[25]End

192 20 0
                                    


Selalu aku ingetin buat kalian yang baca cerita ini tolong votenya dong🥺
Hargai karya orang lain please🙏🏻

Ini part terakhir ya Reader, Mon maap kalo gak sesuai dengan apa yang ada dipikiran kalian.
Ceritanya udah tamat😭

•__Happy Reading__•

-

-


Dorr

Soyun menembakkan satu peluru kearah Namjoon, tapi Namjoon dengan kecepatan kilat menghindari dari peluru itu, untung dirinya tidak terkena peluru panas itu.
Jika terkena mungkin kepalanya akan berlubang, Jiyeon sedari tadi menangis meraung-raung karena akhirnya kekasihnya Namjoon bisa menghindar juga, jika tidak entah apa yang akan terjadi dihidup Jiyeon.

Sedangkan Soyun geram dengan Namjoon, masih bisa-bisanya Namjoon menghindar.
Tanpa pikir panjang lagi..... Soyun kembali menarik pelatuk pistolnya kearah Namjoon, sedangkan Jiyeon berteriak-teriak memberi tau Namjoon supaya menghindar.

Yoongi dengan segera menendang kaki Soyun cukup keras, dan pistol yang dibawa Soyun terpental begitu saja.
Yoongi memegang kedua tangan Soyun supaya Soyun tidak dapat mengambil alih pistolnya kembali.
"Namjoon!!! Cepat ambil pistol itu!!!"
Teriak Yoongi, menyuruh Namjoon segera mengambil pistol itu.
Dengan cepat Namjoon mengambil pistol itu dan menaruhnya didalam saku jaketnya.

"Lepaskan!!!"
Teriak Soyun penuh kesakitan, bagaimana tidak? Kaki Soyun sangat sakit saat Yoongi menendangnya tepat dilekut lututnya dan sekarang tangannya terlipat karena Yoongi dengan sengaja melipat tangannya dibelakang.
"Aku rasa rencanamu gagal"
Ucap Yoongi, Soyun menggeram marah pada Yoongi.
"Seharusnya kau tidak seperti ini, Eonnimu sudah tenang disana dan kau berulah tidak baik?
Eonnimu akan marah padamu Soyun, dengar kejadian itu tidak ada yang tau kebenarannya.
Aku bersumpah demi tuhan, kalau bukan aku yang membunuh Eonnimu!"
Soyun memberontak ingin dilepaskan, tapi Yoongi tidak akan melepaskan Soyun.
"Lalu siapa huh!! Hanya kalian yang berada disana!"
Soyun masih mempertahankan egonya, dia tidak akan percaya dengan apa yang diucapkan oleh Yoongi.

"Jika sebaliknya, apa kau akan terima dituduh sebagai pelaku pembunuhan?"
Soyun tak lagi memberontak, dirinya diam sambil memikirkan ucapan Yoongi.
Apa benar Yoongi bukan pelakunya?
Itu yang selalu ada dipikirannya.
Sampai tak lama kemudian datanglah satu sosok Namja dari arah depan.

Semua pandangan mengarah pada satu Namja itu, Namja itu nampaknya melipat tangannya didepan dada.
Yoonji dan Taesi seketika membelalakkan matanya saat pandangan mereka berdua mengarah pada sosok Namja tinggi itu.
"J-jun?"
Ucap Taesi dan Yoonji barengan, Namja yang dipanggil Jun itu seketika mengalihkan pandangannya kearah Yoonji dan Taesi.

"Yun? Tolong aku"
Mohon Soyun, ya itu adalah Jeon-Jun teman dekat Yoonji dan Taesi.
Ternyata Jun juga dekat dengan Soyun, tapi Jun yang dikenal Soyun adalah Yun bukan Jun?
Jun berjongkok didepan Soyun lalu dengan gerak lembut, dia mengusap Surai Soyun yang sudah berantakan itu.
Lalu Jun mendongak menatap kearah Yoongi.
"Hyung lepaskan dia"

"Kau gila? Jika dia berulah lagi bagaimana?"

"Tenang dulu Hyung"
Dan pada akhirnya Yoongi melepaskan tangannya dari tangan Soyun, seketika Soyun memeluk tubuh Jun.
"Dengar. Yoongi Hyung dan teman-temannya tidak bersalah atas kematian Eonnimu Soyun"
Soyun yang mendengar itu langsung saja melepaskan pelukannya dari tubuh Jun.
"Apa yang kau katakan Yun? Jelas-jelas mereka ada dilokasi itu"
Soyun tetap kekeh ingin menyalahkan Yoongi dan teman-temannya.

[✓]𝚈𝚘𝚞! •𝙼𝚢𝚐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang