.

"Jimin oppa ayo temani aku kerumah temanku"
-Yoonji
"Untuk apa?"
-Jimin
"Mengerjakan tugas kelompok"
-Yoonji
"Baiklah. Kajja"
-Jimin
"Nee"
-Yoonji

Saat mereka sampai didepan mobil Jimin berhenti sejenak lalu menatap Yoonji yang akan membuka pintu mobil.
Dengan cepat Jimin berlari kearah Yoonji dan menepis tangan Yoonji yang sedang memegang gagang pintu mobilnya.
"Kenapa?"
Tanya Yoonji bingung.
Jimin segera membuka pintu mobilnya dan mempersilakan kan Yoonji masuk, Yoonji yang melihat perlakuan Jimin padanya hanya bisa tersenyum.

Sekarang mereka berdua sudah membelah jalanan kota Seoul.
Didalam mobil hanya hening yang menyelimuti, sampai pada akhirnya Jimin lah yang memecahkan keheningan dengan berkata.
"Dimana rumah temanmu?"
Tanya Jimin, Yoonji menoleh kearah Jimin lalu menjawab.
"Rumah Taehyung Oppa"
Jimin yang mendengar jawaban Yoonji tiba-tiba berhenti ditengah-tengah jalan, untung sepi.
"Kenapa berhenti?"
-Yoonji
"Kau yakin menyuruhku kesana? Apa kau kehilangan otak sehatmu hum?
Mana mungkin kau berkelompok dengannya, sekolah saja berbeda apa lagi tingkat sekolah dia dan kau jauh berbeda "
Tanya Jimin, Yoonji yang mendengar pertanyaan Jimin segera menjawab.
"Bukan Taehyung, tapi adiknya. Kau lupa Taehyung memiliki adik seumuran denganku?"
Jimin salah faham, dia juga lupa akan hal itu.
"Hehe aku lupa"
Yoonji memutar bola matanya malas.
Jimin dengan segera menjalankan mobilnya kembali.

Tbc.

Lanjut ke part berikutnya......

Aku selalu ingetin kalian untuk vote cerita ini, tolong hargai sedikit karya aku nee?

[✓]𝚈𝚘𝚞! •𝙼𝚢𝚐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang