Jakarta

13 2 0
                                    

"Eh, Ada apa dipanggil bos?"

"Aku disuruh ke Jakarta, ikut training"

"Oh, aku kira ada sesuatu yang spesial"

"Hahaha, spesial pake telor"

"Enak lagi pake telor, Nes"

"Telor ayam atau telor bebek Ris?"

"Terserah kamu aja lah Nes, yang nikmati juga kamu"

"Hahaha dasar kamu, mesum!"

"Siapa yang mesum? Kan memang bener Nes" Aris tertawa keras sekali.

"Husss!, ntar kedengaran bos!"

Di kantor kami hampir semua staff berusia masih muda. Bahkan si Aris ini masih kuliah. Awalnya dia menjadi pelayan di gerai kami. Karena dia berprestasi maka diangkatlah dia sebagai staff, dengan syarat dia harus kuliah.

Beberapa kali aku dan teman-teman kantor pergi nongkrong sekedar makan bakso atau  menonton bioskop. Biasanya atasan kami juga ikut. Seru-seruan aja sih.

"Beneran Nes, mau sebulan di Jakarta?"

"Iya mbak, disuruhnya begitu. Aku sih lebih suka disini. Kok tau mbak?"

"Tadi dikasih tau bos, suruh pesan tiket buat kamu"

"Kita nggak ketemu sebulan dong, Nes"

"Iyalah, aku bakalan kangen sama kalian. Apalagi acara setiap Jumat, kita makan mi ayam bareng".

Kami adalah perempuan-perempuan penggemar mi ayam, sampai punya jadwal khusus untuk menjelajah kota mencari mi ayam yang belum pernah kami makan.

"Dan kami kangen ngumpul di meja kerjamu untuk menikmati kopi jam 3 sore"

"Tenang aja, kopinya aku tinggal kok. Kalian tinggal buat sendiri"

"Nggak seru Nes!"

"Karena belum terbiasa aja sih. Nanti kalau sudah seminggu pasti terbiasa tanpa aku. Satu bulan itu nggak lama kok"

"Pokoknya kami tetep kangen sama kamu Nes".

"Udah, bubar! Lanjut kerja lagi. Sebelum berangkat aku harus bereskan dulu pekerjaan disini"

"Iya, iya Nes!"

Sekarang tinggal bicara sama Mahesa, nanti sore sepulang kerja akan aku sampaikan ke dia.

****

"Ehmm Sa, aku mau kasih tau, minggu depan aku ada training di Jakarta"

"Training apa?"

"Katanya sih produk baru, sama tentang gambaran baru perusahaan gitu"

"Oh, ya nggak apa-apa. Berangkatnya minggu depan?"

"Iya, selama satu bulan disana"

"Hah!, lama banget. Kalau aku kangen kamu gimana?"

"Memangnya cuma kamu yang kangen?"

"Satu bulan nggak lama kok Sa, kamu malah bisa lebih sering nongkrong sama teman-teman kamu"

"Udah beda, mereka juga udah jarang nongkrong. Udah punya kesibukan sendiri-sendiri. Kayak aku sekarang sibuk sama skripsiku"

"Iya aku ngerti, tapi mau bagaimana lagi. Perintahnya begitu"

"Selama satu minggu ini aku datang setiap hari ya, kan kita bakalan nggak ketemu satu bulan".

"Hahaha, iya boleh".
Kubelai sayang rambutnya. Ntah kenapa, aku sangat suka membelai rambutnya. Kalau lagi gemas seringnya aku acak-acak rambutnya.

Anesta dan Mahesa ( Sudah dicetak )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang