Ini sudah malam ketiga keempat pemuda yang baru menyelesaikan ujiannya itu clubing.
"Gue liat lo galau aja, kenapa Ze?" Tanya Bastian.
Zeo menggeleng, "Gue mau balik ke Jepang, tapi Alina gak mau gue ke Jepang, dia mau lanjut kuliah di Jakarta dan gue harus ikut." Kata Zeo mengusap wajahnya.
"Lo mau ke Jepang?"
Zeo mengangguk, "Kayaknya cuma itu satu-satunya pilihan deh." kata Zeo tertawa hambar.
Bastian mengangguk, "Orang tua lo lagi yang ngatur? Jadi lo sama Alina bakal LDR lagi gitu?"
Zeo mengedikkan bahunya. "Kalau Kalian pada mau kemana nih habis ujian?"
"Gue balik ke Jakarta, Perusahaan bokap gue ada masalah." kata Dean meneguk minumannya.
"Gue balik ke Bali, kakak gue mau nikah, bokap gue selingkuh, nyokap gue depresi kayaknya." Kata Neo terkekeh.
Bastian mengangguk, "Gue juga mau balik ke Amerika. Ngapain lagi kalau gak ngurus perusahaan dan kembali menjadi boneka para orang tua kan?"
Ucapan Bastian itu membuat yang lainnya tertawa, lebih tepatnya menertawai nasib malang mereka sendiri.
"Kapan lo ke Jepang Ze?"
"Palingan minggu depan."
"Gak nunggu kelulusan?" Tanya Neo.
"Emang gue bisa? Kayak yang Bastian bilang tadi, kita ini cuma boneka, right?"
Mereka mengangguk, cukup lama mereka diam, sibuk dengan minuman dan pikirannya masing-masing.
"Gue denger-denger Adhira keluar dari sekolah?" kata Dean tiba-tiba.
"kenapa? Manusia sok suci itu bisa juga lepas sekolah kena kasus atau gimana?"
"Kurang tau sih, cuma gosip gak sengaja denger waktu lewat anak-anak cewek aja."
"Kena karma palingan," sambung Zeo.
"Oya, masalah lo sama dia gimana Ze?" tanya Bastian yang mengingat zeo merasa bersalah saat itu.
"Dia gak mau apapun dari gue, biasalah." Kata Zeo memegangi kepalanya yang mulai pusing.
"Dan selesai?" tanya Bastian lagi.
Zeo terkekeh, "Selesai lah, dia bilang gak butuh gue juga."
Bastian ikut terkekeh, "enak Bener hidup lo. Dapet perawan, gratis pulak, gue jadi kasian sama Panji dapet bekasan"
Zeo hanya mengangguk- ngangguk karena efek alkohol. Sedangkan Neo dan Dean terbahak kuat.
Mereka berempat bahkan sampai tak menyadari ada seorang pemuda lainnya yang langsung terpaku saat mendengar percakapan mereka. Dia Panji, kekasih Adhira Alindra.
Niat awal Panji datang ke club tak lain tak bukan adalah untuk meredakan stres setelah ujian dan stres karena hubungannya dengan Adhira yang kian renggang. Gadis itu bahkan sudah tak ada kanar hampir dua minggu. Padahal seingatnya Panji selalu perhatian walaupun melalui tukang makanan ataupun grab.
Jadwal sekolah yang berbeda membuat mereka tak sering bertemu. Namun tampaknya semesta sedang bermain-main dengannya saat tak sengaja ia melihat keempat pemuda musuh bebuyutan gengnya berada ditempat yang sama.
Panji mengenal mereka semua karena pernah berhadapan saat tawuran dulu ketika ia masih tinggal di Jakarta.
Dan sekarang disini lah Panji, didepam rumah pujaan hatinya yang sudah berpacaran hampir 2 tahun dengannya. Adhira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ego (selesai)
ChickLitRasanya Adhira ingin melakukan percobaan bunuh diri untuk kesekian kali nya lagi begitu ia sadar ia masih terbangun dirumah sakit. Adhira enggan mengakuinya. Ia lebih baik mati daripada mengakui semuanya didepan keluarganya. Mengakui siapa sebenarny...