"Gimana?" Zeo berusaha ikut melongokkan kepalanya, melihat tespeck tipis ditangannya.
Adhira berdecih, "Apa nya yang gimana?"
"Ya itu, garisnya berapa sayang? Uda kamu coba kan?"
Adhira menyodorkan benda pipih itu didepan suaminya. Marah.
"Belum aku tes""Lah terus kamu di dalem tadi ngapain?"
"BAB" Judes Adhira tak santai.
"Kok gitu sih sayang, aku padahal uda nungguin dari tadi tau"
"Ya terus gue harus bilang waw gitu"
"Ck, sayang" Kecewa Zeo memegangi ujung baju Adhira, ceritanya sedang merajuk. Papa dua anak ini memang ada-ada saja tingkahnya.
"Lepas Zeo ih, lagian Maksud kamu apa coba beliin aku begituan" Kata Adhira tak terima. Pagi-pagi sekali Zeo sudah membangunkanya dengan heboh sambil menyodorinya banyak merk alat tes kehamilan, Lantas papa muda itu meloncat-loncat penuh antusiasme tinggi dan memaksanya masuk kamar mandi untuk mencobanya.
Demi tuhan, ini masih sangat pagi, Adhira sendiri yakin kalau bahkan anak-anak nya belum ada yang bangun di minggu pagi ini, tapi Zeo sudah seperti cacing kepanasan yang antusias sendiri. Terkadang tak sadar diri kalau tingkahnya itu tak mencerminkan bahwa ia sudah menjadi ayah dari dua anak remaja 17 tahun.
"Ya, aku minta kamu tes sayang, kan akhir-akhir ini mood kamu tuh sering anjlok tau, marah-marah, tiba-tiba sedih, sensitif bnget pokoknya. Aku jadi curiga kamu hamil. Yah, mudah-mudahan sih hamil hehe"
"Alzeo!"
" eh eh, iya-iya uda jangan marah, uda mama sayang, iya udah jangan dibanting juga hp aku"
"Makanya!" Adhira meletakkan kembali ponsel Zeo yang tadi sempat ia akan banting.
"Awas aja kamu kayak gitu lagi ya"
"Kan mana tau kamu-
"Nggak! Nggak ada hamil-hamilan lagi, kamu pikir hamil itu gampang hah, kamu pikir enak ngurus bayi? Kamu pikir besarin dua anak mu yang bandel itu gampang"
"Kan anak mu juga yang"
"Oh, uda berani ngelawan!" Sentak Adhira yang membuat Zeo kembali diam.
Zeo memutar bola matanya, "Giliran yang jelek-jelek anak ku, pas dapet yang bagus-bagus anak nya" Gumam Zeo malas.
"Gak usah bisik-bisik ya, ngomong langsung kalau berani, cowok kan?" Sinis Adhira yang membuat Zeo rasanya ingin memiting kepala istrinya itu sampai putus.
Tapi- Untung saja masih sayang.
"Gak usah misuh-misuh, bantuin bangunin anak-anak mu sana, suruh olahraga, hari minggu juga bukannya ada yang bantu mamanya, dikira mamanya itu bla-bla
Dimulai lah sesi ocehan si mama dua anak itu, Zeo sendiri hanya mendengus. Malas menanggapi. Ia masih kecewa jujur saja. Padahal ia sudah sangat berharap mendapat anggota baru dikeluarga kecilnya, tapi apalah daya. Adhiranya adalah Adhira yang luar biasa keras kepala.
Lagian apa susahnya sih tinggal tes saja. Ck, bikin kesal saja. Batin Zeo mendumel.
"Awas aja, gue buat lo hamil juga ntar, biar tau rasa" Tekadnya kuat.
Yah, begitulah minggu pagi Zeo dan istri tersayangnya.
---
YuhuuuAda yang kangen cerita si Ego dan si tsunder Adhira nggak?
Kalau ada yang kangen, yuk sapa aku di aplikasi noveltoon (@atmosfera). Disana cerita Zeo dan Adhira masih sangat-sangat lengkap, bahkan bisa dibilang lebih rapi dan lebih mudah dipahami.
Disana juga ada 10 chapter tambahan yang bakal aku up bertahap.
Gratis kok hehehe.
Dan juga ada cerita ku lainnya yang uda tamat yang juga bisa kalian nikmati.
So, aku tunggu disana ya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Ego (selesai)
ChickLitRasanya Adhira ingin melakukan percobaan bunuh diri untuk kesekian kali nya lagi begitu ia sadar ia masih terbangun dirumah sakit. Adhira enggan mengakuinya. Ia lebih baik mati daripada mengakui semuanya didepan keluarganya. Mengakui siapa sebenarny...