17. Permulaan

105 63 136
                                    

—•••—

"Kejadian buruk waktu itu
Menjadi awal yang indah bagi kita"

—•••—

"Gue gak ngelakuin apa-apa." Jawab Mahesa kesal

Geri berbalik badan dan menunjuk tajam Mahesa,"diem lo !"

"Gue malahan ...." kata Mahesa yang lagi-lagi dipotong oleh Geri

"Diem gak lo ! Sekali lagi lo bicara, gue terjunin lo ke bawah."

"Udah ! Geri lo bisa gak dengar si Mahesa dulu bentar aja." Rachel mencoba melerai

"Jelasin. Cepat !" Ucap Geri ketus

Mahesa kemudian memperbaiki posisi sandarnya sembari melipat tangannya didada lalu mulai menceritakan kronologis kejadian Lani hingga bisa sampai ke apartemen Mahesa.

Dengan ekspresi wajah kurang percaya Geri mendengarkan cerita Mahesa.

"Pasti ini akal-akalan lo aja kan, atau lo kerjasama sama Dirga ?" Kata Geri menuduh Mahesa

"We Ger lo kenapa sih hidup lo nething aja terus. Gak pernah berbaik sangka sama orang." Ucap Rachel kesal

"Ya karena gue tau teman lo ini bejat." Kata Geri sembari menunjuk-nunjuk Mahesa

"Gila lo men, gue gak gitu."

Perkataan Mahesa barusan membuat Geri naik pitam dan mencengkam kera baju Mahesa.

"Lo mau nonjok gue lagi ? Tonjok aja ! Yang penting gue jujur." Kata Mahesa sedikit berteriak

Lani tiba-tiba terbangun karena mimpi buruk

"Tolong ... lepaskan aku ..." teriaknya sembari memukul-mukul kasur.

"Lani ...."

Geri, Mahesa dan Rachel berlari ke arah kasur Lani tetapi Mahesa yang lebih sampai dan langsng membangunkan Lani. Ia yang terlihat sangat ketakutan dan bercucuran keringat langsung memeluk Mahesa dengan ekspresi penuh ketakutan atas peristiwa yang terjadi tadi.

"Laaa lo tenang ya." Ucap Mahesa sembari mengusap lembut rambutnya.

Geri kemudian menghampiri mereka berdua lalu,"lo gak apa-apa kan ?"

"Nih minum dulu !" Rachel menyodorkan segelas air putih hangat.

Setelah Lani minum, ia diberi baju kaos oblong oleh Mahesa karena bajunya yang robek akibat dirgantara. Kemudian menyantap smoothie bowl buatan Rachel.

Meskipun berjam-jam kejadian itu telah berlalu tetap saja Lani tidak mampu melupakan peristiwa buruk itu. Ia sangat trauma dengan itu.

Lani menceritakan semua kejadian itu, ketika Dirga hendak melecehkannya dengan memberinya obat tidur. Bagaimana Dirga menampar wajahnya ketika Lani berusaha melawan perlakuan Dirga.

Ditengah-tengah Lani sedang bercerita, Rachel terlihat sangat gelisah dan ketakutan. Ia sesekali melamun dan wajahnya keringatan.

Menyaksikan Pagi dari MatamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang